MTH 38

9.2K 1.1K 54
                                    

***

Sekolah Jaemin mengakhiri perjalanan mereka besok paginya, setelah para siswa bangun sekaligus sarapan, para guru meminta mereka untuk segera bersiap. Tapi-

"Jaeminnie belum bangun?" Tanya Renjun kaget pada Jaehyun yang ada di depan kamar.

"Begitulah, Jeno sedang membangunkannya, tapi sepertinya kejadian kemarin menguras lumayan banyak tenaganya." Jawab Jaehyun.

"Aku dan Haechan sudah bangun, kenapa dia belum?" Tanya Seungmin heran. Jaehyun menatap ke dalam kamar dimana Jeno masih berusahan membangunkan Jaemin.

"Sehun hyung bilang Jaemin sejak masuk minggu ujian hingga hari ini, dia terlalu keras pada dirinya, bahkan seminggu belakangan ini, dia dan kalian semua berlatih cara perlindungan diri kan?" Renjun dan sahabat Jaemin tersentak kaget, mereka tidak tahu darimana Jaehyun tahu itu.

"Izinkan dia, dia nanti akan berangkat menggunakan pesawat yang berbeda, dia akan kembali ke Seoul bersamaku dan Jeno." Ujar Jaehyun.

"Baiklah, akan kami beritahu kepada ssaem, tapi izinnya apa?" Tanya Felix. Jaehyun menyeringai.

"Suaminya menjemput"

***

"NE?!" Jaehyun dan Jeno menutup telinga mereka.  Jaemin menatap tidak percaya pada kedua kekasihnya itu.

"Bagaimana bisa kalian menggunakan alasan itu kepada guruku? Aku bisa dikeluarkan saat masuk semester baru nanti!" omel Jaemin.

"Hey, tenang dulu sayang, kami tidak benar-benar meminta sahabatmu memberikan alasan itu. Kami juga masih mau hidup bersamamu, tidak mau mati di tangan Taeyong hyung, Johnny hyung, Yuta hyung, dan Sehun hyung gara-gara membuatmu dikeluarkan dari sekolah." ujar Jaehyun mencoba menenangkan.

"Lalu?" tanya Jaemin.

"Suaminya menjemput" Jaehyun mengucapkannya dengan sangat santai, tidak memperdulikan wajah shock para sahabat Jaemin.

"Hyung! Serius!" kesal Hyunjin, Jaehyun terkekeh.

"Tentu saja, katakan saja dia dijemput sendiri oleh hyungnya, jika ditanya kenapa hyungnya sedangkan kalian semua tahu dia hidup sendiri, katakan dia dan hyungnya berpisah sangat lama karena suatu insiden dan mereka sudah kembali bertemu, setelah itu katakan untuk tidak bertanya lagi, mengerti?" para sahabat Jaemin itu menghela nafas lega dan mengangguk. Mereka sudah shock duluan jika disuruh mengatakan 'suaminya menjemput', tidak bisa mereka bayangkan wajah shock teman-teman dan guru-guru mereka.

Jaemin menghela nafas dan mengusap dadanya, dia naik darah jika berurusan dengan kedua kekasihnya yang jalan pikirannya tidak bisa ditebak terkadang.

"Sudah, ayo kita kembali, barangmu sudah kami bereskan, Jongin hyung sudah cemas sendiri di Seoul." Jeno berujar sembari mengangkat tas Jaemin.

"Ah benar, aku hubungi mereka dulu." Jaehyun dan Jeno membiarkan Jaemin menghubungi Sehun terlebih dulu, sedangkan mereka berjalan lebih dulu setelah mengenakan masker dan topi.

"Aku seperti berjalan dengan seorang idol" komentar Jaemin saat sampai di tengah-tengah kedua kekasihnya.

"Tidak nyaman digosipkan meski dengan calon istri sendiri" ujar Jaehyun.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang