MTH 53

8K 939 37
                                    

***

Masuk usia kandungan lima bulan, ketahuan jika Jaemin ternyata mengandung anak kembar. Saat usia Jaemin masuk ke bulan keempat belum terlihat dengan jelas, dokter mengatakan yang satunya sepertinya sangat malu sehingga tidak memunculkan diri dan bersembunyi di balik tubuh saudaranya. Baru saat masuk bulan kelima ternyata ketahuan Jaemin mengandung bayi kembar.

Kabar bahagia ini pun dibagikan kepada mereka, para kerabat dekat. Ten dan Taeyong paling heboh, bahkan Ten merengek pada Taeyong jika dia juga ingin anak kembar tapi dia tidak mau yang mengandung, tentu saja membuat Taeyong terdiam mendengar itu.

Saat masuk bulan kelima, acara mengidam Jeno dan Jaehyun sudah berhenti, mereka benar-benar tersiksa sendiri selama satu bulan penuh. Tapi setidaknya mereka senang bisa meraskan apa yang dinamakan mengindam.

Kabar gembira lainnya yang datang selain Jaemin yang mengandung bayi kembar, yaitu akhirnya penerus keluarga Oh lahir kedunia. Jaemin paling excited menyambut keponakannya.

***

Jaemin menggendong si kecil Oh Jae Kang, Jongin masih terlalu lemas untuk menggendong putranya, terlebih kelahiran putranya itu harus diawali dengan insiden terpeleset anak tangga. Saat sampai di rumah sakit Jongin sudah kehilangan darah lumayan banyak. Saat operasi beruntung Jongin bisa bertahan meski setelahnya dia harus tertidur selama sehari penuh, dan selama seminggu Jongin masih harus memulihkan diri, sehingga Jaemin yang sering menggendong si kecil Oh, bergantian dengan hyungnya.

"Jaeminnie, bisa berikan Jae Kang pada hyung? Kasihan kandunganmu tertekan begitu." bujuk Sehun, membuat Jaemin merengut, namun dia dengan menurut tetap memberikan keponakannya itu pada sang hyung.

"Jeno dan Jaehyun belum datang menjemput?" tanya Sehun setelah membaringkan anaknya di box bayi.

"Kenapa di telingaku hyung terdengar begitu ingin mengusirku?" Sehun tersenyum lebar.

"Nah itu tahu." Jaemin memukul Sehun dengan bantal sofa karena sudah terlampau kesal. Sehun hanya terkekeh dan menghentikkan tindakan brutal Jaemin.

"Bercanda sayang, sudah berhenti, kasihan keponakan hyung terguncang karena tindakan ibunya." Jaemin merengut dan memalingkan wajah, tangan terlipat di depan dada dan bibirnya mengerucut. Jaemin ngambek.

"Aduh aduh~ kenapa gemas sekali sih adik hyung?" Sehun mencubit gemas pipi chubby sang adik.

"Ish sakit! Lepas!" Sehun melepaskan cubitannya dan membiarkan adiknya duduk di sampingnya.

"Hyung" panggil Jaemin tiba-tiba.

"Mm, apa?" balas Sehun, matanya menatap ke arah tubuh pasangannya yang terbaring di ranjang.

"Hyung akan memberi Jae Kang adik saat usianya berapa?" tanya Jaemin penasaran, Sehun berdecak mendengar itu.

"Baru juga lahir, usianya juga baru seminggu lebih, sudah kau tanyakan itu saja. Tetapi hyung memang ada rencana menambah anak sih, kami pernah berdiskusi akan ini, mungkin saat usia Jae Kang empat atau lima tahun." jawab Sehun.

"Huh? Kenapa selama itu?" tanya Jaemin heran.

"Tidak lama itu kalau menurut kami, coba bayangkan kalau usianya hanya selisih satu tahun, dia belum puas merasakan kasih sayang orang tuanya, harus dipaksa secara tidak langsung berbagi kasih sayang dengan adiknya. Jadi kami berpikir mungkin saat usia empat atau lima tahun itu sudah cukup. Tidak jauh juga tidak terlalu dekat, menurut kami begitu." Jaemin mengangguk paham.

"Kalau aku sih tidak akan beri anakku teman bermain." ujar Jaemin polos.

"Kau hamil bocah kembar, jadi mereka sudah punya teman bermain." Sehun gemas pada adiknya sendiri.

"Aku dengar kau membuat Tuan Besar Jung pusing ya?" Jaemin yang mendengar itu tertawa kecil.

"Hanya permintaan dari... cucunya, itu saja." Sehun geleng kepala.

"Kau memintanya cosplay menggunakan pakaian harimau, bahkan memintanya memakai itu saat beliau hendak pergi untuk rapat penting." Jaemin nyengir lucu.

"Appa Jung masih tampan kok!" Sehun hanya bisa geleng kepala.

***

"Oh wow, aku tidak pernah menyangka kau memiliki hobi cosplay pakaian binatang seperti ini, Jung." Jaejoong, salah satu rekan Yunho, yang juga merupakan ayah Taeyong dan mertua Ten, menatap kagum pada sahabatnya yang datang ke rapat penting menggunakan kostum harimau. Terlihat lucu dan menggemaskan.

"Menantuku ngidam ingin aku mengenakan ini." jawab Yunho.

"Tinggal bawa balon, kau sudah sama seperti badut yang diundang di acara ulang tahun." canda Junsu, salah satu rekan Yunho yang lain.

"Tidak ada badut setampan diriku." jawab Yunho percaya diri. Membuat teman-temannya memasang wajah datar.

"Jika tidak ingat ada menantu manis dan dua anak 'tidak tahu' diri yang harus diurus, aku sudah membunuhmu." ujar Yoochun dengan nada kesal yang kentara.

"Aku berucap fakta di sini, tidak ada badut setampan diriku." ujar Yunho dengan kepercayaan yang begitu tinggi.

"Nah nah, semoga saja ketampananmu bisa membawa hasil yang baik untuk rapat kali ini, Tuan Presdir, waktu dan tempat disilakan!" Changmin, yang paling muda diantara mereka berlima, mendorong Yunho memasuki ruang rapat yang sudah penuh orang.

"Selamat pagi... Pak? APA YANG ANDA LAKUKAN DENGAN PAKAIAN ITU?! Sekretarisnya berteriak kaget dan histeris.

"Ah itu haha ha... menantuku mengidam dan aku... korbannya, katakan begitu, baik, bisakah kita mulai segera? Aku sangat malu saat ini." Sekterarisnya tidak bisa berucap apapun, bahkan yang lain tidak tahu harus merespon seperti apa.

"A-ah b-baik..."

***

"Sehun hyung" Sehun menoleh pada adiknya yang tiba-tiba memanggilnya, dan saat meliriknya sebuah senyum lebar, kelewat lebar terukir di bibir adiknya.

"Ada apa?" tanya Sehun saat tak mendapati adiknya bicara juga.

"Keponakanmu ingin melihatmu mengecat rambut jadi pelangi lalu pakai kostum serigala." ujar Jaemin dengan senyum paling polos dan lugu miliknya.

Sehun, "NO WAY!"

Jaemin, "JAHAAATTTTT!!!"

Sehun dengan kekesalan pada adiknya, meski  tidak benar-benar kesal, hanya bisa berujar, "JUNG JAEHYUN! JUNG JENO! JEMPUT ISTRI KALIAANNN!!"

Jaemin memasang wajah datar, lalu berucap, "Apa sih? kan mudah, lagipula hyung kan masih terlihat tampan nanti." Tapi sebuah ide tiba-tiba melihat di kepalanya.

"Aku tiba-tiba ingin melihat Renjun dalam balutan kostum smurf, bahkan kulitnya dipoles hingga menjadi biru. Hmmm~ aku hubungi Renjunnie ahh~" dia meraih ponselnya dan mengabaikan Hyungnya yang menggerutu pelan.

***

"KENAPA AKU JADI STABILO BERJALAN BEGINI?!"

.

.

Bulan kelima memang seramai itu hidup Jaemin, tapi dia menikmatinya. Sangat menikmatinya. Bulan kelima penuh dengan kabar bahagia, lalu bulan keenam? Kegilaan apalagi yang akan Jaemin lakukan dengan melibatkan yang lain?

***

_MTH 53_

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang