Farah tak banyak bicara ketika Kuntoro membawanya masuk ke dalam rumahnya. Jika kalian bertanya bagaimana bisa Farah yang bersama dengan Johnny tiba-tiba ada bersama Kuntoro, jawabannya ada di satu jam yang lalu.
Satu jam yang lalu Kuntoro mendatangi Farah di kantor polisi dan di saat itu pula dia meminta Johnny untuk menyerahkan Farah padanya. Tentu saja awalnya begitu alot dalam menyerahkan Farah hingga akhirnya Farah sendiri yang memilih untuk ikut Kuntoro.
"Mama!" pekik Kuntoro kaget dengan kedatangan mamanya tanpa kabar.
"Tante," sapa Farah dengan senyum terpaksa. Jika tau ada mama Kuntoro dia tak akan memilih lelaki itu.
"Eh Farah. Lama nggak ketemu. Kalian dateng bareng?" Mama Kuntoro seramah kuntoro, tapi Farah tak bisa merasakan ketulusan seperti yang Kuntoro berikan.
"Iya, Tante."
"Farah nginep di sini Ma." Senyum milik mama Kuntoro luntur dalam super sekian detik pada informasi tambahan yang diberikan oleh Kuntoro.
"Kenapa? Rumah Farah lagi direnov?" tanya Mamanya.
"Ma, ikut Kun sebentar." Dari nada Kuntoro mamanya sadar bahwa ada hal lain yang ingin disampaikan oleh Kuntoro tanpa didengar Farah.
"Farah, kamu duduk dulu. Ayo Ma." Kuntoro mengajak Mamanya untuk masuk ke dalam kamar dan memulai percakapan rahasia mereka.
"Ada apa?" tanya Mama Kuntoro sedikit ngegas.
"Farah bakal tinggal di sini, Ma. Keluarga mereka lagi ada musibah." Kuntoro masih tak berniat menjelaskan apa yang menyebabkan musibah itu.
"Apa? Musibah apa?"
"Yongki di penjara, dia nusuk papa tirinya." Kaget mungkin reaksi yang tepat untuk apa yang didengar Wirda.
"Kamu mau nampung orang yang keluarganya itu kriminal?"
"Ma, Yongki nusuk papanya karena orang itu emang pantes ditusuk. Dia nyoba buat perkosa Farah." Kuntoro mencoba memberi pengertian pada
ibunya yang tampak tak setuju menampung Farah."Kun kamu paham nggak sih? Mau benar atau salah di mata publik Yongki kriminal! Kamu lagi merintis usaha satu kesalahan aja kamu bisa kehilangan semuanya."
"Ma!"
"Image kamu di publik penting! Siapa yang mau berinvestasi sama orang yang berteman dengan kriminal? Citra kamu bakal rusak." Kuntoro mengacak-acak rambutnya. Ia tahu bahwa kedua orang tuanya adalah bisnisman yang memiliki banyak perhitungan dan semua yang dikatakan mamanya tak salah. Satu hal yang salah adalah dia yang tak ingin mengikuti ucapan mamanya.
"Selama orang nggak tau, itu bukan masalah Ma. Farah butuh Kun. Kun nggak bisa ninggalin dia." Mama Kun terduduk di kasur, ini kali pertama dia berdebat dengan anak lelakinya. Dia tahu bahwa Kuntoro adalah orang baik, tapi dia harus memberitahu Kuntoro bahwa lelaki tak bisa menjadi malaikat untuk Farah.
"KUNTORO!"
"Apa mereka nggak tau kalo tembok di sini tipis?" Farah tersenyum getir. Dia mendengar semuanya dan ia juga tak bisa menyalahkan mama Kuntoro. Gadis itu mengambil sebuah kertas dan menuliskan pesan sebelum dia pergi dari rumah Kuntoro. Dia tak ingin menyusahkan orang lebih dari yang seharusnya.
-o0o-
Sebuah pelukan menyerang Farah yang baru saja memasuki kawasan rumah Yohana. Ya, gadis itu memilih untuk menginap di rumah Yohana sekalipun dulu kata Farah rumah Yohana penuh dengan setan akibat kelakuan Yohana yang dianggap kawan setan.
Pelukan mama Yohana makin erat dan diselingi dengan suara isakan. Wanita paruh baya itu pasti sudah mendengar tentang kemalangan yang terjadi pada Farah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ This Girl is Little Bit Crazy
General Fiction"Saya peringatkan ya Om, saya jago taekwondo sabuk i-" "What you said? Om?" "Iya." "Don't call me Om." "Why?" "Itu buat kamu kedengeran seperti baby sugar saya."