42. OLD MEMORIES (1/2)

491 69 6
                                    























❤️ H E A R T ❤️

Dengan masih mengenakan apron nya Ana berdiri sebentar di ambang pintu dapur, menatap ke arah Athena yang tengah duduk sambil menopang dagu menyaksikan air hujan yang turun malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan masih mengenakan apron nya Ana berdiri sebentar di ambang pintu dapur, menatap ke arah Athena yang tengah duduk sambil menopang dagu menyaksikan air hujan yang turun malam itu.

"Oh? Apakah kau akhirnya berhasil?"

Begitu Athena menyadari kehadirannya, wanita itu bergerak menghampiri lantas meletakkan sepotong kue coklat ke hadapan Athena.

"Kau tahu aku tidak sepandai sahabatmu Gio dalam hal memasak. Butuh lima jam untuk ku menghasilkan seonggok kue itu."

Athena terkekeh lantas lekas mencicipi kue kesukaannya itu tanpa ragu.

"Wow! Ini enak Ana. Aku tidak bohong."

"Benarkah?"

"Hmm." Mengangguk, Athena menggeser piring itu membiarkan Ana mencicipi.

"Woooah, tidak ku sangka aku ternyata memiliki bakat di bidang ini. Haha. Tapi kalau ku ingat lagi kondisi dapurku sekarang, aku bisa stres."

"Terima kasih atas kue coklat yang sangat lezat ini. Dan sekarang izinkan aku menghabiskannya."

Mengerling, berpura-pura kesal sebab waktunya yang berharga habis di dapur Ana kemudian membiarkan Athena menikmati kue buatannya yang setidaknya bisa membuat wanita itu tersenyum senang setelah akhir-akhir ini dan terutama seharian ini selalu murung setiap kali mereka bertemu.

Tentu saja Ana tahu apa yang sedang terjadi, semua keluarga besar Victor juga. Tentang bagaimana Lev dan Athena, hubungan sepasang suami istri itu merenggang setelah mereka kehilangan calon bayi mereka.

Bahkan minggu lalu saat akan melakukan pemotretan untuk majalah pakaian yang ia design, Ana tahu bahwa Athena dan Lev bertengkar hebat setelah Athena berbicara yang tidak-tidak yang membuat pemotretan itu harus diundur beberapa hari sebab Lev sempat datang ke rumah Ana dan memarahinya perihal hal itu.

"Dasar, ayah dan anak sama saja." gumamnya tanpa sadar ketika mengingat hal itu lagi membuat Athena menoleh ke arahnya.

"Apa? Kau mengatakan sesuatu?"

"Tidak, aku hanya teringat saat suami mu memarahiku karena ucapan sembrono mu tempo hari."

Bukannya merasa bersalah, Athena malah terkekeh.

"Aku juga tidak menduga dia akan datang menemui mu dan memarahi mu."

"Sudah mengenalnya bertahun-tahun kau masih tidak paham sifat suami mu itu? Ck ck ck."

Mengangkat kedua bahunya, Athena memilih kembali melahap kue nya.

"Yeah, tapi memang keturunan Victor itu tidak bisa ditebak. Yang jelas kalau sudah menginginkan sesuatu mereka akan sangat gigih untuk mendapatkannya. Lagipula tidak ada yang bisa melawan mereka. Kalaupun ada, pada akhirnya semua lawan yang semula adalah musuh bisa berubah jadi kawan."

HEART  ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang