MTH 0

49.1K 2.8K 178
                                    

***

Jeffrey berdiri dengan tenang menatap sosok pria tua yang disiksa oleh sosok lainnya dengan raut wajah tenang. Teriakan dari pria tua itu tidak menggoyahkannya sama sekali. 

"Xander sudah, berhenti, kita dengarkan kata-kata terakhirnya sebelum dia ke akhirat." ujar Jeffrey menghentikkan pria satunya yang sejak tadi menyiksa sosok pria itu.

"Apa yang mau kau dengarkan darinya?" tanya Lexander yang berdiri di sebelah Jeffrey.

"Entah, sesuatu yang bisa membuatku senang mungkin?" jawab Jeffrey, Lexander hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Lalu Jeffrey kembali menatap sosok tua yang sudah tergeletak mengenaskan.

"Jadi, Tuan Song yang terhormat, bisa kau katakan sesuatu yang membuatku senang?" tanya Jeffrey.

"S-Saya dengar A-anda mencari pasangan, d-di p-panti asuhan yang i-istri saya dirikan ada seorang namja manis yang bisa kalian bawa sebagai pengantin. Na Jaemin namanya, s-saya dan istri saya sepakat u-untuk menyerahkan J-Jaemin seb-bagai jaminan pada A-anda." Jeffrey nampak mengernyit, tidak yakin apa namja yang disebut oleh si tua itu benar-benar namja manis.

"SIALAN! Kau menjual muridku?!" Jeffrey terkejut saat mendengar salah satu rekannya mengamuk dan memukuli si pria tua.

"AL! Hentikan! STOP IT!" Cio menarik tubuh besar sang suami agar tidak menyerang pria tua itu membabi buta.

"Kau kenal Na Jaemin, Al?" tanya Xander.

"Dia muridku." jawab Alcander, sosok tinggi itu nampak begitu marah dan murka.

"Katakan padaku, kenapa kau nampak marah saat dia menyerahkan sosok Na itu padaku." Jeffrey menatap Alcander yang memalingkan wajahnya.

"Dia anak yang baik, dia siswa kesayangan Al, anak manis itu juga pegawaiku, usianya baru delapan belas tahun. Kami menganggapnya sudah seperti anak sendiri, Castana dan Calixte juga tahu mengetahui sosok Jaemin." Dua namja yang merasa terpanggil mengangguk.

"Kami mengenalnya dengan baik." ujar Castana, dia sama marahnya dengan sosok Tuan Song yang menjual anak sebaik dan semanis Jaemin kepada manusia berakhlak bengis seperti Jeffrey. Dia memang ingin temannya itu cepat menikah, tapi tidak juga dengan menjual anak manis itu pada Jeffrey.

"Apa kalian tidak akan membiarkanku menikahinya?" tanya Jeffrey. Alcander mendongak dan menatap tepat di mata Jeffrey.

"Kalau kau ingin menikahinya, nikahi dia, tapi tidak dengan cara seperti ini. Ambil hatinya baik-baik. Dia tidak pantas diperlakukan dengan buruk." ujar Alcander.

"Tapi sayang, dia sudah menjualnya padaku." Jeffrey menyeringai saat melihat Castana dan Alcander nyaris lepas kendali. Lexander yang ada di sana mendekati sosok Tuan Song yang nampaknya sudah sekarat.

"Tuan Song, pergilah dengan tenang, kau sebelum pergi malah membuat kekacauan." Lexander mengambil pisau lipat dari sakunya dan dengan gerakan cepat mengayunkan tangannya, memutuskan kepala Tuan Song dengan badannya. Lexander berdiri dan menatap anak buah lainnya.

"Bawa dia, segera bereskan, kirimkan jasadnya pada sang istri, dan katakan, jika sebentar lagi kami akan ke sana membawa sosok Na Jaemin." ujar Lexander.

"LEXA!" Lexander menatap Castana dan Alcander yang hendak menyerangnya.

"Tidak ada gunanya, anak itu sudah diberikan pada kita, tepatnya pada Jeffrey dan otomatis juga pada Xander. Kita bicarakan ini lain kali saja. Aku harus segera pergi menjemput Orion yang sudah ada di bandara." Lexander pergi dari sana dengan langkah tenang, tapi saat di luar dia menghantamkan tangannya pada dinding.

"Ahjussi maafkan aku... aku tak bisa melindunginya..." Lexander mengepalkan tangannya dan pergi dari sana dengan hati yang sangat berat.

Sedangkan di dalam gudang besar itu, Jeffrey, Alcander, dan Castana masih berseteru.

"Ini tidak akan selesai, jadi, biarkan anak itu kita bawa dulu, selebihnya kita bicarakan nanti." ujar Xander yang sudah jengah dengan para hyungnya itu, dan memutuskan untuk pergi dari sana dulu.

"Kita pergi Cio." Alcander membawa sang istri pergi dari sana, Jeffrey hanya menghela nafas pelan melihat dua pasangan yang pergi dari sana.

"Kita bicarakan nanti setelah kita mendapatkan sosok Na Jaemin." ujar Hanns yang sejak tadi diam. Jeffrey mengangguk.

'Na Jaemin? Sebenarnya bagaimana sosokmu hingga membuat si bengis dan tidak kenal ampun seperti Castana dan Alcander sangat sayang padamu?'

***

_MTH 0_

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang