2

835 133 69
                                    

"Apa kau lapar?" Tanya Sowon saat SinB mengusap-usap perutnya.

"Sepertinya iya" jawab SinB dengan cengirannya. Sowon menghela nafasnya, bukannya keberatan atau apa tapi dia sedang menahan rasa gemasnya pada gadis yang ada dihadapannya itu.

"Yasudah ayo ikut aku" Sowon menggandeng tangan SinB dan mengajaknya keluar. SinB yang melihat tangannya digandeng Sowon pun langsung tersenyum senang, bahkan ia juga bergelayut manja pada Sowon tapi Sowon sendiri juga tak merasa keberatan.

"Kita akan kemana eonnie?" Tanya SinB sambil menoleh pada Sowon dan juga sekitarnya, dia masih merasa asing dengan tempat-tempat yang ia lewati itu.

"Ke cafe, aku tidak mau kau mati kelaparan dan menyusahkan ku" jawab Sowon membuat SinB mendengus kesal.

"Haishhh kau tidak mau disusahkan tapi kau malah mengajakku makan" Sowon tidak menanggapi lagi, ia terlalu kesal pada gadis aneh dan menyebalkan yang sedang bersamanya itu. Tapi dibalik rasa kesal itu Sowon merasa ia juga nyaman, dan sayang (?).

Sesampainya di cafe, Sowon langsung mengajak SinB untuk duduk ditempat yang masih kosong.

"Kau mau makan apa?"

"Terserah"

"Haishhh jangan terserah, cepat pilih!"

"Tidak mau, eonnie pilihkan saja untukku! Pasti aku makan" lagi-lagi Sowon harus menahan rasa kesalnya pada gadis menggemaskan itu. Eh? Tunggu, menggemaskan (?).

"Yaa bagaimana kalau aku pilihkan asal dan ternyata kau punya alergi? Kau bisa sakit nanti"

"Tidak, aku bisa makan semuanya kecuali buah anggur, aku bisa terkena semuanya tapi aku tidak bisa terkena hujan. Yang ku ingat hanya itu" jelas SinB yang membuat Sowon mengerutkan keningnya bingung.

"Tunggu, apa maksudmu yang kau ingat hanya itu? Kau ini sebenarnya siapa dan darimana asalmu? Kenapa kau terlihat aneh seperti ini?" Tanya Sowon selidik. Dia benar-benar penasaran pada SinB yang menurutnya sedikit aneh itu.

SinB langsung memutar bola matanya jengah.

"Aku Kim SinB adik dari Kim Sowon, aku ini adikmu! Paham kau?!" Jawab SinB menegaskan disetiap katanya.

"Hah?! Aku? Aku punya adik? Yaa aku ini anak tunggal dan sama sekali tidak pernah memiliki saudara" ujar Sowon.

"Yaa sudahlah aku sudah lapar eonnie!" Rengek SinB. Dan Sowon lagi-lagi harus menahan rasa gemasnya pada gadis yang mengaku-ngaku sebagai adiknya itu.

Sowon pun langsung memesankan makanan untuknya dan untuk SinB.
SinB terus melihat-lihat sekelilingnya, dimana banyak orang yang juga sedang makan. Sowon juga sesekali curi-curi pandang ke SinB, ia masih sangat penasaran akan semua latar belakang gadis itu.

Tak lama kemudian makanan yang Sowon pesan datang. SinB lagi-lagi berulah dan membuat Sowon merasa malu kali ini. SinB menahan tangan pelayan itu dan menariknya agar mendekat padanya.

"Y-yerin eonnie.." lirih SinB saat tatapannya dengan Yerin saling bertemu.

"SinB apa-apaan kau" ujar Sowon tegas tapi SinB sama sekali tak mendengarkannya.

"I-iya aku Yerin" Yerin melepaskan tangannya dari Yerin dan sedikit menjaga jarak dengan SinB.

"Yerin eonnie kau ingat aku kan? Tentu saja kan kau tidak pelupa seperti tiang itu kan? Aku SinB, Kim SinB adikmu, adik tiang itu juga!" Tegas SinB tapi Yerin hanya menatapnya bingung, ia sama sekali tak paham dengan apa yang dikatakan oleh SinB.

"S-sinB? Aku tidak pernah mengenalnya dan aku juga tidak mempunyai adik, maaf" Yerin akan melangkah pergi tapi lagi-lagi SinB menahannya.

"Yaa! eonnie kalian ini kenapa sih?! Aku SinB! Kim SinB! Adik kalian yang terkenal nakal, bandel dan menyebalkan itu!" SinB mencoba menjelaskan semuanya pada Sowon dan Yerin tapi semua itu juga sia-sia, Sowon dan Yerin sama-sama tak mengerti juga.

"Haishh yasudah lah! Dari dulu kalian memang tidak mau mengerti adik kalian yang ini!" SinB kesal, tangannya bersedekap dan mengalihkan pandangannya membuat Sowon dan Yerin merasa gemas.

"Maafkan dia ya? Dia memang aneh, maklum jiwanya sedikit terganggu" ucap Sowon asal untuk menutupi rasa malunya itu. Ia membungkuk sopan pada Yerin dan mendapat balasan yang sama.

"Tidak apa-apa, aku sama sekali tidak merasa terganggu. Aku permisi ya" Yerin berlalu begitu saja dan kini tersisa Sowon yang masih menatap tajam SinB, dia ingin marah tapi takut memperkeruh keadaan.

"Sudah marahnya dan sekarang makanlah" pinta Sowon tapi SinB sama sekali tak menghiraukannya.

"Makan SinB-ah" Sowon mulai menegaskan ucapannya tapi lagi-lagi anak bandel itu tidak menghiraukannya.

"Sini aku suapi" Sowon terpaksa melakukan sedikit kekerasan karena ia sudah merasa sangat kesal pada SinB. Ia menarik kasar tangan SinB untuk menghadap padanya dan langsung menyuapinya begitu saja dengan sedikit paksa.

"Kau memang tidak berubah ya? Selalu saja kasar padaku" ujar SinB kesal tapi Sowon tidak menghiraukannya dan terus menyuapi SinB hingga makanannya habis.

"Emm enak eonnie"

"Enak? Kau mau lagi?" Tawar Sowon namun ditolak oleh SinB dengan cara menepuk-nepuk perutnya yang sudah terasa penuh itu.

"Kenyang aku" SinB menyandarkan kepalanya. Sowon sedikit terkekeh kecil melihat tingkah SinB yang menurutnya benar-benar menggemaskan, rasanya Sowon sendiri ingin memelihara anak bandel itu sekarang juga.

"Oh iya setelah ini kau disini dulu ya? eonnie akan keluar sebentar dan kembali lagi" ujar Sowon.

"Benarkah kau kembali lagi? Kau tidak akan pergi dan kabur meninggalkan ku sendirian kan disini? Aku ini masih kecil lho eonnie, umurku baru 21 tahun, aku tidak tau apa-apa dan sekarang yang bisa aku andalkan hanya eonnie" ucap SinB. Sowon kembali terkekeh, lagi-lagi ia gemas pada SinB karena logat berbicara SinB yang terdengar seperti logat bicara bayi pada umumnya.

"Haishh iya-iya nanti eonnie kembali lagi kesini, makanannya kan belum eonnie bayar. Sekarang eonnie pergi dulu ya? Tidak lama kok" Sowon mengusap-usap sayang kepala SinB setelah itu melenggang pergi.

Kini SinB hanya duduk diam menunggu Sowon, sesekali ia memakan makanan milik Sowon yang belum sempat Sowon makan.

"Hei" SinB menoleh, wajahnya langsung bahagia seketika saat tau siapa yang datang.

"Yerin eonnie, sini-sini duduk dekatku" SinB menepuk kursi yang Sowon tempati tadi. Yerin pun langsung menuruti apa yang SinB minta.

"eonnie mu pergi?"

"Iya, dia keluar sebentar mungkin ada urusan. Sebentar lagi dia kembali lagi kesini, kan makanannya belum dia bayar sementara aku kan tidak punya uang" jelas SinB.

"Iya-iya aku mengerti kok. Emm sebenarnya aku kesini ingin bertanya, dari mana kau tau namaku dan kenapa bilang kalau aku adalah eonnie mu?" Tanya Yerin. SinB seketika langsung memutar bola matanya jengah, ia sudah yakin Yerin tidak akan paham dan itu malah membuat SinB juga pusing sendiri nantinya.

"Jawabannya langsung ke inti saja, intinya kau adalah Unnie ku titik! Tidak pakai koma! Apalagi tanda tanya! Ataupun tanda seru!".








Jumat, 26 Februari 2021.
Thank you for vote and coment:)









Masih pemanasan gess pemanasan 🚣

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang