Hari ini Kuntoro kedatangan tamu yang tak biasa, ada Dirga dan pasukannya datang berkunjung dengan niat meminta makan. Bukan karena mereka miskin, tapi mereka hanya ingin memanfaatkan kebaikan hati Kuntoro yang tiada dua apalagi tiga.
Hal yang paling tak tahu diri yang mereka lakukan adalah mereka menolak ketika Kuntoro mengusulkan untuk delivery order, mereka malah menyuruh Kuntoro untuk memasak dengan dalih masakan Kuntoro lebih sehat padahal niatnya memang ingin merepotkan Kuntoro saja.
"Gimana kelanjutan hubungan lo sama adeknya Yongki?" tanya Gusti yang langsung disenggol oleh Dirga mengingat di antara mereka ada Stella.
"Seperti biasa, cuma kayaknya mulai sekarang aku harus agresif." Jawaban Kuntoro yang sedang memasak membuat Stella merasa haus.
"Oh, gara-gara daddy sugar yang dibilang sama Dirga, ya? Si Johnny." Gusti seakan tak ingin topik itu berhenti tiba-tiba.
"Udah napa Gus," bisik Dirga ia merasa tak enak pada Stella.
"Ya gue, 'kan mau tau aja. Lagian siapa tahu gue bisa bantuin Kuntoro deketin Farah," kata Gusti sambil melirik ke arah Stella. Sepertinya lelaki itu memang sedang ingin memanas-manasi Stella.
"Kenapa lo nggak confess aja? Siapa tau selama ini dia nggak peka sama kode lo." Gusti sepertinya benar-benar ingin membuat Stella kesal, apa lelaki itu tak tahu bahwa tujuan Stella kembali dari Bangkok untuk Kuntoro?
"Dia bukannya nggak peka, cuma nggak suka aja." Kun menghentikan aksi memasaknya beberapa saat dan kini di otaknya mulai terkontaminasi ucapan Stella. Bagaimana jika selama ini Farah tahu, tapi dia pura-pura tak tahu karena tak menyukai Kun?
"Hap." Gusti mengeluarkan kartu uno reverse tepat di depan Stella.
"Ngapain lo main uno tiba-tiba." Dirga heran dengan tingkah Gusti.
Kun berbalik untuk melihat tingkah random Gusti.
"Lo tahu maksud kartu ini kan, La?" Menandakan bahwa ucapan Stella itu berbalik untuk gadis itu lagi.
"Itu lebih cocok buat lo, La."
"Farah bego makanya dia nggak paham sama kode Kun. Tapi, lo lupa kalo Kun itu pinter sama terlalu baik. Dia pura-pura nggak tahu karena dia nggak tahu cara nolak lo tanpa bikin lo sakit hati."
"Gus," desis Dirga. Dia tak ingin acara reuni ini menjadi acara perpecahan mereka.
"Gue tahu lo udah tahu dari awal La. Lo cuma nutup mata." Stella mengepalkan tangannya, apa yang dikatakan oleh Gusti memang benar. Dia tahu, tapi dia tak peduli.
"Kamu ngomong kayak gitu ada niat apa?" tanya Stella dan Kun yakin bahwa setelah ini pertemanan antara mereka berempat akan berbeda.
"BANG KUN! BANG KUN!!" Kun menepuk dahinya. Sekarang Farah datang di saat yang tak tepat.
"Farah, 'kan? Suruh masuk aja." Tanpa disuruh pun Farah masuk sendiri apalagi tadi Kun tak sempat mengunci pintu.
"Bang Kun di mana??Farah bawain snack-nya Yongki yang Farah ambil di—" Farah menutup mulutnya begitu matanya menemukan bos dan teman-teman Kun di meja makan, sementara Kun sedang berada di dapur.
Dengan kaki yang berlari kecil Farah mendekat pada Kun kemudian berbisik di dekat telinga Kun.
"Ada acara?" bisik Farah.
"Reuni."
"Makan-makan?" tanya Farah lagi dan entah mengapa senyum Kun tercetak. Jika saja situasinya tak sepanas sekarang mungkin Kun akan dengan senang hati mengajak Farah bergabung, tapi saat ini ia belum ingin Stella mengatakan sesuatu pada Farah.
![](https://img.wattpad.com/cover/246339413-288-k464118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ This Girl is Little Bit Crazy
General Fiction"Saya peringatkan ya Om, saya jago taekwondo sabuk i-" "What you said? Om?" "Iya." "Don't call me Om." "Why?" "Itu buat kamu kedengeran seperti baby sugar saya."