47. PROMISE

646 81 23
                                    





















❤️ H E A R T ❤️


"Lev?"

Lev tersentak, seketika membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Michelle yang tengah merapikan tempat tidur.

"Ya?" Tanya nya kaku saat wanita itu menatapnya diam.

Untuk sesaat Lev tampak was-was sambil mengeratkan genggamannya pada sesuatu yang ia sembunyikan di balik punggungnya, tetapi ketika Michelle tersenyum lantas berjalan ke arahnya dan langsung memeluk pinggangnya, ia ikut tersenyum senatural mungkin.

"Aku bertanya, kau mau mandi duluan atau nanti setelah aku?"

"Ah, kau saja. Aku ingin menghabiskan kopi buatanmu dulu."

"Baiklah kalau begitu, aku mandi dulu ya!"

"Hmm."

Lev mengangguk, sudah akan membiarkan Michelle masuk ke dalam kamar mandi saat dengan sengaja sebelah tangannya menahan tangan wanita itu.

"Kalau kau butuh bantuan di dalam sana, panggil saja aku." Lantas mengedipkan sebelah matanya nakal membuat Michelle tersipu malu kemudian buru-buru masuk ke dalam kamar mandi hanya untuk terjatuh beberapa saat setelahnya.

Dan dengan santai Lev masuk, menahan kepala Michelle dengan sebelah tangannya sementara sebelah tangannya lagi mencabut jarum suntik kecil yang tertancap di lengan dekat urat nadi wanita itu yang sekarang sudah tidak sadarkan diri. Lalu setelah memastikan Michelle berbaring seperti tidur di ranjangnya, Lev menatap ke sekeliling.

"Tidak ada yang mencurigakan." Batinnya.

Dan saat terdengar seseorang sedang berjalan ke arah kamar itu dengan cepat ia bersembunyi namun cukup baginya untuk melihat sosok Anna Calanta baru saja memasuki kamar Michelle. Wanita paruh baya itu masih tampak kacau dan tidak se-glamour saat Lev menemuinya dulu. Wajahnya pucat seperti sedang menahan kesakitan tetapi kekesalan dan amarah terlihat jelas di sana.

"Bocah jalang." Ucapnya sambil menggeram.

Perlahan dia mendekat, semakin dekat sambil mencondongkan tubuhnya sebelum kedua tangannya yang ia maksudkan untuk mencekik Michelle terhenti di udara.

"Berani-beraninya kau! Bitch!" Umpatnya marah.

Sempat membuat Lev hampir keluar dari persembunyiannya karena takut Anna akan benar-benar mencekik Michelle tetapi wanita paruh baya itu lebih dulu melangkah mundur dengan tatapan penuh siasat lantas setelahnya Lev tahu bahwa Anna kabur dan mengakhiri persekutuannya dengan Michelle.

"Bagaimana kalau Michelle mencurigaimu?"

Saat sudah berada di luar, Tom yang sengaja menunggu di parking lot menatap Lev khawatir.

"She won't. I gave her a lot of Risperidone, it was enough for her to have delirium for a few days as soon as she woke up."

Dan begitu saja Lev melemparkan jarum suntik itu ke tong sampah sebelum masuk ke dalam mobilnya sementara masih tidak habis pikir, Tom berdiri diam sampai kemudian Lev menurunkan kaca jendela mobilnya.

"Jangan khawatir Tom, aku mempercayakan Michelle padamu karena aku tahu kau tidak pernah kehilangan orang-orang yang sedang kau awasi."

"Aku kehilangan Anna Calanta." Ucapnya lesu, mengacak-acak rambutnya kesal.

"Tenang saja, ku rasa dia tidak akan pergi terlalu jauh. Kau pasti akan segera mendapatkannya. Oh, dan sepertinya dia sakit. Coba kau mulai pencarian dari klinik terdekat dahulu."

HEART  ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang