MTH 32

9.3K 1.1K 46
                                    

***

UHUK

Yunho tersedak kopi paginya saat Jaemin, Jeno, dan Jaehyun datang padanya dan mengatakan mengenai rencana pernikahan.

"YAK! Bisa tidak kalau bicara hal seperti ini itu bilang-bilang dulu?" kesal Yunho, Jaemin yang membantu Yunho mengelap kopi di meja dan kemeja sang (calon) appa mertua hanya bisa meringis.

"Maaf appa" ujarnya. Jeno dan Jaehyun hanya pasang wajah acuh seperti biasanya.

"Ini bukan kalian yang memaksa Jaemin kan?" tuding sang ayah.

"Appa, bisa tidak untuk tidak menuduh yang tidak-tidak pada kami?" tanya Jaehyun kesal.

"Siapa tahu kan?" Jeno menggeleng.

"Awalnya kami hanya bertanya, kami juga menjelaskan alasannya kenapa kami ingin segera menikahinya dan mengikatnya sebagai pasangan kami, dia bilang tidak masalah asal tidak hamil di usia sekarang, dan dia juga bilang lebih baik dibicarakan dengan appa." jelas Jeno. Yunho merasa pening menyerangnya mendadak.

"Nanti saja kita bicarakan, ini sudah siang, kalian, terutama Jaemin bisa terlambat." ujar Yunho, ketiganya mengangguk.

"Kami berangkat dulu appa" pamit Jaemin, Yunho tersenyum dan mengangguk. Ketiganya segera pergi dari dapur, saat di ruang tengah, Jaemin membenarkan dasi Jaehyun dan membantu Jeno memakai jasnya.

"Sudah tampan!" puji Jaemin, Jaehyun dan Jeno memberinya kecupan di pipi si manis.

"Kajja berangkat!" ketiganya pun segera keluar rumah, sedangkan Yunho melihat mereka hanya bisa menghela nafas sebelum sebuah senyum kecil terukir.

"Sayang, anak-anak kita sudah besar, apa aku bisa membiarkan mereka membina rumah tangga dengan Jaemin? Jaemin anak yang manis dan pengertian, sosok yang sama denganmu. Aku merasa akan baik-baik saja jika menyerahkan kedua putra kita pada Jaemin." Yunho menatap foto sang istri sembari berucap seperti tadi.

"Aku rasa aku harus menghubungi Sehun sekarang." Yunho segera meraih ponselnya dan mencari kontak Sehun. Beberapa saat menunggu hingga-

"Halo? Sehun-ah?"

"...."

"Bisa kita bertemu?"

***

Mood Jaemin yang begitu bagus hari ini membuat  para sahabatnya heran. Karena tidak biasanya si manis itu tersenyum dengan begitu manis.

"Berapa kopi yang kau minum pagi ini?" tanya Renjun.

"Berapa gula yang kau makan pagi ini?" tanya Haechan.

"Atau berapa banyak daun ketumbar yang kau makan hari ini?" tanya Hyunjin.

"Atau semalam kau baru saja melewatkan panas dengan kedua pangeranmu itu? Ah tapi tidak mungkin, seharusnya kau datang dengan jalan yang aneh, tapi kau nampak baik-baik saja, jadi tidak mungkin." ujar Seungmin yang sukses membuat si pemuda Kim itu mendapat geplakan dari Jaemin.

"Bicaramu, Kim!" Seungmin hanya meringis sembari mengusap bahunya yang baru saja kena geplak Jaemin.

"Sakit tahu!" kesal Seungmin.

"Salah sendiri membuatku kesal!" kesal Jaemin balik.

"Heh heh! Udah! Malah debat sendiri!" Renjun memisah mereka berdua dengan berdiri di antara keduanya.

"Jadi? Apa yang membuat moodmu begitu bagus hari ini?" tanya Haechan ulang.

"Rahasia" ujar Jaemin dengan cengiran. Membuat empat sahabatnya itu mendengus kesal.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang