MTH 17

11.4K 1.3K 138
                                    

***

Hari itu kelas Jaemin kedatangan siswa transfer baru, seorang gadis dari luar negeri, namanya Helene Kim. Para siswi yang melihat Helene tak pelak merasa iri karena paras gadis itu cantik, namun reaksi berbeda diberikan oleh para siswa, mereka melihat sosok Helene menjadi terpikat, kecuali siswa yang berstatus pihak bawah mereka hanya menatap Helene sekilas, seperti yang Jaemin lakukan saat ini, dia lebih fokus membalas pesan dari Jaehyun dan Jeno yang masuk bergantian.

"Mereka berdua ini ada-ada saja, baru berpisah belum ada dua puluh empat jam saja sudah bilang rindu, kemana kesan garang mereka selama ini?" gumam Jaemin tidak habis pikir.

"Helene kau bisa duduk di sebelah Heejin. Heejin angkat tanganmu." seorang gadis berambut hitam gelombang mengangkat tangannya. Helene mengucap terimakasih dan segera pergi ke bangkunya.

"Baiklah mari kita mulai pelajaran hari ini." dan setelah mendengar itu Jaemin segera menyimpan ponselnya, tak lupa mengganti modenya ke mode silent.

***

Saat jam istirahat seperti biasa Seungmin dan Haechan akan langsung menarik Renjun, Jaemin, dan Hyunjin untuk pergi ke kantin, menemui teman-teman mereka yang lain. Tapi langkah mereka terhenti saat mendengar suara Helene.

"Maaf, tadi Heejin-sshi meninggalkanku, apa aku bisa ikut kalian ke kantin." Haechan ingin menolak, tapi beda dengan Seungmin yang mengizinkannya. Sedangkan Jaemin memandang gadis itu, tidak dia tidak terpesona, tapi-

"Hyunjin, nama dia tadi siapa ya?"

Hyunjin yang mendengar itu rasanya ingin menelan sahabat manisnya satu ini tapi ia tahan. Kasihan, anak manis tidak boleh disakiti. Jadi, Hyunjin hanya menahan gemasnya.

"Helene Kim" balas Hyunjin berbisik juga, Jaemin pun mengangguk-angguk paham, berdoa saja semoga ia tidak lupa lagi nama teman sekelas barunya itu.

"Boleh saja sih, tapi nanti kami selesai makan di kantin ada urusan masing-masing, jadi tidak bisa mengajakmu berkeliling sekolah." ujar Seungmin.

"Tidak apa, setidaknya aku ada teman ke kantin." ujar Helene dengan logat khas Perancisnya yang masih terdengar kental.

Mereka pun segera pergi ke kantin, tadi pagi Jaemin lupa tidak buat bekal, jadi dia tadi meminta tiga pria Jung untuk beli makan siang saja di kantin kantor masing-masing. Jaemin berdiri paling belakang bersama Hyunjin, sedangka di depan Haechan, Renjun, dan Seungmin ribut menu di kantin hari ini. Helene di tengah sendiri. Jaemin kasihan sih tapi dia punya firasat buruk pada gadis itu jadi dia tidak mau dekat-dekat dengannya. Karena biasanya insting atau firasat Jaemin selalu benar, dan dia menghindari bencana.

"Ini meja kami, dan tidak akan muat untukmu, bag-"

"Aku dan Renjun akan duduk di sana, kami ada urusan sedikit, jadi Helene bisa duduk di sini." ujar Jaemin, Renjun yang ditarik Jaemin sih iya-iya saja.

Setelah mereka mengambil pesanan masing-masing, Renjun dan Jaemin memisahkan diri.

"Ada apa?" tanya Renjun, Jaemin mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Renjun, mengatakan apa yang mengganjalnya sejak dia melihat Helene. Renjun menggumam paham.

"Yasudah makan disini denganku saja." Jaemin mengangguk, mereka lalu membicarakan mengenai lomba menyanyi yang akan Renjun dan Haechan ikuti minggu depan.

"Kau dengar Chenle baru-baru ini membuat masalah dengan Jisung hanya karena perkara pen?" tanya Renjun saat ingat apa yang terjadi pada dua adik kelas yang dekat dengan mereka.

"Hah? Yang benar?! Jangan bercanda!" ujar Jaemin tidak percaya, itu terdengar begitu sepele, tapi dia baru ingat, Jeno dan Jaehyun yang sudah dewasa saja kadang juga bisa bertengkar karena masalah sepele, seperti semalam, hanya gara-gara selimut. Padahal yang punya kamar Jaemin, tapi mereka yang menentukan selimut mana yang harus mereka pakai, berakhir dengan keduanya Jaemin usir dari kamarnya.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang