19. Call Me, Mommy

48.9K 3.3K 159
                                    

Leo tak mengalihkan pandangan ke arah tempat tidurnya. Menatap dua orang yang berbeda jenis sedang terlelap begitu nyenyak. Bahkan kehadirannya tidak membuat mereka terbangun.

Seorang bocah kecil yang tidur di samping gadis cantik itu tiba-tiba menggeliat dan sedikit demi sedikit membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya masuk.

Dixon mengerjap-ngerjapkan mata, lalu mengedarkan penglihatannya menatap semua sudut ruangan. Bocah itu ingin membuka suara, namun tertahan karena Leo menyuruhnya diam.

"Shhh...." Leo menunjuk seorang gadis di samping Dixon. Felicia terlihat begitu kelelahan, jadi ia tak ingin tidurnya terganggu.

Dixon mengerti, ia menutup mulutnya untuk tidak berbicara. Leo tekekeh geli melihat tingkah lucu bocah itu.

Kedua tangan Dixon terlentang, Leo segera berjalan mendekat dan mengendongnya. Ia juga teringat bahwa dari kemarin Dixon belum memakan apa pun.

"Dixon makan ya sama uncle," bisik Leo sambil melangkah menuju meja makan di lantai bawah.

"Kiko lapel," balas Kiko mengusap-usap perutnya.

Mereka menuruni tangga. Langsung disambut oleh beberapa pelayan di mansion keluarga Leo, mereka menunduk hormat melihat tuan mudanya. Seketika tatapan Leo berubah menjadi dingin dan tajam. Begitu pun dengan Dixon. Bocah itu tak suka kehadiran orang asing, berbeda saat pertama kali bertemu Felicia dan Leo, ia merasa nyaman. Tetapi entah kenapa ia menjadi sangat penakut jika dihadapankan oleh Bara. Mata pria itu penuh kegelapan. Padahal anjing pun ia tak pernah takut.

Tiga pelayan wanita paruh baya menyiapkan berbagai hidangan di atas meja. Tak lupa segelas susu sehat untuk si kecil.

Leo mendudukan Dixon di pangkuannya. Ia menyuapkan makanan yang sudah di siapkan khusus untuk anak berusia 4 tahun. Ya, sebenarnya Leo mengetahui semua tentang Dixon. Ia telah membaca semua data mengenai kehidupan dan biodata pribadi bocah itu.

Saat Dixon sedang asik makan, mereka dikejutkan oleh kedatangan Felicia yang duduk di samping mereka.

"Kenapa nggak bangunin, Tante?" Dixon menunjuk Leo.

"Kamu kecapekan, aku nggak tega bangunin kamu." Leo mengusap lembut rambut Felicia.

Felicia mengangguk kecil. "Sekarang Baby makan sama Tante ya."

"Nggak usah, ini udah mau selesai. Kamu makan dulu, habis itu aku mau kasih tau sesuatu."

"Apa?"

"Makan dulu!"

Felicia mengambil secukupnya makanan. Ia segera menghabiskannya karena tidak sabar dengan sesuatu yang dimaksud Leo. Tetapi, pikirannya seketika teringat oleh Bara. Bagaimana kabar pria itu dan dimana keberadaannya ia tidak tau.

"Kenapa?" tanya Leo tau yang dirasakan gadis itu.

"Kangen," lirih Felicia.

"Besok senin di sekolah pasti ketemu." Felicia melanjutkan makannya tak minat.

Setelah menghabiskan makanannya, mereka berjalan beriringan menuju ruang tengah. Diikuti dua orang suruhan Leo di belakang mereka sambil membawa sebuah map coklat.

Mereka mendudukan diri di sofa panjang. Pria gagah itu berdiri di samping mereka lalu menyerahkan map yang ia genggam kepada Leo.

"Kalian bisa pergi!" Dua orang pria gagah itu beranjak dari hadapan mereka.

Felicia mengeryit bingung. Leo langsung memberikan map itu untuknya. Sementara Dixon masih di pangkuan Leo.

"Ini data Dixon."

My King (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang