MTH 26

9.9K 1.2K 41
                                    

***

"Kenapa kau merengut begitu? Ada hal buruk terjadi?" tanya Jaehyun saat melihat kesayangannya berwajah suram. Tidak ada senyum manis seperti tadi pagi pada wajah si manis.

"Nana?" panggil Jeno, yang dijawab helaan nafas.

"Kita tidak jadi jalan keluar ya hyung, Nana harus pulang dan mencuci seragam segera. Kita habiskan waktu bertiga di rumah saja, bagaimana?" tanya Jaemin dengan nada penuh rasa bersalah. Padahal tadi pagi dialah yang mengajak ketiganya pergi keluar, tapi tidak jadi gara-gara moodnya sangat jelek dan dia juga harus segera mencuci seragam barunya.

"Tidak masalah Nana sayang, dimanapun selama bersamamu, we are fine." ujar Jeno.

"Tapi boleh tahu dulu, kau kenapa? Wajahmu tidak seceria sebelumnya." ujar Jaehyun.

"Ada pengganggu di kelasku, entahlah, bagaimana menyebutnya, tapi bagiku dia pengganggu." ujar Jaemin.

"Baiklah, sepertinya moodnya sangat jelek dan butuh pelampiasan, mari kita pulang segera." Jeno segera tancap gas, membawa mobil segera menuju rumah mereka.

Sampainya di rumah Jaemin segera turun dan pergi ke kamarnya, dia melepas semua pakaiannya dan segera pergi mandi. Butuh waktu sekitar sepuluh menit sebelum akhirnya dia keluar dengan kondisi lebih segar, wangi sabun semerbak menyeruak ke seluruh penjuru kamar. Aromanya segar dan membuat si kelinci manis ini nampak jauh lebih hidup.

Jaemin keluar kamar mandi dengan bathrobe menutupi tubuh telanjangnya. Dia memunguti seragam dan pakaian kotornya. Meletakkannya di ranjang kotor.

TOK TOK TOK

"Masuk" Jaehyun dan Jeno masuk ke dalam kamar si manis dan terkejut melihat si manis dalam balutan bathrobe. Jeno mengerjap sebelum dia berpaling, sedangkan Jaehyun membalikkan badan.

"Nana, pakai baju dulu!" peringat Jaehyun, Jaemin yang tidak terlalu paham keadaan hanya menatap kedua dominant itu sebelum dia menunduk melihat tampilannya.

"AH!" Jaemin segera masuk ke ruang wardrobenya dan mengganti bathrobe dengan pakaian santai. Setelah itu Jaemin keluar kamar dan mengangkat keranjang kotornya.

"Mau kemana?" tanya Jeno yang sudah duduk di kursi belajarnya.

"Mau menaruh ini di ruang cuci dulu, sebentar saja. Kalian sudah mandi belum?" tanya Jaemin.

"Sudahlah, sudah wangi juga." jawab Jaehyun.

"Baiklah aku turun dulu." Jaemin pun segera turun dan menemui bibi pelayan. Dia meminta tolong untuk dicucikan bajunya dan segera dikeringkan karena besok masih harus ia pakai. Jaemin juga menunjukkan noda di bajunya yang nampak akibat ulah Helene tadi di sekolah. Bibi pelayan paham dan segera mengerjakannya, Jaemin sangat berterimakasih pada beliau. Selesai itu Jaemin pergi ke dapur untuk minum.

"Paman Yang" panggil Jaemin pada seorang pelayan yang kebetulan ada di dapur.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan Na?" tanya Paman Yang.

"Galon di kamarku sudah habis, apa paman bisa mengisinya ulang atau membelikan yang baru?" tanya Jaemin.

"Akan saya belikan baru segera, tapi sebelum itu biar saya ambil dulu galonnya di kamar Tuan." Jaemin mengangguk. Keduanya pun pergi ke kamar Jaemin, Paman Yang masuk untuk mengambil galon sebelum akhirnya keluar tanpa menyadari dua eksistensi di kamar sang Tuan Muda Na.

"Paman, uangnya-" Paman Yang menggeleng.

"Tidak perlu Tuan." Jaemin bergumam paham sebelum dia mengucap terimakasih. Jaemin pun menutup pintu dan masuk ke kamar, ACnya ia nyalakan ke mode sejuk. Jaemin lalu membaringkan diri di antara Jaehyun dan Jeno yang fokus pada ponsel mereka masing-masing.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang