"Yuju, kau baik-baik saja?!"
"Jangan menyentuhku!!!"
"Hei, ini aku ... "
"Sinb yya, ayo pergi!!!"
Dalam keadaan setengah sadar, Yuju meraih tangan Sinb, membawa Sinb pergi dari hadapan lelaki yang baik hati itu.
"Dia itukan lelaki yang Eonie rindukan dulu, kenapa Eonie mengabaikan dia?"
Yuju berhenti melangkah. "Tutup mulutmu! Kau seharusnya tidak membuatku berakhir di rumah itu!"
"Eonie sudah membaik, 'kan? Kalau Eonie masih belum baik-baik saja, sebaiknya aku memanggil lelaki tadi."
Srekh!
Tangan Yuju secara reflek mencengkram lengan Sinb, matanya menyala dan berhasil membuat Sinb merasa takut. Ini bukan Yuju, ini adalah sisi lain dari seorang Yuju.
"Eo-eonie," panggil Sinb gugup.
"Jika kau ... Berani pergi dari sampingku, maka aku ... Tidak akan segan untuk mengakhiri hidupku sendiri, MENGERTI?!" Yuju semakin menekan di akhir, ia menatap Sinb tajam sekali.
"Lepaskan, kau menyakitiku, Eonie~" lirih Sinb.
Yuju menyadarinya, dia segera merenggangkan cengkraman itu. Dengan penuh kasih sayang ia mengambil lengan itu, menatapnya sedih karena kini berubah kemerahan.
"Kulitnya pucat sekali, apa kau baik-baik saja?" tanya Yuju.
Sinb tersenyum. "Apa jika aku mengatakan yang sebenarnya, Eonie akan mempercayaiku?"
"Sinb yya, apa kau takut? Maaf karena aku terlalu keras kepadamu," sesal Yuju.
"Kalau boleh jujur, aku sangat takut, Eonie ... Aku benar-benar takut."
Yuju gemetaran, dia menggelengkan kepalanya dan langsung saja menangkup wajah Sinb. Bibir yang gemetar itu berusaha untuk tersenyum.
"Jangan takut, katakanlah ... "
"Sinb sebenarnya—"
"Tidak!!!!"
Yuju memotong kalimat Sinb yang belum usai, ketika secara tiba-tiba sesuatu menghantam kepalanya. Tidak ada apa-apa, tapi itu adalah pukulan dari dalam otaknya. Yuju menerima dentuman kuat itu, membuatnya pening, pendengarannya pun berdengung.
"Hentikan!!!" Yuju menjerit histeris, berjongkok dan menutupi kedua telinganya.
"Yu-yuju eonie," panggil Sinb gelagapan, ia lantas berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Sang kakak.
"Si-sinb yya, kenapa ini? Apa yang sedang terjadi padaku?" Yuju mempertanyakan, dia gemetaran dan takut.
Sinb menubruk tubuh itu, mendekapnya dengan penuh kasih sayang. Tangis Sinb pecah, kala Yuju harus menerima luka dalam ini. Berusaha mengingat ketika otak tak berjalan, itu hanya akan menyiksa diri sendiri saja.
"Hentikan! Hentikan!! HENTIKAN!!!" teriak Yuju, ia menjambak rambutnya merasa tertekan.
"Eonie~" panggil Sinb takut.
"Yuju!!!"
Yerin berlari kencang, dia segera menghampiri Yuju yang tengah kesakitan di sana.
"Hei ... Kau tak apa? Hei, ini aku ... Ini Yerin, bosmu."
Yuju membuka matanya. "Eo-eonie."
"Kau tidak boleh kesakitan begini, ayo berdiri. Eonie akan mengantarkanmu pulang."
![](https://img.wattpad.com/cover/258108418-288-k915325.jpg)