25

523 120 60
                                    


SREKH!

"Kau puas membuat dia menghilang sekarang?"

Eunha mengusap wajahnya kasar, dia ingin menarik Yuju yang begitu berani mendorong Sowon sambil mencengkram kerah baju itu. Sementara Yerin pergi meninggalkan ruangan untuk mengejar Sinb.

"HENTIKAN!!!" teriak Umji histeris.

Bukannya berhenti, Yuju malah semakin kuat mencengkram kerah baju Sowon. Sowon sudah geram, dia ingin melepaskan tangan itu namun Yuju terlalu kuat mencengkramnya.

"U-umji yya," panggil Eunha cemas, tapi ia kebingungan harus menghampiri Umji atau melepaskan tangan Yuju terlebih dahulu.

"Lepaskan tangan kotormu itu, sialan!" ucap Sowon dengan nada pelan namun menekan.

"Beraninya kau membuat Sinb-ku keluar dari sini, beraninya kau membuat Sinb-ku merasa terhina! BERANINYA KAU MENGUSIR GADIS BAIK-BAIK SEPERTI SINB, HAH?!!!"

"TUTUP MULUTMU!!!"

PLAK!

Wajah Yuju memang berpaling, tetapi tangan Yuju masih setia mencengkram kerah baju Sowon. Inilah alasan mengapa sangat diharamkan membuat orang sabar marah. Kemarahannya tidak bisa terkendali biasanya.

"Hentikan!!"

Eunha datang mendekat, dia tidak mau Umji sampai kenapa-napa jika melihat perdebatan ini.

"Minggir!!" Yuju mendorong Eunha yang mendekat dengan kasar.

"KIM YUJU JANGAN PERNAH KAU MENYENTUH ADIKKU!!!"

PLAK!

BUGH!

BRUKH!

Setelah ditampar untuk kedua kalinya, Yuju menerima pukulan hingga ia pun ambruk di lantai.

"SOWON EONIE!!!" teriak Eunha dan Umji bersamaan.

"Ayo pergi dari sini!" kata Sowon tegas, ia meraih tangan Eunha dan membawa tubuh itu untuk keluar.

"Lepaskan!!! Aku tidak mau ikut denganmu!!" Eunha bersikeras menahan diri. "Yuju yya, tolong aku~" mohon Eunha.

"PULANG!!" sentak Sowon.

Yuju memegangi perutnya yang terasa nyeri, ia pun beranjak dengan susah payah dan menarik paksa lampu tidur yang tersimpan rapi di nakas.

"Lepaskan atau aku tidak akan segan melukaimu!" ancam Yuju.

Sowon tersenyum kecut. "Kau pikir aku perduli?"

"Sungguh? Kau tidak akan perduli?"

"Ya."

Brakh!

Aaaakkkkhhh!

"So-sowon eonie," panggil Yuju cemas.

Sowon berjongkok, dia memegangi kepalanya yang dihantam kuat oleh lampu yang terbuat dari besi itu. Yuju menatap kedua telapak tangannya yang ia gunakan untuk melemparkan benda tersebut.

"Ti-tidak, itu tidak mungkin," gumam Yuju tak percaya.

Aaarrrrrrrgggghhhhh!

Sowon menjerit histeris, kepalanya terasa sangat berdenyut hebat sekarang. Sementara itu, Umji memutuskan untuk mengatur napasnya, rasa sesak itu muncul dan membuat dirinya tak bisa bertahan lebih lama lagi.

"So-sowon eonie," panggil Eunha cemas.

Sowon mengerjap dengan perlahan, dia merasa sangat kesakitan sekarang. Pandangannya memburam, pendengarannya berdengung, dia menatap Eunha yang tampak sudah menangis di sebelahnya.

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang