Rumah Farah yang biasanya sepi kini menjadi sangat ramai karena kedatangan teman-teman Yongki dan juga Farah di sana. Mereka tengah merayakan bebasnya Yongki dari penjara.
Namun, alih-alih kesenangan Farah malah merasa bahwa ini adalah hukuman. Gadis yang sudah susah payah berbohong mengenai kemampuan memasaknya agar tak disuruh masak kini terbongkar berkat mulut lemes si anak setan. Sebenarnya ini bukan seratus persen salah Ihsan, itu karena Yongki secara spesial me-roasting Farah payah dalam memasak dan akhirnya Ihsan mengatakan sejujurnya bahwa Farah jago memasak.
Kini gadis itu harus ikut memasak barbeque yang merepotkan dan lebih parahnya lagi dia memasak bersama Kuntoro, lelaki yang sudah ia tolak beberapa waktu yang lalu. Sungguh kombinasi yang membuat Farah ingin pergi dari rumahnya sendiri.
"Aku nggak tau kamu bisa masak."
"Farah emang orangnya nggak mau sombong," kata Farah menimpali percakapan pertamanya dengan Kuntoro setelah insiden penolakan.
"Tapi, kamu ngasih tau anak Johnny." Farah berpikir keras agar jawabannya pada Kuntoro nanti tak terlalu menyakiti Kuntoro atau malah membuat canggung keduanya.
"Karena nggak ada orang yang bisa masakin kami. Jadi, terpaksa Farah masak." Farah menganggap bahwa jawabannya sekarang adalah jawaban aman.
"Oh." Diam dan canggung kembali memeluk mereka. Jika seperti ini Farah harap daging di hadapannya bisa matang secepatnya.
"Farah," panggil Kuntoro.
"Iya?"
"Apa yang buat dia lebih unggul dari aku?" Farah menaikkan sebelah alisnya, ia merasa bahwa sekarang Kuntoro sedang mengatakan hal aneh.
"Johnny. Apa yang buat dia lebih dari aku?" tanya Kuntoro lagi mencoba memperjelas pertanyaannya.
"Bang, Farah sama Johnny nggak ada apa-apa. We just friend."
"Ya, until he confesses his feeling to you and then you guys have a official relationship." Farah ingin membuka mulutnya untuk menyanggah, tapi ia sendiri tak yakin apa yang diucapkan Kuntoro salah.
"Farah?" Kuntoro menunggu jawaban Farah.
"He don't give me red flag," kata Farah sambil melirik Johnny yang tampak sedang bicara dengan Yongki.
"Aku ngasih kamu red flag?" tanya Kuntoro dan Farah mengangguk.
"Apa?"
"Bang Kun buat Farah ragu sama perasaan Bang Kun."
"Maksud kamu?"
"Waktu kita makan malam di rumah Bang Kun, ada Stella dan temen Bang Kun. Bang Kun merhatiin Stella dan—"
"Itu cuma buat kamu cemburu." Benar dan Farah memang cemburu.
"Buat aku cemburu? Buat apa?"
"Buat mastiin kamu suka sama aku." Farah tak habis pikir kenapa cara membuat cemburu selalu digunakan untuk mengetahui apakah seseorang suka atau tidak.
"You can just ask me. Am i like you or not. Nggak perlu bikin cemburu karena pada akhirnya aku cemburu dan aku mikir Bang Kun nggak bener-bener suka sama aku. Aku pikir Bang Kun suka Stella dan lebih parahnya lagi Bang Kun baik ke semua orang."
"Tapi, kalo aku tanya ke kamu, kamu bakal jawab nggak dan akhirnya kita berjarak."
"Nggak. Kalo Bang Kun ngomong saat itu mungkin aku bakal bilang iya. Kalo Bang Kun lupa, aku sering minta Bang Kun buat jadi suami aku. Aku serius dan Bang Kun cuma ngerasa itu becandaan aja. Saat itu aku ngerasa aku siap buat buka hati aku buat Bang Kun, tapi setelah kejadian itu aku mikir kalo selama ini aku cuma GR aja." Ini bagaikan palu godam untuk Kun. Ia tak tahu bahwa permainan tarik ulur bisa seberbahaya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/246339413-288-k464118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ This Girl is Little Bit Crazy
General Fiction"Saya peringatkan ya Om, saya jago taekwondo sabuk i-" "What you said? Om?" "Iya." "Don't call me Om." "Why?" "Itu buat kamu kedengeran seperti baby sugar saya."