MTH 9

16K 1.7K 109
                                    

***

Seperti janji keduanya, mereka bertiga bangun pagi buta, Jaemin sudah bangun dan mandi, menyiapkan peralatan sekolah, lalu menata kamar. Selesai itu dia keluar kamar dan mengunci pintunya. Jaemin turun dan pergi ke dapur untuk memasak, sekalian menunggu dua Jung muda yang masih bersiap.

Jaemin hari ini mau membawa bekal ke sekolah, dia sedang tidak ingin makan di kantin, dia mau berhemat, uang hasil kerja dari Moon Cafe akan ia tabung untuk keperluan mendatang. Mungkin benar jika dia memang akan menjadi istri dari dua penguasa kaya dan menjadi menantu dari seorang Jung Yunho yang sudah jelas tersohornya,  sangat tidak mungkin dia jatuh miskin atau kekurangan, tapi tetap saja, dia harus punya tabungan dia sendiri, dia tidak mau menjadi seorang yang terlalu bergantung pada orang lain, meski itu suaminya sendiri. Setelah lulus nanti Jaemin sudah berencana akan masuk ke dunia pastry, dia sudah berencana juga akan mengikuti kelas khusus untuk menjadi barista, dan Johnny, gurunya itu sudah merekomendasikan beberapa tempat kursus terbaik.

Kembali pada Jaemin yang sekarang sibuk memasak, dia sudah menyiapkan bekal untuknya sendiri, Jeno, Jaehyun, dan Yunho. Bekal yang simple dan sederhana. Jaemin memasakkan tumis sosis asam manis, udang tempura, telur gulung, dan nasinya adalah nasi merah. Kalau menu sarapan pagi ini sudah dimasakkan oleh para maid. Jaemin hanya menyiapkan bekal makan siang, dan minum pagi, seperti kopi untuk Yunho, teh hitam untuk Jaehyun, matcha smoothie untuk Jeno, dan untuk dirinya adalah air lemon hangat. Jaemin mulai hafal minuman apa yang harus ia sajikan setiap pagi untuk mereka.

Yunho turun lebih awal dengan setelan jas, pria berumur itu tidak terlihat menua sama sekali. Baru kemudian disusul oleh Jaehyun dan Jeno yang juga sama-sama mengenakan jas, mau bagaimanapun mereka berdua tetap punya bisnis 'bersih' yang harus tetap dikerjakan, seperti Jaehyun yang seorang direktur di JJH Corp. miliknya sendiri yang bergerak di bagian pariwisata, dan Jeno yang seorang direktur di JJN Company yang merupakan perusahaan game terbesar di Asia.

"Tumben bangun sepagi ini kalian, ada apa?" tanya Yunho yang heran melihat kedua putranya sudah rapi.

"Mengantar Nana, dia bilang kalau mau kami antar harus bangun pagi-pagi sekali." Jaemin yang mendengar itu hanya acuh, Yunho justru terkekeh geli melihatnya. Kedua anaknya sangat anti dengan yang namanya cinta semenjak istrinya meninggal, satu-satunya wanita yang mereka cintai dan sayangi pergi, membuat kedua putranya bahkan juga dirinya menjadi pria keras dan tidak kenal maaf. Tapi semenjak Jaemin datang dan hadir di tengah keluarga mereka, suasana hangat yang dulu hilang kini kembali lagi.

"Kalau begitu cepat duduk." kedua putranya segera duduk di kanan-kirinya. Jaemin mengambilkan sarapan untuk ketiganya juga untuk dirinya sendiri. Melihat makanan sudah siap untuk disantap, Yunho pun memimpin doa, sesudah itu mereka makan sarapan dengan tenang dan diselingi obrolan kecil.

Selesai sarapan para maid membersihkan meja makan, Jaemin segera beranjak ke dapur untuk menutup kotak bekal yang tadi sudah ia siapkan, dia sengaja membiarkan kotak itu terbuka beberapa saat. Setelah menutupnya Jaemin membawa empat kotak bekal ke ruang tengah dimana mereka semua sedang bersiap.

"Appa, ini aku buatkan bekal untuk appa." Yunho mengerjap kaget sebelum dia tersenyum kecil. Sepertinya sudah ada yang mulai luluh dan terbiasa dengan Jung.

"Ini untuk Peach hyung dan Nono" Jeno dan Jaehyun pun juga dapat. Jaemin sendiri sudah memasukkan kotak bekal itu ke dalam tasnya sendiri.

"Kajja, bukankah kalian akan mengantarku?" Jaehyun dan Jeno yang masih kaget dengan panggilan dari Jaemin juga bekal yang mereka dapat segera mengerjap sebelum mengangguk.

"Appa kami duluan!" mereka bertiga segera masuk ke dalam mobil Jaehyun dan si sulung Jung yang menjalankan mobilnya.

Yunho yang masih ada di depan pintu rumah tertawa geli melihat tingkah kedua putranya, sebelum akhirnya dia ikut berangkat ke kantor juga.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang