11. Valid No Debat

64.6K 4.5K 47
                                    

Di ruang tengah, Felicia, Rea, dan Kyla sama-sama diam tanpa ingin membuka suara. Apa lagi Rea dan Kyla masih memikirkan kejadian tadi.

Beberapa menit yang lalu Bara sudah tertidur pulas di kamar Felicia. Ia memutuskan akan pulang ke rumah setelah istirahat sejenak.

"Lo berdua kenapa sih? Aneh, dari tadi diem aja," celetuk Felicia bingung.

Akhirnya Rea memberanikan diri untuk bertanya. "Sebenarnya hubungan lo sama Bara apa sih?"

"Iya, kok dia ada di sini? Atau jangan-jangan??" tambah Kyla mulai berpikir yang tidak-tidak.

"Nggak usah mikir yang aneh-aneh deh," cela Felicia.

"Terus apa dong? Gue kemaren di mall lihat kalian kelihatan deket banget."

Kyla menatap Rea. "Di mall, kemarin? Kok gue nggak tau."

"Iya, kemarin pas Feli ke toilet itu. Eh ternyata ketemuan sama Bara. Mana pelukan lagi."

"Demi apa?"

Tidak ingin kedua sahabatnya berpikiran buruk, Felicia memilih menjelaskanya. "Bakal gue jelasin."

"Gue sama Bara itu–"

"Itu?"

Plak

Kyla meringis pelan saat Rea tiba-tiba memukul kepalanya menggunakan bantal kecil. "Napa sih?"

"Dengerin dulu, lo kebanyakan bacot!"

"Iya-iya maap."

Felicia melanjutkan ceritanya yang sempat terpotong. "Gue sama Bara itu pacaran."

"WHAT...!!"

Serempak mereka berteriak. Refleks Felicia langsung menutup kedua telinganya.

"Bercanda lo nggak lucu," sanggah Kyla tak percaya.

"Beneran? Nggak bohong?" tanya Rea memastikan.

Felicia mengangguk pelan. "Beneran gue nggak bohong."

Mereka terdiam sejenak, memikirkan sesuatu yang mustahil. Seorang Bara sang penguasa keluarga Raja ternyata memiliki hubungan khusus dengan Felicia. Mereka tidak terlalu terkejut saat mendengar kenyataan bahwa mereka berpacaran, karena wajah Felicia yang benar-benar cantik bak dewi dan gadis itu juga baik, mereka sangat cocok. Tetapi yang membuat mereka terkejut adalah seorang pria kejam dan anti dengan perempuan ternyata selama ini sudah memiliki kekasih.

Langkah seseorang membuat mereka mengalihkan pandangannya. Rea dan Kyla benar-benar menikmati ciptaan Tuhan yang sangat disayangkan jika tidak dilihat, walaupun mereka satu sekolah bahkan satu kelas, jarang sekali mereka melihat wajah pria itu. Apa lagi sekarang hanya menggunakan kaos dan celana jeans. Ketampanannya memang tidak bisa diragukan.

Bara mendekat. Ia duduk di sebelah sang kekasih, tangannya bertengger di pinggang Felicia.

"Loh kamu kok udah bangun? Masih 20 menit tidur," ucap Felicia sambil membenarkan rambut Bara yang sedikit berantakan.

"Mama telepon aku lagi, disuruh pulang sekarang. Katanya Papa udah balik dari luar negeri."

"Ya udah kamu pulang sana!"

"Loh kok kamu ngusir sih. Aku masih mau di sini." Bara melupakan kedua sahabat Felicia yang berada di hadapan mereka. Sifat manja Bara membuat Kyla dan Rea melongo.

Bara menyembunyikan kepalanya di bahu Felicia, rasanya tidak ingin melepas pelukannya.

"Besok kan masih ketemu di sekolah, Bara. Sana pulang, Mama sama Papa kamu nungguin loh," ucap Felicia. Akhirnya Bara menyerah, seketika ia meruntuki kedua orang tuanya yang mengganggu waktu mereka.

My King (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang