32

469 120 33
                                    



"Maaf membuatmu menunggu lama, Seungcheol-ssi"

Pria itu menggeleng dan tersenyum lalu mempersilahkan kedua gadis yang merupakan adik dari Sowon itu untuk duduk.

"Aku sebenarnya juga belum terlalu lama disini" ujar Seungcheol.

"Jadi? Kau ingin bertemu dengan kami untuk?" Tanya Yerin.

"Tapi sebelumnya aku minta maaf atas apa yang aku lakukan pada kakak kalian itu, aku benar-benar menyesalinya dan sekarang aku ingin meminta maaf, aku ingin memperbaiki hubungan ku dengan Sowon, dan juga aku akan membantu kalian untuk membuatnya ingat kembali tapi tidak dengan hal itu" jelas Seungcheol.

"Kau terlambat Seungcheol-ssi, Sowon Unnie sudah mengingat semuanya termasuk perbuatan bejat mu hari itu, dia tidak akan mau bertemu denganmu lagi bahkan tidak akan pernah meskipun kau memaksanya. Lagipula apa yang kau lakukan itu benar-benar menjijikkan, kau merusak harga dirinya, kau membuatnya kotor dan bahkan aku pun tidak akan pernah memaafkan perbuatan mu!! Meskipun sekarang kau sudah berubah dan banyak membantu kami!" Tegas Eunha yang akhirnya malah tersulut emosi, Yerin pun langsung mengusap punggung adiknya itu guna menahannya.

Seungcheol menatap Eunha dengan tatapan sendunya, ia juga sudah berpikir ini pasti akan terjadi, apa yang telah ia perbuat memang tak pantas untuk dimaafkan tapi dia juga ingin hidup tenang tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Setidaknya.. beri aku waktu untuk berusaha, aku juga mau terlepas dari semua rasa bersalah ku padanya" lirih Seungcheol.

"Kau mungkin bisa saja terbebas dari rasa bersalah mu itu tapi bagaimana dengan Unnie ku?!! Apa harga dirinya bisa kembali seperti dulu?!!" Ucap Eunha dengan emosi.

Yerin memeluk Eunha kali ini, ia membawa adiknya itu untuk duduk kembali.

"Jangan emosi sampai seperti ini, bicarakan baik-baik dengan ya atau tidak itu saja" ujar Yerin lembut, membuat Eunha juga perlahan-lahan bisa menetralkan emosinya.

"Aku mengizinkan mu untuk bertemu Unnie, tapi kau tidak boleh berbuat macam-macam padanya dan bagaimana sikap Sowon padamu itu bukan tanggungjawab ku, itu memang yang seharusnya kau tanggung sendiri" ujar Eunha yang setelah itu beranjak dengan tangannya yang menarik Yerin untuk ikut pergi juga.

"Y-ya yaa, sudah Unnie bilang jangan emosi" ujar Yerin karena Eunha masih menarik-narik dirinya padahal mereka sudah di jalanan.

Eunha langsung berhenti melangkah, ia membiarkan air matanya mengalir begitu saja, hatinya akhirnya mengeluarkan sesuatu yang ia tahan sudah cukup lama sebenarnya tapi berhubung moodnya juga sedang tidak baik kali ini jadi sekalian Eunha mengeluarkan semuanya.

Yerin yang tau adiknya menangis pun langsung mendekap tubuh mungil adik pertamanya itu dengan erat.
Tidak ada pertanyaan yang Yerin lontarkan untuk Eunha karena ia tidak ingin tau masalah Eunha, ia hanya ingin Eunha mengeluarkan rasa sakitnya.

"Unnie menyayangi mu Eunha-yaa, sangat-sangat menyayangi mu.. menangislah semaumu, Unnie akan tetap memelukmu seperti ini"

Cupp

Kecupan itu Yerin berikan tepat di pipi Eunha, menempelkannya cukup lama dan menggesek-gesekkannya karena gemas.

.

.

"Kau tidak makan?" Tanya Yuju pada SinB yang terus menjaganya itu, dan dilihatnya sedari tadi SinB tak memakan makanan apapun, bahkan minum pun juga tidak.

SinB menggeleng dan kembali pada posisinya memeluk perut Yuju.

"Aku sama sekali tidak lapar, melihat wajah Unnie sudah membuatku kenyang bahkan sampai mau muntah"

SHADOW✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang