42

726 173 12
                                    

Total ada tujuh belas manusia berkumpul dalam satu ruangan tertutup dengan satu orang diantara mereka sedang mempresentasikan hasil pencapaian bulan ini. Johnny sebagai satu diantara para petinggi di perusahaan Tokonyadia tampak serius memperhatikan padahal aslinya dia sedang mendengarkan putusan sidang Yongki melalui sambungan telpon dengan Farah.

"Tentang masalah pengiriman, ada banyak pelanggan yang melakukan pengaduan. Apa ada solusi?" Semuanya terdiam, mereka sedang tak berniat melakukan meeting di saat jam makan siang seperti ini, tapi apa daya mereka hanya bawahan.

"Pak Johnny?" Lucas menghela napas lega karena yang diminta pendapat bukan dia dan memang bapak CEO tak mungkin meminta jawaban Lucas yang tak bertanggung jawab atas hal itu.

"John, lo dipanggil," bisik Jeffar setelah melihat fokus Johnny tidak berada di ruangan meeting, tapi di tempat lain atau jika Jeffar boleh menebak tempat itu adalah persidangan Yongki.

"Dia nanya ada solusi untuk masalah pengiriman." Jeffar mengulang pertanyaan atasan mereka karena jelas Johnny tak mendengarkan sejak awal.

"Kami sudah mengirim surat peringatan pada ekspedisi dan kebetulan kemarin saya juga sudah bertemu dengan salah satu ekspedisi yang menawarkan kerja sama. Isi proposal kerja samanya cukup bagus dan menguntungkan." Johnny menyerahkan beberapa dokumen pada sekretarisnya di belakang kursinya kemudian dibagikan kepada setiap anggota rapat.

"Kuyang Express? Serem banget namanya." Lucas membaca nama ekspedisi yang dibagikan Johnny.

"Kuyang singkatan dari  Kupu-kupu Siyang. Mereka ada banyak cabang di seluruh Indonesia jadi tak akan ada masalah untuk mendistribusikan barang. Saya pikir tak apa menerima tawaran ini. Dengan ini kita memiliki lebih banyak opsi pengiriman untuk pelanggan. Selain itu kondisi yang ditawarkan oleh Kuyang Express cukup menguntungkan untuk perusahaan kita." CEO Tokonyadia mengangguk puas dengan jawaban Johnny, memang Johnny adalah pegawai yang bisa diandalkan.

"Baik. Masalah kerja dama dengan Kuyang Express saya serahkan pada Pak Johnny."

"Om, Yongki bebas!!!" teriak Farah dari sambungan telpon.

"Yes!" sorak Johnny mendengar berita kebebasan Yongki yang sayangnya sorak gembira itu disalahpahami oleh para anggota rapat.

"Hahaha sepertinya Pak Johnny senang bekerja sama dengan Kuyang Express." Johnny tersenyum kikuk, dia lupa bahwa dia masih berada di dalam ruang meeting.

"Iya Pak. Selama itu menguntungkan perusahaan saya akan menyukainya." Beruntung Johnny termasuk orang yang tidak mudah panik seperti Lucas. Johnny adalah jenis orang yang bisa menangani segala solusi termasuk berkelit seperti yang ia lakukan sekarang.

"Saya senang mendengarnya. Untuk meeting kali ini cukup sampai di sini. Dan Pak Johnny ... saya menunggu kabar baik."

"Baik Pak. Saya harap saya bisa segera memberi kabar baik." Bapak CEO yang terhormat keluar dari ruangan terlebih dahulu dan diikuti oleh beberapa anggota rapat yang sudah ingin pergi makan siang.

Kini hanya ada tiga manusia di ruang rapat. Lucas, Johnny dan Jeffar.

"Lo ada kenalan orang dari Kuyang Express?" tanya Lucas penasaran.

"Nggak," jawab Johnny sambil melepas airpods yang terpasang di telinganya karena Farah sudah mematikan panggilan.

"Terus kayaknya happy banget pas ditunjuk." Lucas termasuk manusia yang kepo dengan kehidupan temannya.

"Yongki bebas." Jeffar ikut tersenyum lega mendengarnya, ia sering mendengar mamanya berbicara dengan mama Yohana membicarakan kisah Yongki dan Farah yang menyayat hati. Semoga ini awal dari kisah bahagia untuk mereka berdua.

✔️ This Girl is Little Bit CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang