50 (SHADOW IS GONE)

1.1K 138 232
                                    

"Makan yang banyak ya? Unnie mau kalian tumbuh semakin sehat" ujar sang kakak tertua yang sedang mengambilkan makanan untuk adik bungsunya yang sudah menanti makanan itu.

"Terimakasih Unnie" ucap Umji saat menerima makanan dari kakak tertuanya itu.

"Hanya terimakasih begitu?" Tanya Sowon yang seketika membuat Umji terdiam, langsung muncul rasa takut dibenaknya saat melihat tatapan Sowon padanya.

"M-memangnya Umji harus apalagi U-unnie?" Tanya Umji.

Seketika Sowon langsung menepuk-nepuk pipinya, Umji yang paham pun juga langsung tersenyum dan memberikan apa yang kakak tertuanya itu mau. Sebuah kecupan ringan namun dapat menghangatkan hati siapapun, apalagi Sowon.

"Hehe, terimakasih manis~" ucap Sowon setelah mendapatkan apa yang ia mau. Sementara Umji hanya menanggapinya dengan senyuman manisnya.

"Hari ini siapa yang akan mengantarkan Umji check-up?" Tanya Yerin sembari memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Tidak usah, dokter Jisoo akan datang kesini nanti. Jadi kita tidak usah kemana-mana" jawab Sowon. Yang lainnya hanya mengangguk setelah itu keadaan hening karena mereka fokus pada makanan mereka masing-masing.

Setelah selesai, Yerin dan Eunha langsung membereskan peralatan makanan yang kotor. Sementara itu Sowon dan si bungsu masih menetap ditempatnya.

"Unnie" panggil Umji dengan wajah memelas yang ia tunjukkan membuat sang kakak langsung saja menangkup pipinya gemas.

"Apa sayang? Hm?" Jawab Sowon lembut.

"Apa Unnie tidak merindukan dia?" Tanya Umji yang membuat Sowon terkekeh sebelum menjawab pertanyaan adiknya ini. Ia tau Umji tidak akan bisa merelakannya pergi dengan orang lain dalam waktu yang lama.

"Tentu saja Unnie merindukannya, memangnya kenapa? Kau masih tidak menyetujuinya hm?" Tangan Sowon mengusap lembut wajah yang tampak sedih itu.

"Aku.. sebenarnya tidak menyetujuinya tapi kan itu pilihan Unnie, Unnie juga sudah waktunya untuk membuat keluarga dengan pria pilihan Unnie itu. Tapi.. nanti siapa yang akan menjaga Umji?" Tanya Umji lagi dan kali ini suaranya juga ikut terdengar lebih pelan, Umji memang benar-benar sedih saat mendengar kabar kalau Sowon akan menikah. Mendengar itu maka Umji yang paling pertama menyatakan ketidaksetujuannya karena selama ini Sowon merupakan ibu baginya setelah orangtua mereka meninggal.

"Kan ada Yerin Unnie dan Eunha Unnie yang akan menjagamu dengan baik nanti" ucap Sowon, tangannya beralih mengusap lembut kepala Umji.

"Tapi.. bagaimana nanti kalau Umji merindukan Unnie? Lalu siapa yang akan memeluk Umji saat tidur? Umji kan maunya hanya Unnie, tidak mau yang lain!" Umji masuk ke pelukan Sowon, mengeratkan tangannya pada tubuh sang kakak.

"Benarkah? Jadi kau tidak mau dengan Unnie?" Tanya Eunha yang kembali duduk ditempatnya, begitu juga dengan Yerin.

"Dengan Unnie juga tidak mau?" Sahut Yerin.

Umji yang masih dalam pelukan Sowon itu menggeleng, para kakak tentunya tertawa karena gemas melihat tingkah si bungsu. Entah berapapun umurnya, Umji masih terlihat bayi di mata semua kakaknya.

"Yang Sowon Unnie peluk nanti itu suaminya, bukan dirimu lagi Umji-ah. Kau masih bisa mendapatkan pelukan dariku ataupun Eunha, itupun kalau kau mau" ujar Yerin. Umji seketika melepaskan pelukannya, menatap lekat wajah Sowon.

"Benarkah? Jadi nanti Umji akan terlupakan begitu?" Tanya Umji.

"Ti-"

"Tentu saja iya, kan yang harus Sowonnie manjakan itu nanti suaminya, bukan kau lagi. Kau bahkan sudah tidak pantas mendapatkannya" sahut Eunha yang sedikit nakal kali ini. Menggoda Umji agar gadis itu menangis dan ia bisa tertawa puas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang