Kantor Polisi Shanghai
Ruangan tim investigasi yang dipimpin Letnan Chen nampak hening pagi ini. Dua orang petugas menunduk di meja masing-masing mencari kesibukan yang berarti.
Letnan Chen Xiao duduk termenung dengan siku ditekan di permukaan meja kerjanya, matanya mengawasi uap yang naik dari secangkir kopi yang masih panas di depannya. Uap itu berputar-putar dan bergulung membentuk pola yang tidak beraturan.
Sersan Li Xian masuk ke dalam ruangan paling terlambat, dia mengangguk ringan pada sang letnan sebelum duduk di mejanya.
Letnan Chen menatap Li Xian dengan cermat.
"Ada perkembangan apa tentang kasus pencurian dan transaksi illegal itu?""Si pencuri sudah melewati masa kritis tetapi masih di bawah pengawasan dokter. Dua orang penadah itu sudah diinterogasi tetapi tak ada yang buka mulut tentang sindikat mereka atau siapa ketua mereka."
"Aku tidak percaya kau tidak bisa menemukan apa pun," Letnan Chen berkata tegas. Suaranya menuduh.
"Aku bertolak ke TKP lain dan kau di sini bertugas mengidentifikasi pencuri dan penadah itu."
"Tim dokter menemukan sebuah tato di bahu si penadah," Li Xian menyahut tenang.
"Tato apa?"
"Seperti bentuk pentagram yang dibelit ular. Aku yakin itu tanda pengenal dari anggota gangster tertentu."
Li Xian berjalan menuju meja Letnan Chen dan memperliatkan foto di ponselnya. Letnan Chen menyipitkan mata, mencondongkan wajahnya sedikit, air mukanya seketika berubah keruh.
"Ini lambang geng Wahcing," ujarnya.
"Mereka merupakan kelompok rahasia dan gangster etnis China dan Amerika. Gangster ini berasal dari San Fransisco sejak awal 1960."
"Aku pernah membaca tentang mereka,"sahut Li Xian.
"Gangster ini merupakan salah satu organisasi yang cukup besar, mereka mengontrol banyak kejahatan di kota asalnya dan meluas sampai ke beberapa negara lain."
"Aku heran bagaimana si pencuri bisa terlibat dengan gangster berbahaya dan memiliki akses ke pasar gelap."
"Mungkin dia memiliki rekan yang merupakan orang besar atau terlibat masalah dengan salah satunya."
"Kau sudah menyelidiki identitas pencuri itu?"
Li Xian mengambil beberapa berkas.
"Tidak banyak catatan yang bisa ditemukan di data basis. Ada kemungkinan dia selama ini tinggal di luar negeri, dan baru menetap di Shanghai tahun-tahun belakangan ini.""Apa tak ada seorang pun yang bisa dimintai keterangan?" Letnan Chen menatap skeptis.
"Aku sudah cek ulang. Dia terdaftar di alamat sebuah apartemen di kawasan elit. Setelah kuperiksa, itu milik nona Rosy Zhao, seorang model pendatang baru."
"Yah, aku tahu gadis itu," sela Letnan Chen.
"Aku sempat mengontak Rosy dan mengorek informasi darinya. Rosy bilang dia pacarnya dan sempat kuliah di Universits yang sama di San Fransisco. Setelah lulus keduanya tidak pernah berkomunikasi lagi. Rosy mengaku bertemu kembali dua tahun terakhir."
"Kau memeriksa catatannya di kepolisian San Fransisco?"
"Ya. Aku melakukan pemeriksaan ulang, rekam jejaknya bersih."
Letnan Chen mengernyit dalam-dalam.
"Kau belum mengatakan siapa nama pencuri itu.""Wang Yibo. Rosy mengkonfirmasi dia putra seorang pengusaha besar tetapi kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Pencuri itu nekad melakukan aksinya karena membutuhkan uang. Keluarganya bangkrut dan dia memiliki kesulitan finansial."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬
Детектив / ТриллерKasus pencurian berantai yang ditulis Mr. Sean dalam novel terbarunya ternyata menyeret dia pada pusaran kasus yang persis sama dan terjadi di dunia nyata. Mungkinkah ada seorang copycat di luar sana yang menghidupkan kisah fiksi yang ia tulis. Lant...