25

994 227 47
                                    

Semua terlihat baik-baik saja, Farah sudah seaktif kutu sejak dia keluar dari rumah sakit. Dia masih tinggal di rumah Johnny mengingat si anak setan tak mau diajak tinggal di rumah Yongki karena tak ada PS-nya.

Hal itu malah disyukuri oleh Farah karena dengan begitu ia bisa bertingkah layaknya orang kaya yang punya rumah gedong. Namun, dia melupakan satu hal, ia lupa bahwa keberadaannya di rumah Johnny hanya untuk mengusir mamaknya anak setan alias Maria.

Kini, saatnya dia berhadapan dengan wanita itu. Maria muncul di depan pintu rumah Johnny padahal hari sudah malam.

"Ihsan ada?" tanya Maria bahkan tanpa mengucapkan salam lebih dulu, entah mengatakan assalamualaikum dapat membakar dirinya atau mungkin pada dasarnya Maria tak punya sopan santun.

"Sorry, siapa ya?" Farah tak mengalami amnesia, apa lagi demensia gadis itu memang sedang mencari ribut.

"Saya ibu Ihsan. Kita pernah ketemu di sekolah Ihsan sebelumnya."

"Lho kok sama? Saya juga ibunya lho. Kok bisa ya? Jangan-jangan kita jodoh." Farah memang paling pintar dalam mengambil peran sebagai tukang provokasi.

"Farah, saya serius."

"Saya juga serius. Coba Ihsan anak Mbak kayak gimana?"

"Dia anak manis, baik dan pintar, seenggaknya itu Ihsan yang saya kenal. Sekarang minggir biarkan saya masuk." Farah menghalangi dengan sekuat tenaga.

"Eit, kalo Ihsan yang kayak gitu nggak ada di dalam. Itu Ihsan yang lain, mungkin Ihsan yang di upin-ipin soalnya Ihsan yang di dalam kelakuan kayak kucing garong. So, silahkan pergi anak Mbak nggak ada di dalam." Farah menunjuk ke arah gerbang seolah menunjukkan arah jalan pulang kepada Maria.

"Farah! Kamu ngelarang saya ketemu anak kandung saya?" Farah tersenyum kecil kemudian menggeleng.

"Sama sekali nggak. Tapi, anak yang Mbak cari nggak ada di sini. Ihsan yang ada di sini itu anak yang jorok, males mandi, suka jahil dan sama sekali nggak manis. Jadi, yang di dalam bukan anak Mbak." Farah kembali menegaskan.

"Farah, Maria," panggil seseorang yang baru saja memasuki arena rumah Johnny.

"Hai, Om Jeff. Sini. Bantuin saya ngomong." Jeffar baru saja mendapat tugas penting dari Johnny untuk mengecek anak, rumah dan Farah. Kini lelaki itu bingung, tapi tak pelak dia mendekat ke arah Farah.

"Mbak ini nyari anaknya. Kebetulan namanya Ihsan dan katanya anaknya itu manis, baik dan pintar. Ya udah saya bilang anaknya nggak di sini soalnya Ihsan yang ada di dalam itu kelakuannya kayak titisan setan." Jeffar mati-matian menelan tawanya begitu mendengar deskripsi Farah tentang Ihsan yang tepat akurat.

"Jeff, kasih tau istri barunya Johnny kalo gue bisa lapor polisi kalo nggak diijinin ketemu anak gue."

"Farah, Maria bi—"

"Bilangin mantan istrinya Johnny kalo saya nggak takut. Dipenjara dikasih makan gratis, gak perlu kerja. Sok atuh silahkan." Tentu semuanya akan berpikir bahwa kegilaan Farah setara dengan orang gila pinggir jalan.

"Jeff, bilangin ke—"

"Nggak usah bilang-bilangin. Diem di sini, gue panggil Ihsan." Jeffar mau masuk, tapi menghentikan langkahnya untuk memberikan peringatan.

"Jangan jambak-jambakan cukup main pelotot-pelototan aja," pesan Jeffar kemudian masuk ke dalam rumah memanggil Ihsan.

"Kamu itu cuma ibu sambung nggak usah sok!" Farah berdecak, Maria sepertinya tak ada niatan untuk diam dan dasar Farah begitu ada yang mengajak bertengkar dia akan menyetujuinya entah karena dia gabut atau memang dia hobi baku hantam.

✔️ This Girl is Little Bit CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang