***
Genap seminggu sudah usia pernikahan Jaemin, Jeno, dan Jaehyun, dan genap empat hari Jaemin mengistirahatkan diri setelah malam panasnya dengan kedua suaminya. Saat ini Jaemin tengah bersiap, dia dan kedua suaminya dan para hyungnya akan pergi ke tempat di mana Helene dan Ivan berada.
"Sudah siap, queen?" tanya Jaehyun, Jaemin mengangguk.
"Pakai jaketmu, ini adalah jaket sekali pakai, nanti setelah kau selesai dengan urusanmu kita bakar semua pakaian yang kita pakai hari ini. Lalu berganti dengan pakaian yang lain, mengerti?" ingat Jeno, Jaemin mengangguk paham.
"Aku mengerti." Jeno mengusap kepala sang istri sayang.
"Nah, kalau sudah siap mari berangkat sekarang, sehingga malam nanti kita sudah bisa kembali lagi ke Korea." ujar Jaehyun.
"Memang tempatnya jauh dari Korea?" tanya Jaemin, kedua suaminya mengangguk.
"Masih ada di daerah Asia, tapi bukan di Korea, ini adalah pulau tanpa nama yang letaknya tidak jauh dari pulang Jepang." ujar Jeno.
"Ah aku mengerti, kalau begitu ayo berangkat sekarang!" Jaemin menarik lengan kedua suaminya. Jeno hampir saja lupa membawa tas berisi pakaian ganti mereka.
***
Jaemin memainkan pisau yang diberikan oleh Jaehyun. Dia menatap datar pisau tersebut, dibanding pisau, dia lebih suka senapan, karena itu langsung dengan sekali tembak, dia tidak perlu menciprati tubuhnya dengan darah.
"Kita sudah sampai." ujar pilot yang membawa helikopter Jeno, Jaehyun, dan Jaemin. Setelah mendarat, Jaemin dibantu oleh Jaehyun turun dari helikopter.
"Tunggu sampai kami selesai." sang pilot mengangguk paham. Jaemin berjalan bersisihan dengan Ten yang sudah menunggunya. Jaehyun dan Jeno berjalan di belakang bersama sisa yang lain. Sehun tidak bisa datang karena dia harus menemani Jongin check up.
"Pondok kayu di sana tempat kami mengasingkan Helene dan Ivan." ujar Ten, Jaemin mengangguk paham.
"Aku tidak ingin menggunakan pisau, bisa beri aku pistol?" tanya Jaemin. Johnny mengeluarkan pistol miliknya dan memberikannya pada Jaemin.
"Gunakan ini." ujar Johnny, Jaemin menerimanya dengan baik. Jeno dan Jaehyun tidak ada bayangan sama sekali akan apa yang akan Jaemin lakukan hari ini sebernarnya. Bahkan pikiran Jaemin akan membunuh orang saja tidak pernah terlintas di benak mereka berdua.
"Masuklah" ujar Taeyong setelah membukakan pintu pondok kayu. Jaemin masuk ke dalam dan tidak mendapati Ivan dan Helene.
"Mereka ada di kamar, kau mau kemana dulu? Helene? Ivan?" tanya Yuta.
"Bagaimana jika mereka dibawa keluar semua? Jadi bisa langsung dieksekusi?" tanya Jaemin. Yuta melirik Jeno dan Jaehyun yang mengangguk.
"Bantu aku mengeluarkan mereka." Taeyong mengangguk, Jaemin kembali keluar dan menunggu.
"Galikan tanah, buatkan galian yang besar di sini." ujar Jaemin, Johnny, Jaehyun, dan Jeno segera melakukan apa yang Jaemin minta.
"Mau kau apakan mereka?" tanya Taeil penasaran.
"Dihabisi, setelah ditembak mati, mayat mereka dibakar di sini lalu ditimbun rata dengan tanah kembali." ujar Jaemin.
"Sadis, kau tahu itu?" tanya Winwin. Jaemin terkekeh pelan.
"Inikan sifat yang sama seperti yang kalian miliki." ujar Jaemin. Ivan dan Helene yang sudah mengenaskan dibawa keluar dan didudukkan di teras, menunggu galiannya selesai dibuat.
"Aku rasa sudah cukup, ini muat untuk mereka berdua." ujar Jaehyun.
"Yuta, Taeyong, masukkan kemari mereka berdua." pinta Johnny.
"Mau kalian apakan aku?" tanya Helene.
"Diam sajalah, tidak ada gunanya memberontak." ujar Yuta. Helene dan Ivan dimasukkan ke dalam lubang galian yang lumayan dalam itu. Jaemin duduk santai dengan menggantungkan kakinya.
"Hey, bagaimana kabarmu Helene?" tanya Jaemin, Helene tidak menjawab dan hanya mendecih, Jaemin tidak tersinggung sama sekali.
"Ivan, kau begitu mengenaskan." ujar Jaemin pada sosok Ivan yang hanya meliriknya tanpa minat.
"Johnny hyung ini isi berapa?" tanya Jaemin.
"Penuh, kau bisa gunakan sampai habis, aku ada isi penggantinya." ujar Johnny, Jaemin mengangguk paham. Helene dan Ivan menatap ke arah Jaemin yang begitu santai memegang pistol.
"Siapa dulu yang pertama?" tanya Jaemin, dia mengarahkan pistolnya kepada Ivan, dengan masih di tepian lubang, dia menatap ke arah bawah, ke arah Helene dan Ivan yang ada di bawah kakinya.
"Sepertinya kau lebih dulu, supaya rasa sakit yang kau rasakan menghilang." Jaemin menarik pelatuknya dan-
"Goodbye, Ivan." tembakan beruntung diluncurkan tepat ke arah dada, Ivan bahkan tidak sempat berteriak.
DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR
"Berikan aku slot baru." Johnny memberikan slot baru, Jaemin menggantinya dengan cekatan. Helene menatap ngeri ke arah jasad Ivan yang tergeletak tak bernyawa di sebelahnya.
"Kau selanjutnya, Helene." dan tanpa banyak kata, Jaemin kembali menarik pelatuknya dan-
DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR
-tembakan beruntung bersarang di kepala Helene. Jaemin menembak mereka dengan wajah tanpa ekspresi sama sekali. Setelah selesai dengan kegiatannya, Jaemin berdiri dari posisinya, memberikan pistol kepada Johnny, lalu melepaskan sarung tangannya dan melempar sarung tangannya ke dalam lubang.
"Minyak dan korek api." Ten dan Taeil segera mengambil itu di dalam pondok, setelah mendapatkannya, mereka menuangkan minyak ke dalam lubang, Jaemin menyalakan korek api dan setelah itu melemparkan korek itu ke dalam lubang.
WHOOSSSHHH!
Api menyala dan melahap semua yang ada di dalam lubang. Jaemin dan lainnya hanya melihat dalam diam.
Jaehyun dan Jeno mendekati Jaemin yang terdiam. Jaehyun merangkul bahu Jaemin sedangkan Jeno merangkul pinggang ramping Jaemin.
"Siapapun yang berani mengusikku kembali, tidak akan kuberi ampun." desis Jaemin.
"Dan kami pun tidak akan membiarkan mereka hidup dengan baik." balas Jaehyun.
"Lain kali kau tidak perlu mengotori tanganmu sendiri, love, biar kami yang membereskan mereka." ujar Jeno.
"Ini pertama dan terakhir kalinya, mungkin. Aku hanya ingin membunuh orang yang mengganggu kedua priaku." ujar Jaemin.
"Kubur mereka, ratakan kembali tanahnya." titah Jaehyun yang langsung dikerjakan anak buahnya, sedangkan Johnny, Taeyong, Ten, Taeil, Yuta, dan Winwin ikut pergi bersama Jaehyun, Jeno, dan Jaemin.
"Kita kembali ke Korea."
***
_MTH 45_
KAMU SEDANG MEMBACA
[2JAE & NOMIN] My Two Husband
FanficTentang Na Jaemin yang memiliki dua suami, Jung Jaehyun dan Jung Jeno, dua bersaudara Jung yang terkenal kejam dan tidak kenal ampun. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️ Don't Like Don't Read‼️ 🍑💚❤️🐰💚❤️🐶 Start : 13/02/2021 End. : 13/12/2021