13 - A HINT

674 84 23
                                    




















❤️ H E A R T ❤️

Lev melepaskan kacamatanya pelan saat kaca jendela yang sengaja dibiarkan terbuka menawarkannya pemandangan sejuk kota Zürich siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lev melepaskan kacamatanya pelan saat kaca jendela yang sengaja dibiarkan terbuka menawarkannya pemandangan sejuk kota Zürich siang itu. Sepasang matanya bergantian menatap berbagai macam bangunan serta pegunungan yang terlewati oleh mobilnya, mengingatkannya pada kenangan masa kecilnya dulu saat ia pernah tinggal di kota ini.

Lantas ketika mobil itu berhenti di depan sebuah hotel yang familiar untuknya, ia kembali mengenakan kacamata hitamnya lantas bersiap turun saat salah seorang petugas hotel dengan sigap membukakan pintu mobil untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantas ketika mobil itu berhenti di depan sebuah hotel yang familiar untuknya, ia kembali mengenakan kacamata hitamnya lantas bersiap turun saat salah seorang petugas hotel dengan sigap membukakan pintu mobil untuknya. Kemudian begitu saja puluhan petugas hotel lainnya berbaris rapi di kedua sisi karpet, menunduk sopan menyambut Lev yang menatap mereka dengan wajah datarnya sementara Nic menghela nafasnya jengah kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

 Kemudian begitu saja puluhan petugas hotel lainnya berbaris rapi di kedua sisi karpet, menunduk sopan menyambut Lev yang menatap mereka dengan wajah datarnya sementara Nic menghela nafasnya jengah kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin tidak membuat pengumuman resmi tentang kunjunganmu kemari?" Pria itu berdiri di samping Lev yang terkekeh kemudian berbisik ke telinganya.

"Ich denke, meine Popularität in diesem Land ist nicht verschwunden."

Nic menghela nafasnya lagi sebelum melirik Lev kesal.

"Hentikan. Aku tidak mengerti."

Beberapa saat kemudian dengan tergopoh-gopoh seorang pria paruh baya berambut pirang datang menghampiri Lev, menunduk pelan lantas tersenyum sebelum menyapa Lev sopan.

HEART  ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang