"Kenapa kau hanya diam saja?"
"Tidak apa-apa, kalian lanjutkan saja bermainnya."
Menatap lima orang yang kini sedang tertawa lepas, Sinb memutuskan untuk duduk di bawah pohon rindang. Entah kenapa dia lebih nyaman duduk di sana, memandang semua saudarinya yang tengah asyik berlarian dari arah sana ke sini.
Suara tawa itu terdengar sangat indah, bahkan tawa Yerin yang begitu menggelegar pun terdengar lebih baik.
Tes!
Satu tetes air mata lolos membasahi pipi kanan Sinb, gadis itu memejamkan matanya dan akhirnya air mata deras turun begitu saja. Dia menghembuskan napas jengah, dia tidak tahu harus memulai darimana lagi supaya mereka semua bisa mengingat segalanya. Karena pada dasarnya, Sinb sangat merindukan mereka semua.
"Kenapa kalian seperti ini?"
"Apa yang membuat kalian sampai sejauh ini?"
"Mengapa kalian berpisah?"
"Dan bagaimana mungkin kalian melupakan satu sama lain?"
"Kim, kalian masih menggunakan marga itu, bukan? Tapi, mengapa kalian tidak ingat kalau di masa lalu kita pernah saling berikatan."
"Sowon eonie, bagaimana kau bisa melupakan tugasmu sebagai kakak tertua?"
"Yerin eonie, apa kau tidak mau menjadi kekuatan bagi kita semua lagi?"
"Eunha eonie, apakah kau masih ingat bagaimana caramu berteriak-teriak hanya demi menghibur keheningan?"
"Yuju eonie, atas dasar apa dirimu begitu lupa dengan keanehanmu?"
"Umji yya, aku ingin memelukmu seperti dahulu aku selalu memelukmu erat."
Sinb bermonolog, dia menyeka air mata yang menjejak.
Sedang di depan sana, Sowon sedang mengejar Eunha yang telah mengambil ikat rambutnya. Yerin kini sedang mencoba menggendong dua tubuh sekaligus, tubuh Yuju dan Umji pastinya.
BRUKH!
"Eunha yya!!!"
Brukh!
Brukh!
Yerin melepaskan Yuju dan Umji ketika Eunha tersungkur. Eunha langsung saja beranjak duduk, dia memasang wajah dongkol dengan kotoran tanah pada wajah itu.
Bwahahahahahaha!
Dan seketika tawa pun saling bersahutan. Sowon kini sampai jatuh ke tanah karena saking puasnya menertawakan Eunha, Yerin menepuk-nepuk pahanya sendiri sebagai pelampiasan, Yuju dan Umji pun berguling di tanah karena menertawakan Eunha.
Mereka semua bertingkah lepas sekarang, sampai salah satu tawa tak terdengar membuat mereka berhenti. Menoleh ke arah pohon rindang, di mana Sinb berada?
"Sinb?" tanya Sowon.
"Sinb yya, kau pergi ke mana?" tanya Yerin.
Mereka semua beranjak dari tempat masing-masing, saling menghampiri dan mencari keberadaan gadis itu.
"Dia menghilang?" tanya Eunha.
"Aish, bagaimana mungkin dia menghilang?" Yuju yang merasa tak mungkin pun angkat suara.
"Ini mustahil," sahut Umji.
PLAK!
PLAK!
PLAK!
PLAK!
PLAK!
"KABUR!"
Sinb langsung terbirit, setelah dari belakang dia memukul bokong kelima saudarinya. Tidak terima telah dikejutkan atas hilang dan hadirnya, kelima gadis itu kontan berbalik dan mengejar Sinb.
![](https://img.wattpad.com/cover/258108418-288-k915325.jpg)