***
Bulan ketujuh kandungan Jaemin, anak itu tidak bisa pergi kemana-mana. Beberapa minggu lalu ia resmi lulus SMA. Saat hadir di upacara kelulusannya, kandungannya tidak bisa ditutupi, tetapi karena memakai baju wisuda, jadinya teman-temannya yang lain, kecuali para sahabatnya, tidak curiga jika Jaemin sedang hamil. Saat kelulusan itu Yunho datang sebagai wali murid Jaemin, sedangkan kedua suaminya menunggu di luar aula karena mereka tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Kun, Mark, dan Bangchan memilih duduk di bangku tamu undangan. Sehun dan Jongin tidak hadir di upacara kelulusan Jaemin, tetapi mereka telah menyiapkan acara sendiri di kediaman Oh dengan mengundang orang-orang tersayang Jaemin.
Kembali pada hari ini, Jaemin yang perutnya sudah membulat besar tidak bisa pergi kemana-mana, memilih untuk duduk di depan tv sembari memakan kacang almond. Kedua suaminya tengah diseret ayah mertuanya untuk ikut hadir dalam rapat tahunan.
"Hahhhhh!!!!!!" teriak Jaemin kesal.
"Ada sesuatu Nyonya Muda?" tanya Bibi Hong dengan nada panik, takut terjadi sesuatu dengan Nyonya Muda mereka.
"Ah tidak, tapi aku bosan bibi, kapan rapat tahunan itu biasanya selesai?" tanya Jaemin.
"Saya tidak tahu pasti karena itu bukan bidang saya, tapi Anda bisa bertanya pada Sekretaris Qian mengenai itu atau Sekretaris Lee." jawab Bibi Hong, mendapat pencerahan, Jaemin pun meraih ponselnya dengan susah payah sebelum menghubungi Kun.
"Halo? Gege?"
"Jaeminnie? Ada apa? Aku sedang sibuk bersama kedua suamimu."
"Rapat kan? Nah, kapan rapatnya selesai?"
"Masih satu jam lagi, ada apa?"
"Aku boleh kesana tidak? Aku bosan~ aku rindu suami-suamiku."
"Emm- aku tidak tahu, sebentar ya-" dia tidak mendengar apapun setelahnya, hanya suara kasak-kusuk yang tidak jelas, sebelum suara Kun kembali terdengar.
"Aku akan menjemputmu, segera bersiap." mendengar itu Jaemin memekik senang dan mengakhiri panggilan.
"Bibi Hong, bantu aku bersiap!" Bibi Hong mengangguk, dia membantu Nyonya berdiri dengan pelan-pelan, membawa pemuda manis itu menuju kamar di lantai satu. Sejak dua minggu lalu kamarnya pindah ke lantai satu, suaminya tidak ingin mengambil resiko Jaemin terpeleset di tangga.
"Aku pakai apa ya? Sweater putih besar itu bibi, tolong ambilkan." Bibi Hong mengambilkan sweater ukuran besar untuk Jaemin kenakan juga celana longgar. Membiarkan Nyonya ganti baju, Bibi Hong mencarikan long coat untuk sang Nyonya.
Tidak butuh waktu lama untuk Jaemin bersiap, setelah memastika tampilannya rapi, Jaemin dibantu Bibi Hong keluar dari kamar dan menunggu Kun di depan rumah. Tidak lama, sekretaris Jaehyun itu sudah sampai.
"Kenapa menunggu di luar? Sudah lama menunggunya?" tanya Kun.
"Tidak gege, baru saja kok, ayo cepat, aku rindu suamikuuu~" Kun terkekeh, dia pun mengambil alih Jaemin dan pamit pada Bibi Hong. Setelah memasukkan Jaemin ke dalam mobil, Kun segera masuk melalui pintu lain, pintu sebelah kursi kemudi, dan kemudian dia menjalankan mobil menuju perusahaan.
***
"Sekian rapat hari ini." mendengar itu Jaehyun dan Jeno menghembuskan nafas lega. Keduanya melonggarkan dasi mereka masing-masing yang terasa mencekik.
"Tuan Muda Jung." keduanya menoleh dan menemukan Tuan Kim mendekati keduanya. Tuan Kim adalah salah satu kolega mereka juga.
"Ada sesuatu, Tuan Kim?" tanya Jaehyun datar.
"Ah begini, saya melihat sepertinya Anda masih sendiri, putri saya kebetulan juga masih sendiri, mungkin, Anda-" Jaehyun tertawa mendengarnya. Pernikahannya, Jeno, dan Jaemin adalah sebuah rahasia, tidak semua orang tahu, pernikahan itu tertutup, tapi semua orang harusnya jeli, cincin pernikahan yang selalu tersemat dijarinya itu adalah tanda kalau dia sudah ada yang punya, tapi kebanyakan orang terlalu buta hanya untuk sekedar melihat sejenak.
"Maaf Tuan Kim, tapi saya tak minat apalagi tertarik pada putri Anda, lihat ini-" mata Tuan Kim menatap jemari Jaehyun.
"A-Anda?" Jaehyun menyeringai dan mengangguk.
"Saya sudah menikah dan saya sudah punya orang lain. Jadi, maaf, saya tidak bisa menerima putri Anda." ujar Jaehyun, dia lalu beranjak pergi dari sana menyusul Jeno yang sudah pergi duluan.
Di luar, Jaehyun melihat Jeno yang tengah bicara dengan seorang namja manis, yang tentu saja ia tahu siapa itu. Jaemin.
"Bunnyyy~" Jaemin dan Jeno menoleh, Jaehyun segera mendekati keduanya, dia lalu memeluk Jaemin dan mencium bibir Jaemin beberapa kali.
"Hyungg~ maluuuuu~" Jaehyun terkekeh.
"Tuan Kim bicara apa?" tanya Jeno pada Jaehyun.
"Oh, menawarkan putrinya padaku." jawab Jaehyun santai, Jaemin mendongak menatap Jaehyun.
"Hyung mau?" tanya Jaemin.
"Tentu saja tidak, jangan bercanda sayang, aku tidak tertarik pada orang selain dirimu, mengerti?" Jaemin terkekeh dan mengangguk.
"Ini, istri Anda?" tanya seorang kolega pada Jaehyun, yang tentu saja dijawab anggukan.
"Istriku dan Jeno tepatnya."
"NE?!"
***
"KEDUA PEWARIS JUNG TELAH MENIKAH"
"INILAH SOSOK 'NYONYA MUDA' JUNG YANG MENJADI ISTRI KEDUA PEWARIS JUNG"
"JUNG JAEHYUN DAN JUNG JENO MENIKAHI ORANG YANG SAMA"
"RESMI! JUNG YUNHO MENGUMUMKAN SIAPA MENANTUNYA"
"CALON PEWARIS JUNG BERIKUTNYA AKAN LAHIR DALAM BEBERAPA BULAN LAGI"
"MENANTU JUNG YUNHO ADALAH ADIK KANDUNG DARI PEWARIS OH SEHUN"
***
Di bulan ketujuh kehamilan Jaemin, dia resmi diperkenalkan ke publik sebagai 'Nyonya Muda' Jung, istri dari Jung Jaehyun dan Jung Jeno, menantu Jung Yunho, dan adik kandung dari pewaris Oh, Oh Sehun.
***
_MTH 55_
KAMU SEDANG MEMBACA
[2JAE & NOMIN] My Two Husband
FanfictionTentang Na Jaemin yang memiliki dua suami, Jung Jaehyun dan Jung Jeno, dua bersaudara Jung yang terkenal kejam dan tidak kenal ampun. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️ Don't Like Don't Read‼️ 🍑💚❤️🐰💚❤️🐶 Start : 13/02/2021 End. : 13/12/2021