7

1.4K 350 122
                                    

Meeting antara Orion dan Allguard berlangsung cukup lama apalagi banyak permintaan dari salah satu direktur yang tak lain dan tak bukan adalah Johnny. Lelaki itu memiliki banyak komplain tentang keamanan website yang ditangani oleh tim sebelumnya dan ingin tim yang bekerja saat ini lebih baik lagi.

Farah sendiri mencatat semua yang dikatakan Johnny dan sesekali memberi tanggapan yang harus Johnny akui bahwa gadis itu lumayan normal saat dalam mode kerja. Mungkin pembawaan Farah yang tahu perbedaan antara bisnis dan pribadi. Satu nilai plus untuk orang gila itu.

Namun, setelah rapat usai Farah si manusia gila mulai berulah. Saat Johnny memasuki lift dia langsung masuk dan meminta beberapa orang yang ingin masuk untuk naik lift selanjutnya.

"Farah!" Johnny memperingatkan.

"Nggak apa-apa kalo Om ehm maksud saya Pak Johnny ingin mereka dengan tentang proposal saya yang luar biasa?" Semuanya menatap Johnny penuh tanya saat lelaki itu memegang pelipisnya.

"Maaf semuanya, saya ingin bicara dengan Farah." Semuanya langsung mengangguk walaupun sebenarnya mereka juga sedikit penasaran apalagi saat awal Johnny dan Farah bertemu keduanya tampak saling melempar pandangan kesal.

"You are Petty!" bisik Johnny penuh penekanan.

"I know i am so damn pretty."

"I said petty!"

"I know. I am pretty." Farah seakan berpura-pura tak mendengar ucapan kesal Johnny.

"I hate you!"

"Why? I am lovely." Johnny memijit kepalanya. Gadis di depannya ini sangat menganggu.

"Kamu sebenernya gila atau emang nyebelin sih?"

"Maybe both of them. Udah lah Om, kita langsung ngomongin aja. Gimana proposal saya?" Farah menaik turunkan alisnya seolah ia akan mendapat jawaban baik dari Johnny.

"Saya nggak setuju."

"Why?" Farah dengan heboh saat tahu proposal kece badainya tak disetujui.

"Saya bikinnya sampai saya nggak nonton sinetron ikatan cinta lho Om. Om bayangin, saya sampai nggak liat muka Mas Al yang ganteng itu cuma demi bikin proposal buat Om dan Om nolak." Farah memulai dramanya.

"Farah, kamu dengerin saya." Farah mengumpulkan seluruh emosinya di wajahnya hingga Johnny bisa melihat betapa merahnya wajah Farah saat ini.

"Maaf kalo kamu sampai nggak bisa nonton si Al Ghazali." Farah mengeram kesal.

"Aldebaran Om!" Mana Johnny tahu, dia hanya tahu anaknya Maia.

"Ya itu maksud saya Aldebaran. Saya minta maaf, tapi saya juga nggak pernah minta buat dibikinin proposal, jadi teknisnya ini bukan salah saya."

"Temen Om bilang kalo mau minta apa-apa sama Om harus bikin proposal!" Farah tak kalah ngegas, mentang-mentang pagi ini dia sarapan bergizi.

"Temen saya?"

"Iya, yang tinggi ada lubang di pipi yang saya suruh jadi gay."

"What?!"

"Apa?"

"Kamu nyuruh dia jadi gay? Nggak waras kamu." Johnny tak bisa membayangkan jika Jeffar menjadi gay. Bisa heboh mama Jeffar.

"I am. Tapi, Om please fokus ke masalah kita, oke?" Johnny menghela napas, lift yang mereka tumpangi serasa lama sekali sampai di tujuan hanya karena ketidaknyamanannya bersama Farah.

✔️ This Girl is Little Bit CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang