❤️H E A R T❤️
***
Pagi yang begitu cerah terasa selalu begitu buruk bagi Lev.
Detak jarum jam bagaikan pengganggu untuk kemudian dilempari nya dengan gelas.
Padahal dia sama sekali tidak tidur sampai harus merasa terganggu oleh pengingat waktu itu.
Padahal dia tidak sedang menunggu seseorang untuk datang.
Padahal dia tidak sedang akan pergi untuk janji temu dengan seseorang.
Dia hanya masih duduk di lantai dengan punggung bersandar pada tembok yang dingin, sebotol vodka yang nyaris habis tersimpan rapi di sebelah kakinya bersamaan dengan botol-botol lain yang lebih dulu tandas sementara pecahan gelas masih berserakan di sudut ruangan.
Sudah seminggu sejak malam itu.
Sejak Lev mengusir Athena pergi padahal jelas-jelas dia menyayangi gadis itu.
Tapi...logika dan rasanya tidak seirama dan Lev membiarkan perasaannya pergi meskipun di lubuk hati yang paling dalam hal itu sama sekali tidak pernah ia inginkan.
Demi Tuhan dia mencintai Athena.
Rasanya untuk gadis itu bukan sekedar pelarian untuk menyembuhkan hati yang terluka.
Dia tulus. Hanya saja mungkin rasa itu belum sekuat rasa nya untuk Michelle dulu.
Maka egois adalah pilihan nya meskipun pada akhirnya dia sendiri yang terluka.
Diteguk nya habis vodka itu untuk kemudian perlahan tubuh lelahnya jatuh menyamping pada lantai yang tak kalah dingin. Tatapannya kosong tetapi benaknya jelas begitu ramai oleh pertanyaan-pertanyaan yang terus mengganggu tanpa lelah.
Kenapa semua ini harus terjadi padanya?
Kenapa wanita yang pernah dicintainya dan wanita yang dicintainya sekarang saling terhubung?
Tidak bisakah hatinya sembuh dari luka masa lalu?
Tidak bisakah dia jadi egois dengan mengabaikan semua fakta yang ada dan hanya mencintai satu wanita saja?
Jawabannya bisa.
Lev bisa hanya mencintai Athena seorang dan sepenuhnya melupakan Michelle. Pria itu nyaris melakukannya sebab dia memang ingin sebelum kemudian fakta itu muncul. Fakta yang kemudian menggoyahkannya dan membawa keraguan itu hadir.
Terlebih semua yang menimpa Michelle adalah salahnya juga dan Athena. Hanya saja faktanya belum terungkap semua.
Sedangkan emosi tidak pernah bisa menunggu.
Sebuah deringan di saku celananya membuat Lev terkesiap, perlahan dengan malas ia meraih ponselnya dan langsung menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelfon.
"Kau dimana?!"
Suara Jasmine yang biasanya membuat Lev sedikit membawa ponselnya menjauh dari telinga, pagi itu justru seolah tak terdengar dan membuatnya malah berdiam saja. Di sebrang sana Jasmine mengerutkan dahinya bingung kemudian berucap lagi.
"Kau tidak sedang bermain-main dan lupa untuk ke kantor bukan? Satu minggu ini Leo, Nic, Thomas dan Shanon mencoba menghubungimu tapi katanya kau mengabaikan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ✔ SELESAI
Romance⚠️🔞 Victor Elyxion Leverich Blue Jarleo. Lev. Putra pertama Tan dan Bila, yang tumbuh menjadi seorang pria tampan dengan tubuh sempurna, pemilik darah campuran Rusia-Amerika-Indonesia yang tentunya kaya raya. Dia mewarisi perusahaan sang kakek dari...