MTH 7

16.3K 1.8K 113
                                    

***

Jaemin duduk di balkon kamarnya, dia menatap langit malam hari itu. Terhitung sudah lima hari Jaehyun dan Jeno belum pulang juga. Sejak lima hari lalu, sejak keduanya pamit dengan kata menjalankan tugas, perasaan tidak tenang selalu menghinggapi Jaemin. Dia memang belum bisa menerima keseluruhan hal yang terjadi padanya selama beberapa hari belakangan. Tapi, tetap saja, dia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran kedua namja yang lebih tua darinya itu.

Yunho sendiri setiap ditanya apa pekerjaan kedua putranya selalu tidak dijawab, kepala keluarga Jung itu justru memintanya bertanya sendiri pada Jaehyun dan Jeno langsung, karena Yunho tidak mau salah bicara yang akan mengakibatkan si manis ketakutan pada mereka dan memilih kabur.

DDRRTT DDRRTT

Jaemin meraih ponselnya dan membuka pesan yang masuk, dia tadi sempat berharap itu dari Jaehyun atau Jeno, tapi tidak, nyatanya pesan itu datang dari Hyunjin yang bilang kalau besok mereka sepakat untuk ke bioskop, kebetulan juga besok adalah hari Minggu.

"Ikut tidak ya?" gumam Jaemin, dia ragu, dia tidak pernah keluar rumah kediaman Jung selain ke sekolah. Kalau di panti kan tidak ada yang peduli dia mau pergi jam berapa, pulang jam berapa. Tapi sekarang beda, ada yang harus ia beri tahu semua kegiatannya, sebenarnya keluarga Jung tidak memaksanya untuk melaporkan semua kegiatannya, tapi Jaemin hanya merasa dia perlu mengatakan apa saja yang dia lakukan.

"Tidak usah saja lah, aku juga sedang malas kemana-mana." Jaemin pun segera mengabari teman-temannya kalau dia tidak ikut, dan dengan jujur dia bilang kalau dia sedang tidak ingin kemana-mana.

"Sudahlah, waktunya tidur" Jaemin pun bangun dari duduknya, dia segera menutup pintu balkon, menutup tirai, lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci kaki dan gosok gigi. Setelah selesai dengan kegiatan sebelum tidurnya, Jaemin segera berbaring di kasur, tak lupa ia mengganti lampu dengan lampu tidur. Dalam hitungan detik Jaemin sudah  terlelap.

Tanpa Jaemin sadari, dua orang sosok masuk ke dalam kamarnya. Mengendap secara perlahan, dan berbaring di kanan-kiri Jaemin.

"Selamat malam my little bunny~"

"Selamat malam my Nana~"

***

Jaemin terbangun keesokan paginya, namun entah mengapa dia merasa sesak, biasanya juga kasurnya longgar. Bahkan dia merasa berat di bagian pinggangnya. Dia juga ingat gulingnya itu lembut tidak keras. Dirasa ada yang aneh, dia mulai mengerjapkan matanya, mengumpulkan semua nyamanya sebelum-

"Pagi little bunny~"

"Pagi Nana-ya~"

"YAKKKK!!!!!"

***

Jaehyun dan Jeno sama-sama mengusap telinga mereka yang baru saja diteriaki oleh si manis. Keduanya saat ini duduk di kasur Jaemin sembari meringis, sedangkan Jaemin berdiri sembari berkacak pinggang.

"Kenapa baru pulang?" tanya Jaemin dengan nada datar.

"Ya kan tugasnya baru selesai, jadi baru pulang sekarang." jawab Jeno, tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Hanya lima hari Jaemina~" sambung Jaehyun. Jaemin menghembuskan nafasnya pelan, dia menatap kedua dominan itu sebelum menerjang mereka dengan pelukan.

"Astaga!"

"Hiks kalau pergi tuh kabarin" isak Jaemin. Jaehyun dan Jeno saling lirik sebelum balas memeluk Jaemin, mereka sama-sama mengusap punggung si manis. Ketiganya kembali berbaring di kasur Jaemin dengan Jaemin yang telungkup. Tidak mau menunjukkan wajahnya yang basah air mata, sedangkan tangannya masih melingkar di leher Jaehyun dan Jeno.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang