MTH 13

13.3K 1.6K 141
                                    

***

Jaemin benar-benar tidak bisa makan selama tiga hari selepas ia bersaksi di kantor polisi. Ten berusaha keras membuat Jaemin mau makan meski sesuap, tapi rasanya percuma, karena si manis akan memuntahkan isi perutnya lagi.

Sedangkan selama tiga hari, Jaehyun dan Jeno, bersama Johnny, Yuta, dan Taeyong dibantu Mark dan Kun sedang mengusut siapa pembunuh yang asli, batas waktu mereka seminggu, dan sudah tiga hari ini mereka mencari bukti, belum ada banyak bukti yang bisa mereka dapatkan untuk membuktikan pelaku sebenarnya.

Yunho sendiri tidak tinggal diam, dia meminta teman-teman lamanya untuk ikut membantu, tapi dia sendiri tidak bisa membantu karena dia harus menemani Jaemin yang benar-benar selama tiga hari ini lemas bukan main, semua makanan setelah masuk ke perut si manis detik selanjutnya akan langsung dikeluarkan olehnya.

Yang Jaemin lakukan selama tiga hari ini adalah berbaring, matanya berkantung, dalam tiga hari berat badannya turun drastis. Setiap kali ia makan, ia akan teringat mayat gurunya yang ia dan dua lainnya temukan. Jaemin selama tiga hari tidak bisa tidur tenang, membuat Ten harus memberikan obat tidur pada Jaemin, tapi karena tidak mau ketergantungan, Ten meminta Jungah, salah satu dokter yang bisa melakukan proses hipnotis, untuk menghipnotis Jaemin agar mau tidur, dan itu berhasil meski tidak lama juga, karena tetap saja saat pukul dua atau tiga Jaemin akan terbangun dan berteriak, atau kadang dia akan terbangun dan langsung lari ke kamar mandi, mengeluarkan isi perutnya yang bahkan tidak terisi apapun.

Yunho tidak bisa melihat keadaan Jaemin yang seperti ini. Jaehyun dan Jeno belum melihat keadaan Jaemin selama tiga hari ini karena masih sibuk, tapi Ten selalu mengabari perkembangan Jaemin yang tidak terjadi perubahan baik apapun, membuat Jaehyun dan Jeno makin bersemangat mencari si pembunuh, ingin menghabisi orang itu sendiri. 

***

Ini hari keempat Jaemin ada di rumah sakit dan menjalani perawatan. Semalam ia terbangun dan memuntahkan cairan lambungnya. Perutnya perih, tapi ia tidak bisa makan apapun, setiap makan selalu berakhir keluar kloset.

Jaemin bangun dengan keadaan yang cukup kacau. Dia benar-benar tidak bisa lepas dari bayang-bayang itu.

Semalam saat ia terbangun, Jaehyun dan Jeno ada di sisinya, dan membantunya untuk berdiri dan membaringkannya kembali di kasur. Jaemin bahkan malam itu bisa melihat ekspresi sedih Jaehyun dan Jeno, dan Jaemin tidak suka itu, melihat seseorang yang dekat dengannya menatapnya begitu sedih.

"Selamat pagi baby bunny~"

"Pagi Nana-ya~" 

Jaemin menatap dua namja tampan yang menyapanya. Jaemin membalasnya dengan senyuman kecil. Jeno mengusap kening Jaemin pelan.

"Masih terbayang?" Jaemin mengangguk. Jaehyun menghela nafas, dia tidak tahu bagaimana menghilangkan mimpi buruk Jaemin.

"Tubuhku lemas" lirih Jaemin.

"Itu karena kau tidak makan apapun" bisik Jaehyun.

"Mau aku suapi? Ini bubur beras merah, mau kan?" Jaemin mengangguk kecil. Jaehyun membantu Jaemin duduk bersandar, dia berikan Jaemin air putih dulu sebelum Jaehyun membiarkan Jeno menyuapi si manis kesayangan mereka.

"Sudah" lirih Jaemin saat suapan keempat. Dia berusaha tidak mengelularkan makanannya dengan mencengkram perutnya. Jeno meletakkan mangkuknya dan mengusap kepala Jaemin. Dua menit kemudian Jaemin menggumam pelan.

"Aku tidak mual" ujarnya, Jeno dan Jaehyun mengulas senyum kecil. Jaehyun mendekat dan memberikan minum, Jaemin meminumnya perlahan.

"Baik?" tanya Jaehyun, Jaemin mengangguk.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang