1

2.3K 147 90
                                    


Sebelum membaca cerita ini, diharapkan membaca 'I FEEL SO SAD' terlebih dahulu


-----------------------------------------------------------------











Dimulai dengan kedua bola mata yang terpejam, kemudian terbuka dengan cepat. Seorang gadis berdiri di persimpangan jalan pada malam hari, dia tersenyum kala melihat bintang bersinar di atas sana.

"Apa kalian semua melihat takdir yang menyakitkan?"

Gadis itu tersenyum haru, dia lantas menepi untuk menjaga-jaga dari hal yang tidak dia inginkan. Berada di tepian jalan, melangkah dengan penuh kehati-hatian.

"Aku kembali... "

Merentangkan kedua tangannya, dia kini berada di tepian jalan yang tak jauh dari rumah dahulu. Rumah yang sempat ia singgahi, rumah yang sangat penuh dengan kenangan. Apakah mereka semua baik-baik saja?

"Prosefor Boo!!!"

Memekik dengan lantang, gadis yang kita kenal bernama Kim Sinb itu berlari dengan sekencang mungkin. Dia begitu antusias menghampiri si pria yang kini sudah memakai kemeja putih yang rapi.

"Hey! Kau semakin tampan saja, Boo."

Terus melangkah, lelaki yang tampak terburu-buru itu mengabaikan Sinb. Ya, mungkin dia masih marah kepada Sinb, karena telah merenggut nyawa Wonwoo. Begitulah, masa lalu Sinb begitu kelam.

"Ck, kau terburu-buru sekali. Apa kau tidak melihat ada gadis cantik di sini?" Sinb begitu percaya diri, menyingkap rambutnya ke telinga.

"Sial!" umpat Seungkwan, dia berbalik dan mendengus sebal.

Bwahahahaha!

Sinb jelas tertawa, dia suka melihat wajah kesal Seungkwan. Wajah yang akan terlihat menggemaskan saat marah-marah, ya cuma Seungkwan.

"Ikan buntal, wle!" Meledek Seungkwan sambil menjulurkan lidahnya.

Seungkwan menghentakkan kakinya sebal, kemudian dia meninggalkan Sinb yang masih terbahak.

"Yak! Kau—aish?! Ke mana perginya si ikan buntal?"

Sinb kesepian lagi sekarang, dia sudah lama tidak datang ke area ini. Sekiranya setelah kelima saudarinya mengusir dia dari rumah. Untuk sekarang, Sinb pikir mereka sudah berada dalam keadaan tenang, jadi dia bisa datang.

"Aku datang~"

Sinb kemudian bernyanyi sambil melangkahkan kakinya. Dia benar-benar siap untuk segala resiko, menemui kelima saudarinya yang entah akan menerima dia atau tidak. Begitu sampai ...

.
.
.

Kim Sowon, dia mengusap rambutnya ke belakang. Dia ... terlihat semakin memesona saja. Posisi dia sekarang adalah bos, itu karena dia membuat perubahan terbesar dalam perusahaan tersebut.

"Permisi... "

"Masuk... "

"Sajangnim, pukul dua siang Anda ada pertemuan dengan—"

"Saya tahu, dan sebaiknya persiapkan apapun yang harus saya bawa!"

"Ba-baik, Sajangnim."

Menghembuskan napas berat, Sowon merasakan denyutan kuat pada bagian kepalanya. Ini benar-benar kejutan, karena sejauh ini dia tidak pernah merasakan hal sesakit ini.

"Apa aku kelelahan, ya?"

Membereskan beberapa berkas yang ada, Sowon lantas beranjak untuk mempersiapkan diri. Tentu saja, dia harus bersiap untuk pergi ke pertemuan, harus menjadi pemimpin yang tepat waktu.

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang