10

595 113 36
                                    

Seorang gadis tersenyum hangat melihat gadis kecil nan menggemaskan itu berlarian mengejar kupu-kupu yang berterbangan.

"Jangan lari-lari, nanti Yerin bisa jatuh" ucap gadis itu memperingatkan adik kecilnya yang masih sibuk berlarian.

Yerin tak mengidahkan ucapan sang Unnie, ia terus berlarian mengejar kupu-kupu yang ia incar.
Ia berlari dengan pandangan yang hanya terfokus pada si kupu-kupu, tanpa melihat-lihat sekelilingnya ia ada dimana.

"Yerin jangan ke jalan raya!!" Terdengar teriakan sang Unnie dan juga sang Eomma yang bersamaan, keduanya langsung berlari mengejar si kecil yang tak mendengarkan apa yang mereka katakan.

Bukannya berhenti, Yerin malah mempercepat langkah kakinya dan tak melihat keberadaan sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan sedikit tinggi.

"YERIN!!!"

Sowon mempercepat langkahnya hingga ia bisa menggapai tangan mungil sang adik kesayangannya dan langsung menariknya kedalam dekapannya. Karena terlalu kuat, Sowon pun ikut terjatuh dengan Yerin yang berada diatas tubuhnya.
Sedikit sakit memang, tapi itu tak seberapa daripada nanti adiknya terhantam mobil itu.

"Sayang? Kalian tak apa?" Eomma datang dan langsung memeluk kedua putri kecilnya itu dengan perasaan khawatir sekaligus lega tentunya.

Yerin malah tertawa, wajar saja karena ia masih terlalu kecil.

"Kami tidak apa Eomma" jawab Sowon yang perlahan bangkit, Yerin pun menjadi duduk dipangkuan sang Unnie.

Sowon mengusap wajah Yerin sang sedikit kotor dan mengecupnya singkat, sementara Yerin malah melongo melihat wajah sang Unnie.

"Unnie tidak apa?" Tanya Yerin dengan logat bayinya yang masih sangat khas melekat di lidahnya dan juga tangannya meraba-raba wajah sang Unnie, membuat Eomma dan Sowon tersenyum gemas melihat tingkah si kecil.

"Unnie tidak apa, Yerin jangan khawatir" jawab Sowon, menyingkap surai hitam sang adik dengan lembut.

"Yelin tidak khawatir kok!" Seru Yerin yang lalu bangkit dari pangkuan Sowon, berpindah menghampiri sang Eomma minta digendong.

Eomma pun menggendong putri kecilnya itu dan juga membantu Sowon untuk berdiri.

"Kita pulang saja ya?"

"Nde Eomma"







.............................







"Hahhhh" Sowon bangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi kepalanya.

SinB yang ada disampingnya pun tidak terkejut karena sedari tadi ia sudah melihat bagaimana Sowon mengigau dan SinB juga sudah mengira hal ini akan terjadi.

"Kau mimpi buruk?" Tanya SinB yang memberikan segelas air pada Sowon yang masih dalam mode mulai lepas dari mimpinya.

Sowon masih belum menjawab, ia menerima segelas air itu dan langsung meminumnya.

SinB memakluminya, ia tersenyum sambil tangannya mengusap-usap lembut punggung sang Unnie yang tak mengingatnya itu.

"Kau tau dimana Yerin?" Tanya Sowon tiba-tiba.

"Yerin Unnie? Tentu saja dia ada di cafe, ini kan belum terlalu tengah malam jadi cafenya masih buka. Unnie mau kesana?"

Sowon mengangguk dan langsung bersiap-siap.

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang