Villa Keheningan
Saat matahari menjelang terbenam, dinding-dinding putih villa keheningan berubah warna menjadi emas pucat. Lapisan kaca jendelanya memantulkan warna lain. Pucuk-pucuk magnolia berubah warna menjadi kekuningan. Tidak ada yang menampilkan wajah asli di sini. Sejak awal hingga akhir.
Dalam pengamatan Xiao Zhan, semua orang, bahkan benda, berubah tanpa dikehendaki, dengan cepat, tidak bisa diperkirakan, dan tidak bisa dikendalikan.
Xiao Zhan berdiri di depan rumah yang selalu sunyi itu, dan kesadaran bahwa Wang Yibo sudah tidak berada di sini semakin menguatkan kesunyian.
Menghela nafas panjang untuk mengusir rasa gundah yang tiba-tiba melanda. Xiao Zhan melangkah melintasi halaman, naik ke teras dan menekan bel.
Seraut wajah yang pernah dikenalnya muncul dari balik pintu, datar, kosong, penuh curiga.
Zhang Bin.
“Ya?”
“Aku ingin bertemu Wang Haoxuan.”
Zhang Bin mengawasinya bimbang, tetapi sejurus kemudian mengangguk.
“Tuan muda ada di kamarnya di lantai atas.” Zhang Bin membimbingnya menaiki tangga.Xiao Zhan menghindari pemandangan taman samping yang dulu pernah sangat dikaguminya.
“Tetapi sebaiknya Anda menunggu di ruang baca. Aku akan memanggil tuan muda di kamarnya.”
Xiao Zhan hanya mengangguk patuh.
Lima menit kemudian keduanya sudah duduk berhadapan di ruang baca. Dikelilingi oleh rak-rak buku yang hanya terisi sebagian.
Xiao Zhan mengernyit. Tidak menduga bahwa Wang Haoxuan suka membaca.
"Sungguh menyenangkan mengetahui Mr. Sean sengaja meluangkan waktu mengunjungiku," ujar Haoxuan penuh senyum kepalsuan.
"Kau tahu aku tidak akan kemari kecuali untuk mencari informasi penting."
"Ah ya, tentu saja. Kau hanya kemari jika ada Yibo. Sekarang pun, kau pasti mencari informasi tentang dia."
Xiao zhan tersenyum tipis.
"Cerdas."
Wang Haoxuan menyeringai misterius. Dia duduk dengan menegakkan punggung. Sorot matanya tajam melekat pada Xiao Zhan.
"Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Siapa sebenarnya Wang Yibo?" Xiao Zhan bertanya pada pemuda tampan dan angkuh yang duduk di hadapannya.
Haoxuan menaikkan sudut bibirnya sekilas sebelum menjawab,
"Dia seorang pemuda cerdas. Tidak peduli pada siapa pun. Tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti aturan. Berwatak keras, dan berbahaya. Kurasa kau sependapat."Xiao Zhan berdehem kering.
Haoxuan melirik sepintas pada Xiao Zhan dan melanjutkan dengan santai.
"Dia dapat bersikap ramah dan sangat manis jika dia ingin. Dia menghabiskan masa remajanya dengan berpetualang dan berfoya-foya dari satu kota ke kota lain di Eropa. Selama dua tahun terakhir dia telah terlibat sekitar empat pencurian lukisan antik, penganiayaan, dan perkelahian yang tidak terhitung. Aku dan Yibo memiliki permusuhan abadi dengan beberapa orang bos kasino. Meski begitu, tidak ada bukti yang kuat dan jelas untuk dapat menangkap dan memenjarakannya."Haoxuan berhenti sejenak untuk menarik nafas. Dia menyeringai dan gigi taring yang unik menyembul dari sela bibirnya menimbulkan kesan seram.
Xiao Zhan bergidik.
"Bagaimana dengan keluarga kalian?" tanya Xiao Zhan.
"Cukup menarik. Tapi mari kita lanjutkan dulu kisah petualang Yibo di dunia kriminal. Dia pertama kali melakukan pencurian benda antik di rumah bangsawan Medici dan menjualnya di pasar gelap. Dia juga sempat mencuri lukisan dari museum seni di Rotterdam. Aksi kriminalnya di kota ini, kau bisa cari tahu sendiri. Yang paling fatal dan di luar rencana, dilakukannya karena dirimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐝𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬
Misteri / ThrillerKasus pencurian berantai yang ditulis Mr. Sean dalam novel terbarunya ternyata menyeret dia pada pusaran kasus yang persis sama dan terjadi di dunia nyata. Mungkinkah ada seorang copycat di luar sana yang menghidupkan kisah fiksi yang ia tulis. Lant...