Setelah kejadian naas tadi, Eunha langsung membawa Yuju yang masih tak sadarkan diri itu pulang ke rumah. Ia mengobati luka di pelipis Yuju dengan bantuan Yerin tentunya. Sekarang semuanya berada di kamar Yuju kecuali SinB yang tadi pergi entah kemana dan Sowon yang belum pulang dari perusahaan.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Yerin yang sedang mengusap lembut kepala Yuju.
"Ini semua salahku Unnie, aku berkata yang tidak-tidak dan aku juga tidak bisa menjaganya dengan baik. Maaf.." Eunha menunduk karena merasa bersalah tentunya. Dan ia pikir Yerin ataupun Sowon akan memarahinya tapi ternyata tidak untuk Yerin, ia malah menangkup wajah adiknya itu dan membuat Eunha menjadi menatapnya.
"Jangan menunduk seperti itu, Unnie tidak akan memarahi anak manis ini. Semuanya sudah terjadi maka biarkan saja, sekarang kita tinggal tunggu anak ini bangun" ucap Yerin yang ganti menatap Yuju.
"Terimakasih Unnie" Eunha mendekat pada Yerin dan mengecup pipi sang kakak. Keduanya saling tertawa setelah itu, berbeda dengan si bungsu yang malah menatap jijik mereka.
"Unnie.."
Semuanya langsung mengalihkan pandangan mereka pada Yuju yang kini sudah membuka matanya tanpa sepengetahuan mereka.
"Kau sudah bangun rupanya, kepalamu sakit hm?" Tanya Yerin yang melihat Yuju meringis memegangi kepalanya. Yerin pun ikut memegangi kepala itu bahkan memberinya sebuah kecupan.
Yuju kembali membuka matanya dan menatap lekat Yerin, langsung saja ia bangkit dan memeluk Yerin dengan erat membuat yang lainnya bingung seketika. Termasuk Yerin sendiri.
"Yaa kau memeluk Yerin Unnie terlalu erat, lepaskan!" Ujar Eunha yang mencoba melepaskan pelukan Yuju pada Yerin tapi tangannya malah ditepis begitu saja oleh Yuju.
"Memangnya kenapa? Tidak boleh ya? Memeluk Unnie ku sendiri?" Tanya Yuju.
Semuanya tentunya mematung terdiam, mencerna kata-kata Yuju barusan.
"Kau sudah ingat?!" Tanya Eunha yang tak santai.
"Ingat apa? Yerin Unnie kan memang Unnie ku, termasuk dirimu dan dia adalah adikku" ucap Yuju yang menunjuk Eunha dan juga Umji.
Dan langsung saja mereka bertiga terlihat kelewat bahagia saat mengetahui Yuju sudah mengingat segalanya.
"Adikku~"
"Unnie~"
Eunha dan Umji memeluk Yuju dan juga Yerin. Kebahagiaan mereka bertambah hari ini, sepertinya ending yang bahagia akan segera datang untuk mereka berlima...
.
.
Menghembuskan nafasnya dengan kasar ke udara, memejamkan matanya sejenak agar merasa lebih rileks. Sowon menyandarkan tubuhnya karena sudah cukup lelah bekerja untuk hari ini.
Ada beberapa masalah yang menghampirinya untuk satu hari ini. Beberapa klien datang dan mengungkapkan kekecewaan mereka atas pekerjaan Sowon akhir-akhir ini. Bahkan ada yang memutuskan hubungan kerjasama antar perusahaan, dan itu membuat Sowon tambah lelah juga pusing.
Sesaat kemudian, Sowon kembali membuka matanya. Pandangannya langsung tertuju pada sebuah fotonya dan kelima adiknya yang kembali ia dapatkan.
Diambilnya foto tersebut dan diusapnya dengan kasih sayang. Senyuman manisnya terukir kala mengingat betapa hangatnya keluarganya dulu sebelum kejadian pahit menimpa keluarganya dan bahkan sampai menghancurkannya.
"Kenapa saat itu hanya umurku yang dewasa? Kenapa pikiranku tidak? Andai saja ego tidak ada maka hari-hari pahit dan menyakitkan itu tidak akan terjadi dan kita semua tetap bahagia sampai sekarang" gumam Sowon yang terus mengusap foto itu sampai tiba-tiba air matanya jatuh begitu saja membasahi foto yang dipegangnya.
