MTH 2

20.6K 2.2K 139
                                    

***

Jaehyun dan Jeno datang ke panti asuhan pukul tujuh pagi, benar-benar sangat pagi. Jaemin ditahan untuk tidak berangkat ke sekolah, anak manis itu sejak semalam tidak tidur dengan nyenyak, wajahnya pucat karena memang sejak beberapa hari kemarin dia belum mengisi perutnya sama sekali, karena sedang dihukum oleh ibu panti. Tubuh Jaemin lemas sejak kemarin, setelah dia tahu kalau dia dijual.

Jaehyun dan Jeno datang mengenakan masker hitam dan topi, begitu juga dua orang yang datang bersama mereka.

"Jadi?" Jaehyun duduk tenang di hadapan ibu panti atau sering dipanggil Song eomma ini.

"Jaemin sudah ada di kamarnya." jawab ibu panti.

"Bawa Jaemin kemari." titah sang ibu panti, salah satu pengurus panti mengangguk. Dia ingin menangis melihat keadaan Jaemin yang nampak buruk, anak itu benar-benar terkena tekanan mental. Tampilannya menjadi tidak terawat dalam sehari.

"Jaemin, ayo." ajaknya halus, Jaemin hanya bisa diam menurut.

Jaehyun dan Jeno melihat bagaimana sosok namja manis yang nampak kuyu. Sedangkan salah satu dari rekan yang Jaehyun bawa, dia merasa terkejut melihat penampilan Jaemin yang nampak tidak terawat.

"Nyonya Song" ibu panti menatap entah Jeno atau Jaehyun di hadapannya dengan wajah takut.

"Asal Anda tahu, hutang miliyaran Anda dan suami Anda tidak akan bisa hanya lunas dengan memberikan anak itu pada kami. Kemarin ayah mengatakan ingin panti asuhan ini, jadi? Bisa kau angkat kaki dari panti asuhan ini sekarang?"

"M-Mworagoyo?"

***

Jaemin dilarikan ke rumah sakit saat dia pingsan sebelum masuk ke dalam mobil Jung bersaudara. Keadaan Jaemin yang memprihatinkan itu mau tak mau membuat baik Jaehyun dna Jeno merasa iba.

Taeyong yang ada di rumah sakit saat itu segera memberikan perawatan pada Jaemin. Dan diketahui Jaemin menderita maag akut, juga ditemukan bekas pukulan juga cambukan di punggung si manis. Keadaan Jaemin yang tidak baik itu berhasil memancing amarah Jaehyun dan Jeno. Mereka berdua memperintahkan anak buah mereka untuk mencari Nyonya Song dan membunuhnya, tidak peduli wanita itu menangis memohon ampun. Tahu keadaan Jaemin seperti ini, Taeyong meminta Jaehyun dan Jeno mengirim anak-anak panti yang ada di sana ke rumah sakit, karena kemungkinan besar, mereka semua mengalami apa yang Jaemin alami.

Dan benar saja, semua anak-anak itu memang mendapat luka-luka bekas pukulan atau bekas cambuk. Bahkan tiga gadis yang masih berusia 16 tahun, bagian kewanitaannya dan analnya rusak parah, dan luka, seperti sering digunakan untuk hubungan badan. Bahkan ketiga gadis itu rahimnya sepertinya disuntik, karena saat dites mereka bertiga mandul, rahimnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Jaehyun" pemuda sulung Jung yang kini tengah menatap Jaemin mendongak saat Yuta memanggil namanya.

"Ne?"

"Panti asuhan itu, biar aku dan Winwin yang mengurusnya, boleh?" Jaehyun tanpa pikir panjang mengangguk.

"Ne, kau bisa mengurusnya, nanti akan aku katakan pada appa." Yuta mengangguk dan mengucap terimakasih sebelum pergi dari sana.

***

Renjun, Haechan, Seungmin, Hyunjin, Felix, Han, Yangyang, dan Shotaro merasa cemas karena seharian ini Jaemin tidak bisa dihubungi. Jika tidak masuk biasanya si manis akan mengabari mereka, tapi hari itu, tidak ada kabar sama sekali dari si manis.

"Apa kalian tahu dimana alamat panti asuhan Jaemin?" tanya Seungmin, yang dijawab gelengan oleh mereka semua. Jaemin memang sahabat mereka, tapi si manis satu itu tidak seterbuka itu pada mereka, dan itu membuat mereka sedih.

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang