Chapter 47 : Walk Away

401 81 5
                                    

Play The Song for Better Reading Experience 👆


Meski terpisah jarak dan waktu, terpecah tanpa tujuan, terperangkap dalam impian yang berbeda,

Aku selalu merasakan matamu tertuju padaku, setiap detik, setiap hari.

~ • ~

Tatapan sendu itu menyambutnya begitu Xiao Zhan memasuki visiting room untuk menjenguk tahanan.

Ketika dia akhirnya mampu mengumpulkan keberanian, dia berharap akan disambut dengan tatapan dingin dan permusuhan.

Tetapi Wang Yibo tersenyum dalam keheningan. Keduanya duduk berhadapan dan dibatasi oleh kaca. Mereka tidak bisa saling menyentuh, sebagai gantinya, tatapan penuh makna dari dua pasang mata yang berduka. Emosi tak terungkapkan saling melintas.


"Kukira kau tidak akan pernah menemuiku lagi, dan mendorongku menjauh dari kehidupanmu."

Kalimat datar namun penuh tuduhan meluncur dari bibir Wang Yibo, mengganggu kesunyian yang indah.

Xiao Zhan butuh beberapa saat untuk menyadari bahwa Yibo mungkin sedang merajuk.

"Kau bertingkah seperti monster, sangat dingin dan tak berperasaan," dia berkata lagi.

Xiao Zhan masih belum mengatakan apa pun.

Keduanya dicekam keheningan, kecanggungan memenuhi udara. Wang Yibo menatap pemuda manis dibalik kaca pembatas. Wajah itu pucat dan lelah, mungkin juga sedih. Namun masih tetap memikatnya.


Wang Yibo mencari kalimat yang tepat untuk memecah kebisuan sekali lagi. "Tapi akhirnya kau datang menemuiku," ujarnya serak.

"Menurut dokter penjara, aku terbaring selama sebulan."

Xiao Zhan balas menatap, ekspresinya rumit.

"Maafkan aku," suaranya penuh penyesalan. "Aku tidak berada di sisimu saat kau kritis."


Wang Yibo tersenyum tipis, ada kegetiran di wajahnya.
"Aku memaafkanmu. Bahkan setelah aku ditangkap dan melewati semua ini sendirian."

"Apa kau menyalahkanku?" gumam Xiao Zhan bimbang.

"Tidak sepenuhnya salahmu," Wang Yibo meralat. "Aku memang membiarkan diriku ditangkap."


"Jangan beralasan demi novelku," ujar Xiao Zhan, nadanya gelisah.

"Ya dan tidak. Aku melakukannya untukmu, agar novelmu menjadi hits. Dan aku juga ingin membuktikan ketulusanku."

Sorot matanya yang kelam semakin misterius.

"Lakukan demi kebaikan dirimu," Xiao Zhan mengingatkan.
"

Bagaimanapun kriminal harus ditangkap."

𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang