11 - RAIN

722 91 13
                                    






















❤️

H
E
A
R
T

❤️

"Chert voz'mi."

Sore itu Nic hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil berlalu menuju dapur apartemennya ketika dilihatnya Lev masih berdiri di dekat jendela kaca menatap lurus ke arah langit sore kota Jakarta yang diguyur hujan. Pria itu berdecak kesal untuk yang kesekian kalinya sementara kedua tangannya masih setia ia lipat di depan dadanya.

"Tea?"

"Dolcetto."

Nic mengangguk, tak lama kemudian pria yang terlihat tampan dengan kacamata bacanya itu datang menghampiri Lev dengan segelas red wine.

Nic mengangguk, tak lama kemudian pria yang terlihat tampan dengan kacamata bacanya itu datang menghampiri Lev dengan segelas red wine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurutmu kenapa?"

Nic yang tengah menyesap teh jahe nya melirik pada Lev,

"Soal...gadis itu?"

"Berani-beraninya dia mempermainkanku." Geram Lev marah.

Lantas alih-alih menyesap teh jahe nya Lagi, Nic memilih untuk menghadapkan tubuhnya sepenuhnya pada sahabatnya itu.

"Memangnya kau mengharapkan apa darinya?"

Lev berdecak, "Tentu saja sebuah hubunga-Ah,!" Untuk sesaat kemudian pria itu berseru cukup keras.

"Maksudku bukankah sudah jelas apa yang akan terjadi pada kami selanjutnya?"

"Kami?"

Batin Nic merasa bingung, tetapi sebisa mungkin ia memilih menyembunyikannya.

"Well, mungkin ini terdengar narsis karena aku sendiri yang mengatakannya. Tapi sepertinya dia mulai memiliki perasaan padaku."

Lev terkekeh lagi, tapi di mata Nic kali ini kekehannya berbeda.

Lantas memicingkan matanya ia menatap Lev penasaran,

"Something wrong with you."

Dan dengan santainya Lev berucap, "Menarik bukan?"

Sementara itu sejak kepulangannya dari Singapura tiga hari yang lalu, Athena merasa dirinya telah berubah menjadi zombie. Lingkaran hitam di bawah kelopak matanya hampir mengalahkan mata panda, seharian selama tiga hari gadis itu hanya melakukan hal-hal yang itu-itu saja: Berbaring di atas ranjangnya, bangun, makan, ke kamar mandi, melamun lalu tidur. Berbaring lagi, bangun lagi, makan lagi, ke kamar mandi lagi, melamun lagi lalu tidur. Pantas Gio yang baru saja datang untuk melihat kondisi sahabatnya yang entah masih bernyawa atau tidak itu langsung memarahi Athena habis-habisan, lebih tepatnya memaki, mengumpat, dan berteriak-teriak.

HEART  ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang