[2JAE & NOMIN] My Two Husband

MTH 16

***

Yuta dan Sehun kini duduk berhadapan. Sehun yang meminta Yuta untuk datang menemuinya di cafe saat ini seorang diri tanpa sang istri.

"Apa yang ingin hyung bicarakan denganku?"  tanya Yuta, dia sudah sejak tadi bertanya-tanya apa yang akan ditanyakan oleh Sehun padanya, meski sepertinya dia bisa menebak apa pertanyaan Sehun yang akan ditanyakan padanya.

"Hanya ingin menanyakan kabarmu, itu saja. Jadi, bagaimana kabarmu?" tanya Sehun setelah menyesap latte di hadapannya.

"Kabarku? Eum... ya begitu, baik." jawab Yuta, Sehun mengangguk kecil.

"Tidak mau mengatakan sesuatu padaku, Yuta-ya?" tanya Sehun lagi, Yuta menatap Sehun sebelum dia menghela nafas.

"Sehun hyung, aku minta maaf tidak bisa menjaga Jaemin dengan baik, bahkan membiarkan Jaehyun dan Jeno mengambilnya." ujar Yuta merasa bersalah. 

Nakamoto Yuta adalah anak didik Tuan Na, yang diminta Tuan Na untuk mencari tahu dimana keberadaan Jaemin, hanya berbekal foto masa kecil Jaemin, Yuta berhasil menemukannya di Korea, tapi dalam keadaan yang tidak bisa Yuta infokan pada keluarga Na.

"Kau tahu dia ada di panti itu lalu kenapa kau tidak segera mengambilnya dan mengembalikannya pada kami?" tanya Sehun, Yuta menatap pria yang lebih tua setahun darinya.

"Saat aku tiba di sini dan menemukannya, dia sudah diadopsi, jadi aku hanya bisa menjaganya dari jauh. Lalu, saat kecelakaan itu terjadi, aku minta maaf, aku tidak bisa menolongnya karena aku sedang ada di Amerika bersama Johnny dan Taeyong. Aku kembali kehilangan info tentangnya. Hingga kemudian, aku kembali menemukan dia kembali ke panti asuhan yang sama. Dan sekali lagi maaf aku tak bisa mengambilnya dan memberitahukan keadaannya kepada kalian." ujar Yuta. Dia sudah siap jika hari ini juga nyawanya akan hilang.

"Eomma dan appaku sampai sakit-sakitan menunggu kepulangan si bungsu, mereka menunggu kabar darimu Yuta, tapi kau tidak segera muncul dan memberikan kabar itu pada keduanya." ujar Sehun.

"Bahkan sampai kematian mereka, mereka tidak tahu bagaimana kabar anak bungsunya." Yuta mendongak kaget.

"P-Paman dan Bibi?" Sehun mengangguk.

"Appa dan eomma sakit-sakitan, hingga ajal menjemput mereka, eomma meninggal lebih dulu, dan empat puluh hari setelahnya appa menyusul." tubuh Yuta bagai disiram air dingin. Dia benar-benar tidak tahu tentang berita itu. Rasa bersalah benar-benar menyelimutinya saat ini.

"Hyung- aku-" Sehun menghela nafas dan mengangguk.

"Katakan padaku, alasan kenapa kau tidak segera mengabarkan berita Jaemin pada kami." Yuta menatap Sehun.

"Karena aku tidak bisa memberikan berita buruk pada kalian, banyak hal terjadi padanya, baik dan buruk. Lebih banyak buruknya, dan itulah aku tidak bisa memberikan kabar itu pada kalian." ujar Yuta.

"Yuta, setidaknya kau tetap memberitahu kami dia ada dimana." ujar Sehun, Yuta menunduk.

"Maafkan aku hyung, maafkan aku" Sehun hanya bisa menghembuskan nafas kasar.

"Sudahlah, sebagai penebusan dosamu, awasi Jaemin, bantu aku mengawasinya dan menjaganya. Aku tahu Jeno dan Jaehyun memang lebih dari mampu untuk melindungi adikku, tapi pasti ada saat dimana kedua pria itu tidak bisa menjaga Jaemin, jadi untuk itu, bantu aku melindungi adikku." Yuta mengangguk.

"Akan aku lakukan hyung."

***

Jaemin benar-benar senang luar biasa saat punggungnya menempel kasur kamarnya. Dia sudah diperbolehkan pulang, dan yang membuatnya senang adalah dia dijemput oleh Jaehyun dan Jeno sesuai janji mereka.