Berhari-hari menjalani hidup hanya berdua, tentu saja SinB juga bisa merasakan apa yang namanya bosan. Dia bosan karena Yuju sekarang terlalu menjadi pendiam dan terus mengkekangnya agar tetap disampingnya, bagaimana SinB bisa terus bertahan bersamanya untuk waktu yang sedikit lebih lama.
SinB menghampiri Yuju yang sedang duduk diam menonton acara TV, SinB langsung duduk disampingnya tentunya.
"Aku akan keluar sebentar, mencari udara yang segar dan suasana yang lebih menyenangkan, ku harap kali ini kau tidak menahan ku Unnie" ujar SinB.
"Bukankah aku selalu mengatakan ini padamu, kalau kau tidak boleh pergi kemanapun apalagi bertemu dengan mereka" balas Yuju yang menegakkan posisi duduknya menghadap SinB yang sepertinya mulai malas menatapnya.
"Kalau begitu maka buat aku bahagia, bisa tidak? Kau sekarang benar-benar membosankan Unnie" ujar SinB.
Mendengar itu, Yuju terdiam mencerna ucapan SinB. Dirinya memang akhir-akhir ini selalu mengabaikan SinB tapi selalu mengekang anak itu untuk tetap disampingnya. Yuju sedikit merasa bersalah, dan akhirnya ia mengusap lembut kepala SinB.
"Kalau benar seperti itu maka aku mengizinkan mu untuk pergi hari ini, terserahmu mau kemana saja asal hati-hati. Kau bisa mencari kebahagiaan mu hari ini dan kau bisa memilihnya. Aku pun juga akan seperti itu. Dan sekarang, pergilah.." ucap Yuju yang langsung beranjak dari tempat duduknya. SinB awalnya masih diam dan menatap kepergian Yuju tapi setelah itu ia mengabaikannya dan langsung bergegas pergi keluar dengan semangat.
Sepanjang perjalanan, SinB tak henti-hentinya bersenandung kecil, meluapkan kebahagiaan kecilnya yang kini membuat dirinya menjadi lebih baik.
Suasana langit yang cerah dan orang-orang yang berlalu lalang juga tidak terlalu banyak."Benar-benar menjadi lebih baik jika seperti ini. Andai Yuju Unnie mengizinkan ku untuk pergi setiap hari.." gumam SinB.
Senyumannya tak pernah luntur hingga akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang sering menemaninya di masa itu.
"Moonbin-ah" lirih SinB menatap sendu pria yang kini sedang duduk disebuah bangku taman.
SinB ingin sekali menemui pria itu secara langsung tapi ia mengurungkan keinginannya, dia pun lantas bersandar disebuah pohon untuk mengamati apa yang pria itu lakukan.
"Kau masih sama ternyata ya"
Sesekali SinB tersenyum sendiri meskipun yang ia lakukan hanyalah memandangi pria itu dari jauh.
"Tapi kau juga semakin tampan"
SinB terkekeh kecil, dirinya masih menyimpan rasa yang jelas-jelas tercipta karena kejadian di sebuah gang yang sepi di sore hari kala itu.
SinB masih menyimpan rasa itu meskipun ia tau ia tak akan pernah bisa mengungkapkannya, itu dikarenakan SinB sendiri berpikir kalau sekarang Moonbin sudah mempunyai kekasih.Menyadari akan berjalannya waktu, SinB berhenti memandangi Moonbin dan langsung melanjutkan perjalanannya ke rumah Sowon.
.
.
Keluarga itu sedang berkumpul sekarang, banyak tawa yang tercipta atas lelucon yang mereka buat sendiri. Tawa yang terdengar begitu bahagia seolah melupakan kejadian di masa lalu yang seharusnya mengutuk mereka sampai sekarang.
Tapi dibalik itu semua, ada seorang gadis yang hanya bisa tersenyum melihat betapa bahagianya keempat saudarinya sementara ia dan Yuju seolah dilupakan.
Terlihat dari matanya, Umji adiknya yang kini bisa leluasa bersandar ataupun tidur di pangkuan sang kakak tertua. Jujur saja, SinB iri melihat itu.
