Pembelajaran jam pertama sedari tadi sudah berjalan dengan lancar, beberapa menit lagi waktu istirahat akan berbunyi. Di kelas 11 unggulan lebih tepatnya kelas Felicia, siswa-siswi masih memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi di depan.
Saat ini Felicia sangat kesal. Lagi dan lagi Bara dan ketiga sahabatnya tidak ada di kelas. Kemarin ia sudah sempat memperingati kekasihnya itu, namun sepertinya Bara tidak mendengarkan sama sekali.
Lamunannya buyar saat Bu Ana selaku guru biologi memanggilnya. "Felicia."
"Iya, Bu?"
"Dari tadi Ibu panggil-panggil kenapa tidak ada jawaban? Ada sesuatu?"
"Tidak Bu. Tadi ada sedikit masalah yang menganggu pikiran saya. Maaf, Bu."
"Oke, Ibu maaf kan tetapi jangan diulangi lagi!" Felicia mengangguk patuh.
Pembelajaran kembali dilanjutkan, semua siswa diperintahkan untuk mencatat yang sudah dijelaskan tadi. Bu Ana sedang menulis nama-nama siswa berkelompok di papan tulis. Para siswa terlihat penasaran.
"Anak-anak Ibu akan membuat kelompok untuk tugas penelitian yang akan dikumpulkan empat hari lagi saat pembelajaran biologi dilaksanakan. Satu kelompok berisi 5 orang. Nama-namanya sudah ada di papan tulis. Saya harap semua sudah paham," jelas Bu Ana.
Setelah menjelaskan penelitian untuk tugas kelompok nanti, akhirnya jam istirahat berbunyi. Namun siswa di kelas Felicia belum ada yang keluar, mereka masih membaca nama-nama di papan tulis.
Terima atau tidak terima mereka harus menerima pembagian kelompok yang telah dibuat Bu Ana. Ada yang bersorak gembira, ada juga yang tertunduk lesu.
"Yes..., gue sama lo, Fel," seru Kyla senang.
"Tapi itu ada anggota inti geng The King," lirih Kyla tidak semangat lagi.
"Geng The King? Gue baru denger." Sebenarnya Felicia sudah tau siapa itu The King, namun ia hanya ingin mengetahui cerita tentang geng itu dari sisi sahabatnya.
"Gue kemarin lupa kasih tau lo, nanti gue jelasin."
Berbeda dengan Rea yang rasanya tidak ingin membuat tugas itu. Lebih baik ia tidak mendapat nilai, dari pada harus berurusan dengan seseorang yang ditakuti banyak orang.
Felicia dan Kyla menghampiri meja Rea. Mereka tau apa yang dipikirkan sahabatnya ini. Tertulis jelas bahwa kelompok 1 terdiri dari Eric, Tristan, Marva, Felicia, dan Kyla. Kelompok 2 terdiri dari Kevin, Alan, Nana, Rea, dan Bara. Selain itu tertulis beberapa kelompok lagi di depan.
"Rea," panggil Felicia.
"Gimana ini? Gue nggak bisa buat bareng dia," gumam Rea lirih.
"Fel, lo bantu gue ya. Lo kan kenal," tambahnya memohon, sontak Kyla mengerutkan alisnya bingung.
"Kenal? Sama siapa?" tanya Kyla penasaran. Rea langsung membungkam mulutnya. Ia melirik Felicia yang mencoba untuk santai.
"Gue bakal jelasin," ucap Felicia yakin. Mereka sudah dianggap sahabat olehnya. Dari itu ia tidak ingin ada kebohongan.
"Ke kantin aja deh, gue laper nih," balas Kyla.
Mereka berjalan menuju kantin, tak ada obrolan sama sekali. Saat diperjalanan, sekelompok perempuan menatap mereka tak suka. Sebuah geng yang berisi 4 orang, geng alay yang dibilang Rea dan Kyla. Empat orang itu bernama Rika, Angel, Vani, dan Aura. Mereka menempati kelas 11 Mipa 1 yang berada di lantai 2.
"Gue colok tuh mata," gerutu Rea tak suka.
"Jangan deh, gue kasihan sama tangan lo nanti banyak virus," ucap Kyla berniat mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My King (END)
Teen FictionKeluarga bermarga Raja adalah keluarga yang selalu dihormati. Tidak ada yang berani menentang mereka. Meskipun ada, mereka harus menghilang atau memilih untuk mati. Barata Almaraja. Seorang laki-laki yang paling kejam di keluarga Raja. Apa pun sela...