MTH 54

7.4K 955 49
                                    

***

Kandungan Jaemin memasuki bulan keenam, acara mengidamnya sudah bisa dikatakan tidak ada, mual juga sudah tidak dirasakan oleh Jaemin, lalu siksaan pada Jaehyun dan Jeno sudah tidak dirasakan lagi. Tapi, bulan di bulan ini ada yang membuat kedua Jung bersaudara ini kesal bukan main. Dan kekesalan mereka dilampiaskan kepada Mark, Jungwoo, dan Kun. 

Tidak, Jaemin tidak meminta mereka melakukan hal yang aneh-aneh. Sebenarnya permintaan Jaemin yang satu ini sangat normal, bahkan tidak merepotkan sama sekali, hanya lumayan menguras emosi jiwa dan raga.

Jaemin ingin menempeli Hyunjin. 

Mudah kan? Tidak merepotkan sama sekali, tapi cukup menguras emosi Jaehyun dan Jeno. Karena permintaan Jaemin yang ini, Hyunjin jadi harus menetap di mansion Jung selama kurang lebih seminggu. Jaemin tidak mau lepas dari Hyunjin barang sebentar, dia hanya lepas saat Hyunjin pergi ke sekolah.

Jeongin mengamuk pada Jaehyun dan Jeno karena kekasihnya selama seminggu ditempeli Jaemin terus-menerus, membuat waktunya dengan sang kekasih selama seminggu penuh terganggu. Jeongin tidak membenci Jaemin, tapi hanya  kesal karena tiba-tiba Jaemin begitu menempel pada kekasihnya.

Mood Jaemin begitu baik dan berbunga-bunga, tapi mood Jaehyun dan Jeno begitu buruk. Selama seminggu kantor seperti dilanda mendung yang tidak berkesudahan. Di perusahaan pengembangan game milik Jeno, yang paling direpotkan adalah Mark dan Jungwoo. Jeno yang berada dalam mood yang buruk menolak mengecek pengembangan game dan menolak untuk hadir dalam rapat, sehingga Jungwoo yang harus menggantikannya, karena pria itu adalah wakil Jeno, sedangkan Mark bertugas untuk mengecek sistem pengembangan game. 

Kerjaan Jeno hanya melamun dan mencoret-coret kertas. Tidak jarang Mark dan Jungwoo menemukan foto Hyunjin yang dibuat buruk rupa oleh Jeno. Dalam seminggu itu, ada satu hari dimana Jeno berperilaku sangat random, dia akan marah pada pegawainya yang berpenampilan rapi. Dia juga mengomentari kopi yang kurang manis, padahal itu dia sendiri yang pesan. Mark dan Jungwoo ingin resign tapi tidak bisa, gaji disini sangat banyak dan begitu menguntungkan mereka, bisa menunjang hidup mereka selama bertahun-tahun ke depan.

Di tempat Jaehyun, Kun lebih bisa merasa lega, tidak merasa tercekik sepeti Jungwoo dan Mark yang serba salah di mata Jeno, tapi tetap saja yang dilakukan Jaehyun membuat Kun pening bukan main. Jaehyun yang moodnya buruk membawa hawa mendung dan suram di perusahaan. Ada pekerja yang tidak sengaja menyenggolnya sedikit kena detensi, kopi terlambat sedikit marah-marah. Ada pernah kejadian dimana Kun merasa lelah dan ingin keluar dari perusahaan, saat itu Jaehyun memesan makan siang dari luar, karena dia enggan makan di kantin perusahaan dan hanya ingin makan di ruangannya. 

Pengirimannya sedikit terlambat karena restoran sedang banyak pesanan, mood Jaehyun langsung buruk, saat meeting tidak ada yang berani membantah semua perkataan Jaehyun, bahkan jika itu bukan perkataan yang penting, seperti saat itu Jaehyun mengatakan 'enak mana? yang tua apa muda? yang tua kan? lebih berpengalaman dan lebih mapan', mereka tidak ada yang tahu konteks dari penuturan itu apa, tapi mereka hanya mengangguk, tidak berani membantah. 

Lalu saat makanan datang si kurir yang kena amuk, Kun segera menengahi dan membayar makanan Jaehyun lalu meminta kurir pengantar makanan itu segera pergi sebelum Jaehyun makin mengamuk. Saat Kun kembali ke dalam ruangan, Jaehyun makan dengan wajah bersungut-sungut. Ia juga melihat ada foto Hyunjin yang sudah terinjak dan tidak berbentuk sama sekali.

Siapapun tolong Kun, Mark, dan Jungwoo dari bos mereka yang cemburu!

***

"Jaemin, aku pulang ya? Aku sudah seminggu di sini, eomma sudah bertanya-tanya kenapa aku tidak juga pulang." Jaemin mengangguk-anggukkan kepala dengan pipi yang menggembung karena sedang memakan macaroon. Terlihat seperti tupai.

"Mm, sana pergi, Nana sudah tidak mau dekat Hyunjin lagi." Hyunjin hanya bisa bersabar, dia kuat, dia tabah.

'Untung sayang, untuk sahabat, jika aku bisa menelan manusia, sudah kutelan sampai habis kau Jung Jaemin!!' batin Hyunjin meraung, tapi wajah tetap tersenyum.

"Yasudah aku pulang sekarang ya? Barang-barangku juga sudah kubereskan." Jaemin mengangguk. Hyunjin pergi ke kamar tamu dan mengambil tas miliknya lalu pergi menuju pintu keluar.

"Sampai jumpa Hyunjinnieeee~" Jaemin melambai dengan semangat, Hyunjin hanya membalasnya dengan lambaian tangan, tapi batinnya panas ingin mencakar sahabat manisnya yang tengah mengandung itu.

Saat Hyunjin sudah ada di luar kediaman Jung, dia menghela nafas lega tanpa sadar.

'Akhirnya bisa keluar dari sarang para iblis ini, aku bisa menghirup udara bebas kembali. Hidup di sini sudah seperti acara survival.' Hyunjin segera masuk ke dalam mobil yang  sudah menjemputnya.

Sedangkan di dalam mansion, Jaemin kembali duduk dan sibuk memakan macaroon, sebelum tangan Yunho meraih macaroon di pangkuan Jaemin.

"Sudah cukup makan manisnya, lihat itu makin gendut." ujar Yunho.

"Appa! ini gendut karena ada adik bayi!" elak Jaemin, Yunho terkekeh, dia menyerahkan toples berisi macaroon berukuran kecil itu kepada pelayan.

"Banyak makan manis nanti kau tidak makan malam. Lebih baik segera mandi, sebentar lagi Jaehyun dan Jeno pulang, jangan sampai mereka lari karena melihat penampilan kucelmu." Jaemin merengut tapi tetap menuruti perintah Yunho. Pria paruh baya itu hanya geleng kepala melihat tingkah menantunya lalu duduk di sofa untuk melihat acara yang menarik.

Tak lama terdengar suara Jaehyun dan Jeno yang pulang dengan lesu. Seminggu ini mereka tidak disambut istri mereka.

"Kenapa lesu begitu?" tanya Yunho saat melihat kepulangan kedua putranya.

"Hyunjin sudah pulang, Jaemin sedang mandi di kamar mandi, puas-puaskan waktu seminggu kalian yang hilang dengan Jaemin." mendengar itu tenaga yang tadi menguap entah kemana, datang kembali.

"Benarkah?!" tanya Jeno, Yunho bisa melihat telinga dan ekor anjing yang mengibas bahagia.

"Iya, lihat saja sendiri di kamar sana." keduanya langsung lari naik tangga, Yunho geleng kepala sendiri melihat itu. Kepalanya beralih kembali ke layar tv.

Yunho, "Oh ini gosip tentang siapa?"

***

"NANA MISS YOU SO MUCH DEARRR!!!!"

"JANGAN PELUK NANA!! MANDI DULU BAUUU!!! APPAAAAAA!!!"

Yunho, "Keributan apa lagi sekarang?"

***

_MTH 54_

[2JAE & NOMIN] My Two HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang