4

703 134 36
                                    

"Aku ada urusan pekerjaan sebentar, kau disini saja jangan kemana-mana, kalau kemana-mana jangan kembali lagi ya"

"Yaa! Kau mengusirku eonnie? Haishhh kenapa aku punya eonnie durhaka seperti dia" gumam SinB dengan raut wajahnya yang membuat Sowon gemas lalu mencubit dan menarik-narik hidungnya hingga hidungnya berwarna merah.

"Yaa! Aishh sakit!" SinB melepaskan tangan Sowon lalu mengusap-usap hidungnya sementara Sowon sendiri malah terkekeh.

"Hahaha kau makhluk darimana sih? Kenapa bisa menggemaskan seperti ini" Sowon ingin mencubit kedua pipi SinB tapi sang empu langsung menahannya.

"Kau ini benar-benar seorang eonnie yang keras kepala ya? Kan sudah kubilang kalau aku adikmu dan berhentilah mencubit ku, aku tau aku adikmu yang menggemaskan" ujar SinB. Sowon langsung memutar bola matanya jengah dan ia langsung beranjak meninggalkan SinB.

"Terserahlah" ujar Sowon.

"Nanti aku mau jalan-jalan ya eonnie, aku tidak akan tersesat kok!" Ucap SinB dengan sedikit nada tinggi karena Sowon sudah mulai menjauh.

Setelah Sowon sudah benar-benar pergi, SinB bangkit dari tempatnya dan melihat-lihat sekelilingnya.

"Benar-benar eonnie yang durhaka! Kenapa tidak ada fotonya dengan adik-adiknya sama sekali huh?! Kim Sowon benar-benar" gumam SinB saat melihat foto-foto Sowon yang terpajang diruangan itu.

"Bahkan foto Eomma dan Appa juga tidak ada"

SinB kembali melanjutkan kegiatannya yaitu melihat-lihat isi apartemen Sowon yang kini Sowon tempati.
Harusnya itu memang bisa dibilang melanggar privasi tapi SinB sangat santai karena ia adalah adik Sowon yang Sowon juga sayangi menurut SinB sendiri.

Perhatian SinB terpaku pada laci yang sedikit terbuka dan memperlihatkan beberapa berkas didalamnya. SinB pun langsung menghampiri laci itu dan semakin membukanya.

"Hasil check-up kesehatan? Sowon eonnie sakit?" Tangan SinB baru akan meraih berkas yang membuatnya penasaran itu tapi suatu tepukan dipundaknya sudah mengagetkannya terlebih dulu.

"Sajangnim sudah berangkat SinB-ah?"

"Yaa! Eunha eonnie kau mengagetkan ku!" Kesal SinB yang juga memasang ekspresi wajah yang sama saat dengan Sowon tadi karena ia yakin kalau Eunha pasti juga merasa gemas melihatnya.

"Yaa aku bertanya ya, bukan menyuruhmu memasang wajah menjijikan seperti itu!" Eunha lagi-lagi menepuk pundak SinB namun kali ini lebih kencang hingga membuat SinB meringis.

"Haishhh semua eonnie ku sekarang kasar ya. Iya, Sowon eonnie sudah berangkat dan jangan memanggilnya dengan panggilan Sajangnim lagi, dia itu juga eonnie mu!" Ujar SinB lagi-lagi membuat Eunha jengah juga menghadapi SinB yang menurutnya lama-lama semakin menyebalkan.

"Ah Yasudah aku kembali ketempat ku, selamat tinggal bocah aneh" baru saja Eunha beranjak dan melambaikan tangannya, SinB sudah kembali memeluknya erat membuat pergerakan Eunha terkunci. Wajar saja karena kalian semua juga tau lah bagaimana Eunha dengan yang lainnya.

"Jangan pergi, temani aku dulu Unnie aku mohon" pinta SinB yang terdengar memelas, bukan dibuat-buat tapi SinB benar-benar ingin bersama dengan saudarinya yang sedang berakting saat ini.

Eunha tadinya ingin menolak tapi setelah ia melepaskan pelukannya dan menatap SinB, ia malah jadi merasa kasihan melihat SinB yang kali ini benar-benar merasa sedih.

"eonnie tidak mau ya? eonnie sudah tidak sayang aku lagi ya? eonnie jahat!" SinB langsung menutupi wajahnya dan menangis. Eunha yang melihatnya pun langsung panik dan kedua tangannya juga langsung menangkup wajah SinB.

"Yaa yaa tidak-tidak yasudah aku temani tapi jangan menangis lagi aishh, nanti aku bisa dimarahi Sajangnim kalau kau menangis" SinB yang mendengar itu pun langsung melepaskan tangannya dari wajahnya yang sudah memerah serta basah karena air matanya.

"Yasudah kau mau kemana sekarang? Disini saja atau keluar?" Tanya Eunha dengan nada yang datar karena ia merasa jengkel dengan gadis yang ada dihadapannya itu.

"K-keluar mau? Aku ingin jalan-jalan" jawab SinB. Eunha pun mengangguk dan mengusap wajah SinB yang basah setelah itu ia menggandeng tangan SinB lalu membawanya keluar untuk jalan-jalan.

SinB yang ada dibelakang pun tersenyum senang karena ia sudah lama merindukan perhatian dari para Unnie nya.

Tapi tak lama kemudian senyuman SinB menghilang saat melihat seorang gadis yang sedang terduduk dan menangis didepan pintu salah satu kamar. SinB langsung melepaskan gandengan tangan Eunha dan menghampiri gadis yang sedang menangis itu karena SinB memang mengenalnya bahkan sangat mengenalnya.

"eonnie!" SinB langsung memeluk gadis itu membuat gadis yang sedang menangis itu terkejut dan tangisannya juga berhenti. Eunha lagi-lagi merasa jengah atas kelakuan SinB yang menurutnya sangat aneh bahkan sekarang bisa dibilang kalau SinB juga membuat Eunha malu.

"K-kau siapa?" Gadis itu mencoba melepaskan pelukan SinB tapi SinB menahannya membuat gadis itu terdiam menunggu sampai SinB melepaskan pelukannya.

"SinB merindukanmu eonnie, SinB sangat merindukan Yuju eonnie kesayangan SinB!" Ujar SinB dan gadis yang dipanggil Yuju itu malah terdiam karena ia bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"K-kau mengenalku? Ah maaf aku tidak mengenalmu" ujar Yuju. SinB langsung melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Yuju, orang yang sangat dirindukannya itu.

"Tentu saja aku mengenalmu, aku kan adikmu dan kau eonnie ku" ucap SinB tapi sama saja karena Yuju masih tak mengerti apa yang SinB maksud.

"Adik? eonnie? Yaa aku bahkan anak tunggal yang sekarang sebatang kara disini, aku tidak mempunyai saudara sama sekali" jelas Yuju yang membuat SinB berdecak kesal karena setiap ia bertemu dengan saudarinya pasti ini yang terjadi, semuanya seolah saling tak mengenal dan mengatakan kalau mereka adalah anak tunggal padahal bagi SinB jelas-jelas mereka adalah enam orang bersaudara yang bahkan kandung.

"Ah mianhe dia memang aneh dan suka mengaku-ngaku jadi maafkan gadis aneh ini ya?" Eunha membungkuk sopan pada Yuju dan langsung menarik SinB tapi SinB malah menahannya, ia tidak mau pergi dari tempat itu bahkan matanya menatap tajam Eunha dan SinB secara bergantian.

"eonnie! Omuji sudah kau kuburkan?" Seorang gadis berlari menghampiri Yuju tapi perlahan langkahnya memelan saat melihat dua gadis lain yang sama sekali tidak Umji kenal.

"Umji-ah!" SinB langsung berlari menghampiri Umji dan memeluknya sangat erat hingga Umji sedikit kesusahan bernafas. Wajar saja SinB seperti itu karena ia sangat-sangat merindukan adik satu-satunya yang ia miliki itu.

Lagi-lagi Eunha ingin marah dan menarik SinB tapi notifikasi dari ponselnya menahan langkahnya.

"Ah mianhe dia memang gadis aneh tapi bisakah kalian menjaganya dulu? Kamarnya ada disebelah sana, aku ada urusan mendadak dikantor" ucap Eunha dengan nada bicara yang terdengar sangat sopan.

"Tentu saja kami bisa menjaganya, pergilah karena urusanmu sangat penting kan? Aku akan menjaga anak ini tenanglah" jawab Yuju meyakinkan Eunha bahwa ia bisa menjaga SinB. Eunha pun langsung berterimakasih dan ia beranjak pergi dari tempat itu karena urusannya benar-benar penting kali ini.

Yuju bangkit berdiri lalu melepaskan pelukan SinB dan Umji dengan halus.

"Lepas dulu ya? Kasihan Umji" ucap Yuju dengan nada yang lembut.

SinB melepaskan pelukannya dan Umji berusaha mengatur nafasnya.

"Hahhh kau siapa huh? Tiba-tiba memelukku dan darimana kau tau namaku?" Tanya Umji dengan nada kesal.

"Kau adikku tentu saja aku tau namamu, kau adikku satu-satunya yang ku miliki dan kau Yuju eonnie kau juga eonnie ku, kita ini saudara! Jangan bilang kalau kau juga pura-pura lupa Umji-ah" ucap SinB yang menunjuk wajah Umji.

Yuju dan Umji hanya saling pandang, keduanya masih diselimuti rasa bingung atas sikap SinB yang benar kata Eunha kalau SinB adalah gadis yang aneh!








Jumat, 5 Maret 2021.
Thank you for vote and coment:)

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang