Koridor kelas sudah ada beberapa siswa yang berlalu lalang. Mereka semua menatap tiga siswa perempuan yang menurut mereka paling mencolok. Cantik, anggun, baik tergambarkan untuk 3 siswa itu. Apa lagi yang berada di tengah, seperti bidadari berwujud manusia.
Mereka bertiga tampak acuh. Berjalan santai menuju kelas di lantai 3. Rambut mereka sama-sama digerai. Tak lupa sedikit polesan tipis agar tidak terlihat pucat.
"Kalian ke kelas dulu aja, gue masih ada urusan," ucap Felicia.
"Oke," balas Kyla. Rea dan Kyla memasuki lift.
Felicia berjalan seorang diri menuju perpustakaan. Ada sebuah buku yang harus ia cari untuk bahan mengerjakan tugas kelompok besok.
Saat diperjalanan, ia tak sangaja melihat Eric yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Eric," teriak Felicia berlari kecil menghampiri pria itu.
Merasa namanya dipanggil, Eric menatap ke sumber suara. Matanya menyimpit, memastikan ia tak salah melihat. Tangannya menepuk pipi pelan.
"Nggak mimpi gue," gumam Eric pelan. Felicia terkekeh geli dengan tingkah absurd sahabat kekasihnya.
Falicia menepuk bahu Eric pelan, menyadarkan lamunannya. "Eh iya, kenapa?" tanyanya gerogi.
"Gue mau kasih tau, kita sekelompok buat tugas biologi. Lo, gue, Kyla, Marva, Tristan."
"Mau buat bareng?"
"Iya lah, ini kan tugas kelompok."
Dalam hati Eric bersorak senang. Akhirnya ia ada kesempatan pdkt. "Mau kok mau. Kapan?"
"Minggu aja gimana?"
"Oke."
"Bilang juga tu Tristan sama Marva."
"Siap."
"Lo mau kemana?" tanya Eric pasalnya ini tidak jalan menuju kelas mereka.
"Perpus, cari buku buat bahan besok tugas kelompok."
"Mau gue bantu? Kita kan satu kelompok." Eric berdoa dalam-dalam agar Felicia menyetujuinya. Kapan lagi ia bisa berdekatan seperti ini.
"Oke."
Mereka berjalan beriringan. Tak sedikit yang menatap mereka heran. Apa lagi Eric seorang anggota inti The King. Tidak biasanya.
Perpustakaan sudah ada di depan mata. Saat mereka akan masuk, tiba-tiba segerombol pria menghentikan langkah mereka. Siapa lagi kalau bukan sahabat-sabahat Eric, tentu saja ada Bara di tengah-tengah mereka.
"Si Bambang, pagi-pagi udah pdkt aja. Ditungguin juga, malah enak-enakan berdua," celetuk Marva.
"Nggak cocok kalau lo jalan berdua sama neng cantik," tambahnya sambil mengedipkan satu mata ke arah Felicia.
"Iri kan lo," ejek Eric.
"Lo berdua sehari nggak ribut kek," seru Tristan kesal sendiri.
Sementara Bara menahan diri untuk tidak menonjok Eric yang seenaknya berjalan berdua dengan kekasihnya. Kemarahannya bertambah saat ia melihat Felicia malah menikmati waktu berdua bersama Eric. Gadis itu kelewatan santai.
Felicia menengok ke arah lain, tatapannya dan Bara saling bertemu. Tidak lama, tiga detik setelah itu Bara lebih dulu mengalihkan pandangan. Felicia mengernyit bingung, sedetik kemudian ia tersenyum miring. Tahu penyebab kenapa Bara terlihat tidak peduli.
"Gue sama Eric cuman mau cari bahan tugas kelompok buat besok minggu aja," jelas Felicia.
"Emang satu kelompok berapa orang? Kok Eric bisa sama lo?" tanya Tristan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My King (END)
Teen FictionKeluarga bermarga Raja adalah keluarga yang selalu dihormati. Tidak ada yang berani menentang mereka. Meskipun ada, mereka harus menghilang atau memilih untuk mati. Barata Almaraja. Seorang laki-laki yang paling kejam di keluarga Raja. Apa pun sela...