32 - MISSING

622 95 27
                                    

















❤️ H E A R T ❤️




***

Menutup pintu ruangan Athena pelan, Abigail lantas terdiam cukup lama. Sebelum sebuah suara mengalihkan perhatiannya dan membuatnya berjalan meninggalkan ruangan itu untuk menghampiri sosok Michelle yang datang setengah berlari sambil menatapnya khawatir.

"Kakak! Kau baik-baik saja? Apakah lukanya serius? Maaf, aku baru mendengarnya. A-aku...-"

"Tidak apa-apa." Ucap Abigail menenangkan sambil meraih kedua tangan adiknya itu untuk digenggamnya lembut.

"Sungguh, kakak baik-baik saja. Jadi jangan khawatir."

"Yang benar saja! Bagaimana bisa aku tidak khawatir?"

Lantas menahan tangis, Michelle memeluk Abigail erat yang kemudian membalas pelukan itu hangat sambil tersenyum.

Namun ucapan Lev tadi masih sangat mengganggu pikirannya.

"I'll give you a family that deserves you more than a bunch of disgusting people."

Apa maksudnya?

Sementara itu sudah pukul sembilan malam ketika Athena baru bisa menyantap makan malamnya. Sebab saat mengobrol dengan Abigail tadi dia melarang siapapun untuk datang sebelum hal itu diinterupsi oleh kedatangan Lev yang sangat tiba-tiba.

Namun sepertinya makan malam yang sangat terlambat itu harus Athena relakan saja sebab ketika dia baru akan mengangkat sendok, ucapan Lev membuat nafsu makannya hilang entah kemana.

"Bagus ya, demi mengobrol hal yang tidak jelas kau sampai menunda makan dan terlambat minum obat."

Untuk sesaat wanita itu melirik ke arah nakas, pada beberapa butir obat yang tadi diantarkan oleh perawat yang juga mengomelinya karena hal yang sama.

"Iya aku tahu aku salah. Tadi perawat sudah mengomeli ku kenapa sekarang kau juga?"

"Karena kau tidak patuh." Jawab Lev tegas.

Pria itu duduk di sofa yang menghadap langsung ke arah ranjang Athena, dan sambil bertumpang kaki ia terus menatap wanita itu seperti seorang Ayah yang tengah memarahi anak gadisnya.

Menjengkelkan.

Lantas kesal, Athena menaruh kembali sendoknya, mengangkat nampan lalu menaruhnya di atas nakas, menciptakan bunyi berisik dengan sengaja sebelum menyingkap selimut dengan kasar lalu turun menghampiri Lev dan menatapnya jengkel.

"Kau ini sebenarnya kenapa sih?"

"Aku? Aku baik-baik saja." Dengan menyebalkan Lev menunjuk dirinya sendiri sebelum mendongak menatap Athena.

"Yang kenapa itu kau. Sudah tahu harus banyak beristirahat malah mengobrol hal yang tidak jelas sampai melewatkan minum obat."

"Mengobrol hal yang tidak jelas katamu?" Berdecak, Athena memilih duduk di samping Lev untuk memarahi pria itu dari dekat.

"Aku tadi berterima kasih pada Abigail karena dia sudah menyelamatkan nyawaku. Apa itu hal yang tidak jelas menurutmu?"

"Yeah. Menurutku ucapan terima kasih tidak harus dengan mengobrol sampai berjam-jam. Itu justru terdengar seperti omong kosong."

"Hah, lihatlah dirimu dulu sebelum berbicara soal omong kosong padaku!"

"Apa tadi? Menikah? Omong kosong apalagi yang bisa lebih hebat dari ucapan itu?"

HEART  ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang