***
Jaemin ke sekolah dengan perasaan lega luar biasa, dan perasaan senang yang begitu membuncah. Mungkin karena dalam waktu sebulan lagi, dia akan resmi menjadi bagian dari Jung, dia akan menikahi dua namja yang ia cintai. Dulu, Jaemin pikir itu mustahil baginya mencintai dua orang secara bersamaan, tapi lambat laun dia merasakannya juga, perasaannya terbagi sama rata pada kedua pemuda Jung.
Hanya saja, aura cerah Jaemin harus hilang saat jam istirahat saat ia menemukan Helene kembali membuat ulah. Lokernya yang ada di luar kelas, terbuka, seperti dibuka paksa, dan saat dibuka, sampah dan bangkai tikus ada di sana. Ada foto Jaemin yang dicoret dengan darah dan seperti baru saja dirusak. Jaemin menutup hidungnya, mual melandanya. Sedangkan siswa lain shock melihat itu.
"Kubantu bereskan!" Felix dan Hyunjin segera mengambil sapu dan tempat sampah. Jaemin dibantu Seungmin dan Renjun mengeluarkan semua isi lokernya. Buku yang masih bagus, rusak karena sepertinya baru saja dimasukkan dalam air. Jaemin ingin marah tapi dia tidak bisa asal menuduh karena dia tidak punya bukti meski dia tahu siapa pelakunya.
"Tidak kumaafkan, akan aku buat kau menyesal setelah ini, lihat saja." desis Jaemin, Seungmin dan Renjun yang mendengar itu terkejut dan merinding sendiri. Haechan dan Yangyang membantu memasukkan sampah-sampah itu.
'Minggu lalu baru saja kami bereskan, sudah ada lagi.' batin Yangyang.
"Kalian sedang ap- woaah? Apalagi sekarang?" tanya Han yang baru saja tiba bersama Shotaro dari ruang guru.
"Nah, dia diganggu lagi, ayo bantu!" Han memberikan buku yang ada di tangannya pada Shotaro.
"Bawa saja ke kelas dulu, biar aku yang bantu mereka." Shotaro mengangguk dan membawa buku-buku tugas para siswa ke kelas. Han menggulung lengan kemejanya dan membantu membereskan loker Jaemin, dia membantu Jaemin membersihkan ruang lokernya yang bau. Felix dan Hyunjin sudah membuang sampah dan bangkainya. Seungmin dan Renjun mengumpulkan sisa sampahnya, Haechan menyapunya dan memasukkannya dalam kresek sampah yang ia temukan di kelas.
"Mau dibersihkan pakai pembersih dan pewangi sekalian?" tanya Han, Jaemin mengangguk kecil. Han pun segera pergi ke tempat para petugas kebersihan sekolah.
"Ada apa ini?" tanya Johnny yang baru datang.
"Sepertinya Jaemin diteror, karena tadi kami melihat bangkai tikus dan buku-buku Jaemin juga dirusak dengan sengaja, ada foto Jaemin yang dicoret dengan darah dan dirusak." jawab salah seorang siswi. Johnny yang mendengar itu tidak bisa tidak terkejut, dia segera mengirim pesan pada Jaehyun dan Jeno, mengabari keadaan kekasih kecilnya.
"Ada yang tahu siapa yang melakukannya?" tanya Johnny, tapi siswa-siswi di sekitarnya menggeleng tidak tahu. Johnny pun mengangguk dan pergi ke bagian cctv, dia ingin dilihatkan rekaman kemarin malam. Tapi tidak ada apapun yang terjadi, hingga Johnny memundurkan rekamannya menjadi saat jam pulang sekolah, dan di sana ia menemukan seseorang membuka paksa loker Jaemin. Orang itu nampak belakang, seorang siswi, memakai jaket yang tudungnya menutupi kepala.
"Hentikan!" petugas penjaga cctv menghentikan videonya.
"Mundurkan perlahan." Johnny mencekal lengan si petugas.
"Di sini, berhenti di sini!" Johnny mendekatkan kepalanya dan menyeringai melihatnya.
'Kau lagi Helene!' Johnny berterima kasih, dia meminta salinan rekaman itu dan pergi kemudian. Tinggal mencari perangkap yang bisa menangkap Helene.
"Ssaem" Johnny berbalik dan menemukan Jaemin.
"Apa ini perbuatan Helene?" Johnny hanya mengangguk.
"Ssaem mau buat rencana, mau ikut Jaeminnie?" Jaemin mengangguk.
"Aku pastikan aku bisa memukul wajahnya dengan keras." Johnny terkekeh dan mengusap kepala Jaemin dan mereka berdua pun berjalan sembari mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan pada Helene.
***
Pulang sekolah Helene menuju halaman belakang dengan terburu, dia mengeluarkan jaketnya yang terdapat noda darah dari tikus yang ia bunuh secara terburu kemarin.
"Sedang apa, di sini?" tubuh Helene tersentak kaget, dia berbalik dan menemukan Jaemin merekam aksinya.
