MTH 39

8.9K 1.1K 124
                                    

***

Hari pernikahan itu tiba tanpa disadari. Jaemin sejak pagi buta sudah dibangunkan dan didandani. Tentu saja oleh tim make up yang terpercaya. Jaemin yang masih mengantuk hanya bisa diam menurut saja.

Beda dengan Jaemin yang masih mengantuk, Jeno dan Jaehyun sudah bersiap dengan penuh semangat, kantuk tidak mereka rasakan. Yunho geleng kepala sendiri melihat tingkah kedua anaknya. Dia menatap foto sang istri.

"Sayang, hari ini Jaehyun dan Jeno resmi akan melepas masa lajang mereka, seorang namja manis mau menerima mereka apa adanya, dan mencintai mereka dengan tulus. Berikan restumu pada mereka, kau bisa benar-benar tenang di sana, sudah ada sosok yang akan menjaga Jeno dan Jaehyun dengan baik sekarang." Mata Yunho beralih ke foto satu lagi, dimana di sana ada sosok sahabatnya, Lee Donghae.

"Donghae-ya, Jeno sudah bukan anak-anak lagi, dia benar-benar sudah berubah menjadi sosok pria tangguh, sepertimu. Dia akan melepas masa lajangnya hari ini, berikan restumu pada mereka, dan kau bisa tenang di sana tak perlu cemas lagi dengan Jeno, sudah ada yang menjaganya." Yunho menutup matanya sejenak, tak lama matanya terbuka kembali, dia tersenyum sebelum kembali bersiap. Dia tadi berdoa sejenak untuk kedua orang yang sudah berpulang itu.

***

Jongin selesai memasangkan dasi pada suaminya.

"Hahhh~ ini benar-benar membuatku tegang." Ujar Sehun, Jongin terkekeh mendengarnya.

"Bukan kau yang menikah kenapa kau yang tegang sayang?" Sehun menatap pasangannya dan memeluknya.

"Karena aku akan mengantar adikku ke altar, belum juga banyak waktu yang kuhabiskan dengannya, dia sudah mau menikah saja." Ujar Sehun mengeluh, Jongin mengusap punggung tegap suaminya.

"Kita masih ada di negara yang sama dengannya, dia pun pasti juga akan sering berkunjung. Dia tidak akan pergi jauh sayang." Sehun melepaskan pelukannya dan menatap pasangan hidupnya itu.

"Kau benar, yasudah ayo segera bersiap, tidak lucu jika pengantinnya terlambat."

***

"Kau gugup?" Tanya Sehun yang kini tengah menjadi pendamping sang adik, menggantikan ayah mereka yang sudah pergi ke surga lebih dulu.

"Ne, apa hyung dulu juga?" Sehun mengangguk.

"Semua pasti merasa gugup di hari istimewa ini." Ujar Sehun.

"Jika appa masih ada, appa akan di sini melihatku kan? Bersama eomma?" Sehun tersenyum dan mengangguk.

"Kau tidak perlu khawatir, aku menjadi mata appa, jadi aku melihat apa yang appa lihat." Jaemin terkekeh mendengar itu.

"Ne, hyung harus melihatku." Sehun menepuk bahu Jaemin beberapa kali dan tersenyum.

"Jadilah istri yang baik, jika suamimu melarang sesuatu, turuti saja karena itu semua untuk kebaikanmu, mereka pasti melarangmu karena ada alasannya." Jaemin mengangguk.

"Akan kuingat" setelah itu keheningan melanda mereka, sebelum-

"Helene di sini kan?" Sehun kira adiknya sudah lupa, ternyata masih ingat saja soal gadis itu.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang