❤️ H E A R T ❤️
Pria itu melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari kamar mandi, handuk putih melilit tubuh bagian bawahnya sampai sebatas lutut lantas beranjak menuju walk-in closet hanya untuk terdiam sejenak di sana. Menatap deretan pakaian mewah di hadapannya sebelum memilih satu kemeja berwarna putih serta celana dan jas berwarna hitam. Dia termenung sekali lagi, gerakan tangannya yang akan mengancingkan kemejanya terhenti sebentar manakala lewat pantulan di cermin ia bisa melihat bekas luka tembak di dadanya. Cukup untuk mengingatkannya betapa luka ditubuhnya itu tak pernah kunjung sembuh selama apapun waktu berlalu.
Lantas sebuah ketukan di pintu membuatnya terkesiap tetapi tidak beranjak dari tempatnya.
"Semua orang sudah berkumpul, upacara pemberkatan sebentar lagi akan dimulai. Kau sudah siap?"
"Ya." Ucapnya singkat, sekali lagi menatap dirinya di cermin, menguatkan diri, sebelum beranjak dari sana.
'Happily Ever After - Shanon & Tom'
Wedding signs itu digantung begitu rapi pada dua buah pohon besar yang sengaja ditempatkan seperti dua pilar kokoh sebelum para tamu melewatinya masuk kemudian duduk di kursi-kursi yang sudah disediakan. Tampak Adam dan Flora yang duduk berdampingan di sebelah kanan saling memandang bahagia menyaksikan putra semata wayang mereka akhirnya menemukan seseorang untuk dicintai hingga tua dan tak kalah bahagia di sisi kiri tampak Sean dan Kris saling tersenyum menatap putri mereka bersanding dengan seseorang yang dicintainya.
"Wah, tidak ku sangka aku akan menangis saat menyerahkan Shanon pada Thomas, anak itu, dia sudah bukan putri kecilku lagi." Kris terkekeh sebelum menyodorkan saputangannya pada suaminya itu yang kembali menangis setelah tadi terisak ketika mendampingi Shanon berjalan menuju altar.
"Sudahlah Sean, kalau Shanon melihat kau menangis seperti ini dia pasti akan mengkhawatirkan mu."
Mengabaikan Kris, Sean malah semakin terisak sebelum seseorang menepuk punggungnya dari belakang.
"Dasar cengeng."
Kris tambah terkekeh ketika Sean menoleh dan mendapati Bila lah yang menggodanya. Wanita itu duduk sendirian sebelum Evgen datang dan duduk di sampingnya.
"Aku bukannya cengeng coba saja kalau nanti Elea menikah, pasti Tan juga akan menangis sepertiku," Sean menjeda kalimatnya menyadari orang yang tengah ia bicarakan tidak ada di sana.
"Oh, dimana suamimu?"
Bila mendecih, lantas sebelah tangannya menunjuk ke deretan kursi di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jalan, tampak Tan tengah duduk sambil bertumpang kaki dan dengan jahil sesekali pria itu menjulurkan lidahnya pada Bila sementara Elea mengapit tangannya manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ✔ SELESAI
Romance⚠️🔞 Victor Elyxion Leverich Blue Jarleo. Lev. Putra pertama Tan dan Bila, yang tumbuh menjadi seorang pria tampan dengan tubuh sempurna, pemilik darah campuran Rusia-Amerika-Indonesia yang tentunya kaya raya. Dia mewarisi perusahaan sang kakek dari...