"Noda darah apa itu? Ngomong-ngomong, jaket itu adalah jaket yang sama yang digunakan seseorang saat dia merusak lokerku kemarin, apa ada yang bisa kau jelaskan?" Helene menatap tajam Jaemin.
"Sialan kau Na Jaemin!" rutuk Helene, Jaemin hanya menyeringai. Sebenarnya dia tidak merekam video, dia hanya merekam suara, tapi berlagak seperti dia sedang memvideo.
"Kalau iya memang kenapa? Kau juga tidak akan bisa menangkapku atau mengeluarkanku dari sini, kau tidak punya apa-apa, kau tidak akan bisa mengalahkanku, memang aku yang merusaknya, aku membunuh tikusnya juga, aku yang memasukkan bukumu kedalam air lalu meletakkannya kembali ke lokermu. Itu aku, semua itu aku yang lakukan. Aku tidak akan pernah berhenti sampai Jung Jaehyun kembali padaku!" Jaemin menghentikkan rekamannya dan menatap Helene.
"Kau mau Jaehyun hyung kembali padamu, sekarang aku tanya padamu, apa dia mau kembali padamu?" tanya Jaemin, Helene diam.
"Kau namja! Kau tidak akan bisa memberikan keturunan untuknya! Aku bisa membahagiakannya, aku-" PLAK! Jaemin menamparnya.
"Kau pikir dia mau hidup dan tinggal dengan orang yang sudah membunuh ibunya? Ya, kau benar, kau adalah yeoja, jadi kau bisa hamil dan memberinya keturunan, tapi apa dengan itu dia akan bahagia? Tidakkah itu akan menjadi sebuah ironi? Orang yang membahagiakannya adalah orang yang sama yang sudah menghancurkannya? Membunuh ibunya?" Jaemin bersidekap menatap gadis di depannya ini. Helene itu cantik, tapi jiwanya sakit. Dia terlalu terobsesi pada Jaehyun.
"Berhenti, Helene, berhenti melakukan ini. Ini hanya akan menghancurkan dirimu sendiri. Dengan kau yang menggangguku, dengan kau yang berusaha menjatuhkanku, Jaehyun hyung tidak akan kembali padamu." ujar Jaemin. Dia kembali mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan rekaman suara itu kepada Johnny yang saat ini ada bersama kepala sekolah, wali kelas, guru kedisiplinan, dan guru BK.
"Kau melakukan ini sama dengan menghancurkan dirimu sendiri. Yang perlu kau tahu, he is mine, now and forever." Jaemin bangun dan pergi dari sana. Helene sendiri hanya bisa terdiam, dia tahu, semenjak melihat Jaemin dari awal, dia tahu dirinya sudah kalah, tapi dia tetap berusaha untuk menang, dia tetap berusaha untuk mendapatkan Jaehyun kembali, meski tidak menampik fakta bahwa dia yang membunuh Nyonya Jung.
"Aku hanya ingin dirinya, hanya dirinya." lirih Helene.
***
Lexander dan Orion sudah sampai di Cordoba, tepatnya di kawasan dimana keluarga Helene berada. Perintah dari Jeffrey dan Xander adalah membantai semuanya tanpa sisa. Dan itulah yang dilakukan keduanya sekarang. Membantai semua keluarga Helene yang terlibat kasus pembunuhan Nyonya Jung dan yang pernah terlibat masalah dengan Tuan Jung. Sisanya akan dibiarkan hidup karena tidak terlibat apapun, tapi hak mereka akan dicabut dan akan dikirim ke pulau terpencil yang berada dalam pengawasan Shadow dengan identitas baru.
Tidak butuh waktu dua hari untuk Lexander dan Orion membantai keluarga itu, hanya perlu istirahat selama tiga jam setelah penerbangan yang melelahkan, dan setelah itu mereka membantai tanpa ampun pada mereka yang memang pantas untuk dihilangkan nyawanya.
"Bawa mereka yang masih hidup untuk menjalani hukuman khusus seperti yang sudah diberikan oleh Jeffrey dan Xander. Bawa mereka ke pulau yang jauh dari pulau yang lain dan beri identitas baru untuk mereka!" titah Lexander.
"YES SIR!" Lexander dan Orion saling tatap.
"Misi di sini selesai, tinggal mereka yang di Korea. Ah~ perbedaan waktu di sini membuatku lelah, ayo kembali dan istirahat di hotel sebelum besok kembali lagi ke Korea." Orion mengangguk.
"Kalian, bersihkan semuanya tanpa bekas sedikitpun!"
"YES SIR!"
***
_MTH 34_
KAMU SEDANG MEMBACA
[2JAE & NOMIN] My Two Husband
FanfictionTentang Na Jaemin yang memiliki dua suami, Jung Jaehyun dan Jung Jeno, dua bersaudara Jung yang terkenal kejam dan tidak kenal ampun. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️ Don't Like Don't Read‼️ 🍑💚❤️🐰💚❤️🐶 Start : 13/02/2021 End. : 13/12/2021