Kasus pencurian berantai yang ditulis Mr. Sean dalam novel terbarunya ternyata menyeret dia pada pusaran kasus yang persis sama dan terjadi di dunia nyata. Mungkinkah ada seorang copycat di luar sana yang menghidupkan kisah fiksi yang ia tulis. Lant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~•~ Happy Reading ~•~
Xiao Zhan mengemudi dengan santai meninggalkan Kota Seribu Lampu. Dia memiliki kebiasaan baru menyendiri di sana dan mendapatkan ketenangan dengan memandangi kanal-kanal yang memantulkan cahaya bulan keperakan. Lagu cinta yang melankolis mengalun dalam mobil tuanya yang berwarna silver.
Mengenang kembali saat pertama dia memiliki mobil ini dan mengingat semua peristiwa yang pernah dilaluinya, membuat Xiao Zhan merasa sama melankolisnya dengan lagu cinta di radio.
Meskipun tua, mobil ini masih cukup prima, pikirnya. Ah bukan tua, tapi klasik Dia meralat
Baru selesai memuji, tiba-tiba mesin mobil itu terbatuk-batuk dan Xiao Zhan terguncang-guncang di jok kulitnya. Dia segera menyalakan lampu hazard. Namun detik berikutnya mesin mobil mati.
Astaga... Xiao Zhan memejamkan mata.
Ini sudah dua kali dalam bulan ini, mobil kesayangannya nampaknya sudah tak ingin bersamanya lagi. Xiao Zhan memukul kemudi. Lantas dia membuka pintu dan keluar dari dalam mobil.
Dia berada di tepi jalan sepi arah perbatasan Shanghai. Beberapa mobil lewat tanpa menoleh padanya. Xiao Zhan melirik arloji, sudah hampir jam sebelas malam. Tak heran jalanan mulai sepi. Bagaimanapun ini daerah pinggiran.
Dia melirik mobilnya, haruskah ia membuka kap mobil dan memeriksa? Tapi ia sama sekali tidak mengerti mesin.
Berdiri membeku di trotoar, Xiao Zhan memutuskan menelepon Zhuocheng lalu menelepon montir dari bengkel resmi. Dia sudah mengeluarkan ponselnya saat sebuah sedan hitam yang berkilau melaju perlahan dan berhenti di belakang mobilnya.
Xiao Zhan melebarkan matanya. Sedan hitam itu sangat mencolok untuk melintas di daerah ini. Bahkan masih bisa menarik perhatian meski ia berkeliaran di jalanan Shanghai. Rolls Royce Ghost keluaran terbaru. Xiao Zhan menelan liur.
Seorang pemuda keluar dari dalam mobil hitam. Mengenakan jins hitam dan kemeja putih yang dilapisi lagi dengan kemeja hitam yang kaku dan tambahan kancing-kancing logam dengan letak tidak beraturan. Cukup unik. Wajahnya lebih unik lagi. Nyaris seperti cover majalah mode.
Rambutnya yang agak panjang nampak kusut disapu angin malam. Dia menjepit sebatang rokok di antara dua jarinya. Dengan mata agak menyipit, dia menghembuskan asap rokok sehingga bergulung memburamkan wajah tampannya.
Sekali lagi Xiao Zhan melebarkan matanya. Dia adalah pemuda yang minggu lalu ia temukan terkapar di depan Royal Café.
"Ada masalah?" pemuda itu berdiri kaku di samping mobilnya, mengawasi Xiao Zhan dengan cermat.
"Mobilku mogok," Xiao Zhan meringis. Lantas meniup anak rambut yang menjuntai di pelipisnya. Pipinya menggembung dengan imut.
Pemuda itu mengatupkan bibirnya dan mengangguk-angguk. Lantas ia mengalihkan pandangan pada Xiao Zhan. Mengamati pemuda manis itu dengan cermat.