Sebagai orang tua, sudah sewajarnya mama Jeffar dilanda kebingungan karena anak bungsunya itu belum juga membawa calon istri ke rumah. Jangankan calon istri, pacar atau bahkan teman cewek saja ia tak pernah. Jika seperti ini bisa jadi anak laki-laki yang sangat ia cintai itu menjadi perjaka tua walaupun kenyataannya ia tak tahu apakah Jeffar masih perjaka atau sudah berpengalaman.
Keresahan itu membuat Layla menghubungi keponakannya sebagai manusia yang memiliki interaksi dengan anaknya. Dan di sinilah Yohana berada. Duduk dengan banyak makanan di depannya sebagai media suap yang dilakukan oleh mama Jeffar.
"Tante, ini lagi mau ada arisan atau—" Yohana langsung meremang saat tangan tantenya itu memegang tangannya begitu kuat.
"Han, cuma kamu yang bisa bantuin Tante." Glek kue brownis yang ditelan Yohana serasa berhenti di kerongkongan. Ia yakin jika ini urusan si bujang lapuk alias Jeffar.
"Ehm Tante, kalo ini perkara Jeffar, sumpah demi lele di empangnya papa, Hana nggak bantuin Jeffar buat gangguin kencan butanya." Yohana masih ingat bagaimana ancaman mama Jefar yang mengatakan akan membotaki rambut Yohana jika ia membantu Jeffar lolos dari kencan buta.
"Iya Tante tau. Tapi, kali ini tante bener-bener putus asa. Jeffar sama sekali nggak tertarik sama semua calon yang Tante ajuin. Menurut kamu gimana? Kamu mau cariin cewek yang cocok buat Jeffar nggak?"
Yohana bisa saja bilang mau dan minta imbalan, hanya saja calon yang ia punya hanyalah Farah karena semua wanita yang ia tahu sudah dikenalkan kepada Jeffar dan berujung penolakan tanpa belas kasih. Jika ia mengunakan Farah maka Jeffar yang akan ditolak tanpa berpikir, sepupunya itu terlalu tampan dan ia tahu bahwa Farah tak suka pada lelaki tampan.
"Gimana kalo sebenernya Jeffar udah punya cewek Tan? Maksud Hana cewek yang diem-diem dideketin sama Jeffar."
"Kok dia nggak bilang?" Yohana mau bilang ia mana tau dia bukan Tuhan. Tapi, terakhir kali ia bertingkah tantenya mengadu pada mamanya yang berujung hukuman potong uang saku.
"Bisa aja lagi tahap PDKT Tan, lagian kalo lagi tahap itu nggak mungkin Jeffar ngenalin kan, Tan."
Masuk akal, tapi masalahnya adalah siapa orang itu? Mama Jeffar tak bisa menunggu untuk Jeffar mengenalkan siapa gadis itu. Siapa gadis yang bisa menaklukkan Jeffar.
"Gimana caranya?" Yohana diam sejenak kemudian ide kecil keluar dari mulutnya sebagai tanda bahwa itu adalah bayaran untuk keluar dari rumah Jeffar, bersama dengan tantenya membuatnya was-was.
"Buka hp-nya Tan." Layla tersenyum misterius dan Yohana tahu bahwa idenya akan digunakan oleh Layla.
"Kamu ikut Tante." Layla menyeret Yohana ke kamar Jefar.
Di dalam kamar bernuansa monokrom tak ditemukan eksistensi Jeffar. Sepertinya lelaki itu sedang menimbun emas di kloset. Entahlah tak ada yang tahu dan kedua wanita itu tak peduli bisnis apa yang dilakukan Jeffar di kamar mandi yang mereka tahu mereka harus cepat.
"Han, kamu kunci kamar mandi jangan sampai Jefar keluar." Dalam strata kasta keluarga, Jeffar berada pada Piramida paling bawah, jadi jangan salahkan Yohana jika ia melakukan perintah tantenya.
"Oke." Jari-jari tua Layla mulai memilih tiap aplikasi komunikasi yang dipakai Jeffar. Dan kini ada satu nama yang menarik perhatian Layla. Satu-satunya nama yang dipin Jefar.
"Cantik-cantik stress?" Yohana mendekat ke arah Layla dan begitu melihat itu foto profil si "cantik-cantik stres" Yohana terus beristigfar. Dosa apa yang dibuat nenek moyang mereka sampai Jeffar tertarik pada orang bermasalah seperti sahabatnya.
"Cantik," puji Layla.
"Nggak ada harapan Tan kalo sama dia."
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ This Girl is Little Bit Crazy
Художественная проза"Saya peringatkan ya Om, saya jago taekwondo sabuk i-" "What you said? Om?" "Iya." "Don't call me Om." "Why?" "Itu buat kamu kedengeran seperti baby sugar saya."