"Gue mau cerita!" Kalimat yang sama keluar dari dua perempuan yang sedikit memiliki masalah dengan kewarasan mereka.
"Gue dulu!" Tak diragukan lagi bahwa keduanya selalu kompak entah dalam kebaikan ataupun keburukan.
"Suit!" Dengan penuh semangat pertarungan kedua wanita ini saling mengeluarkan senjata masing-masing. Yohana memberi kertas dan Farah memberikan batu sesuai dengan sifat keras kepala miliknya.
"Ya udah cepet lo mau ngomong apa?" tanya Farah sedikit tak sabar untuk menanti gilirannya curhat.
"Jangan kaget, jangan pingsan. JATI NEMBAK GUE!" Reaksi yang diberikan oleh Farah diluar dugaan. Wanita itu diam dan menatap Yohana datar seolah berkata, "Elah, mana berita besarnya?"
"Lo nggak kaget."
"Nggak, sama sekali nggak kaget."
"Serius? Ini Jati temen kita lho? Lo nggak kaget dia suka sama gue?" tanya Yohana seolah meminta Farah untuk kaget. Namun, raut wajah Farah sama sekali tak berubah seolah menandakan bahwa gadis itu tau sebelumnya.
"Lo udah tau ya?"
"Apa? Jati suka sama lo? Anjir kaget banget gue."
Disodori pertanyaan itu Farah langsung berakting kaget agar tak dicurigai."Nggak usah sok kaget. Kaget lo nggak natural." Farah meringis.
"Tapi, lo jawab apa?" tanya Farah ingin tahu nasib para sahabatnya.
"Menurut lo gue jawab apa?" Hana malah mengajak Farah main tebak-tebakan.
"Anjir malah ngajak main kuis. Tapi, gue yakin lo jawab 'gue pikir-pikir dulu ya Ndrong' iya kan?" Dari wajah kaget Yohana, Farah yakin bahwa tebakannya benar. Mengenal Yohana dari dulu membuat ia tahu opsi apa yang akan dipilih sahabatnya itu.
"Lo suka nggak sih sama dia?"
"Suka sebagai temen."
"Emang harusnya suka sebagai apa?" tanya Farah.
"Sebagai cowok lah." Farah mengernyit, bukankah Jati juga lelaki.
"Gue nanya deh, bedanya suka sebagai temen sama suka sebagai cowok itu apa?" tanya Farah yang membuat Yohana kelabakan. Kredibilitasnya sebagai playgirl kini sedang diuji.
"Ya lo kalo jatuh cinta kan kayak ada sparkling gitu. Gue nggak ngerasain di Jati."
"Lo juga nggak ngerasain itu di Yongki. Terus kenapa lo mikir lo suka dia sebagai cowok?" Benar, kenapa Yohana dulu mengejar Yongki?
"Iya, tak. Gue kenapa deh?"
"Han, cinta tuh nggak selalu tentang sparkling yang lo bilang itu. Cinta itu saat lo bahagia lo mau orang itu tau lo bahagia dan saat lo sedih lo mau orang itu ada bareng lo. Begitu sebaliknya. Sekarang coba tanya sama diri lo sendiri. Siapa orang yang ada di pikiran lo saat lo sedih dan bahagia?"
"Lo," jawab Yohana tanpa ragu.
"Maksud gue cowok! Lo nggak mungkin cinta sama gue!"
"Ya masa gue suka sama Jati?"
"Ya mana gue tau kan yang punya hati sama cinta lo." Hana tampak frustasi dengan jawaban Farah.
"Pusing gue. Ntar gue pikir lagi deh." Hana merebahkan diri di kasur Farah yang sedikit berantakan.
"Gue udah dengerin lo. Sekarang lo dengerin gue."
"Serius lo mau gue dengerin lo dengan keadaan otak gue yang lagi acak kadut?" tanya Yohana.
"Otak lo udah acak kadut dari lahir. Sekarang dengerin gue dan jangan kaget."
"Nggak bakal kaget gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/246339413-288-k464118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ This Girl is Little Bit Crazy
General Fiction"Saya peringatkan ya Om, saya jago taekwondo sabuk i-" "What you said? Om?" "Iya." "Don't call me Om." "Why?" "Itu buat kamu kedengeran seperti baby sugar saya."